Laman

Rabu, 27 Oktober 2010

Iris (Episode 10)

[IRIS-SaWOo.jpg]

Jin Sa Woo dan tim buru sergapnya berupaya mendobrak gudang yang dicurigai sebagai tempat persembunyian kelompok teroris korea utara. Mereka berhasil masuk, tapi mendapati gudang tersebut sudah dikosongkan. Sa woo melihat sisa-sisa dokumen yang dimusnahkan. Dia melihat foto mentri luar negeri AS. Sa Woo berkesimpulan bahwa target yang diincar teroris itu adalah Mentri luar negeri AS yang datang menghadiri Konferensi Tingkat Mentri se-Asia Timur di Seoul.


in Sa Woo melapor ke markas NSS bahwa dia akan pergi mengamankan lokasi konferensi.

Di tempat lain para teroris melihat kejadian itu lewat video kamera. Mereka sengaja meninggalkan kamera di sana untuk mengawasi tempat itu. Mereka sengaja membuat petunjuk palsu untuk Jin Sa Woo. Pemimpin kelompok memberi tahu para anggotanya bahwa target mereka adalah NSS. Kim Hyun Jun sebagai eks NSS diminta menjadi pemandu akses mereka masuk ke NSS.

Saat yang bersamaan Park Chul Young dan utusan korea utara sedang mengadakan pertemuan dengan para utusan korea selatan. Direktur dan Sebagian besar staff Nss turut mengawal pertemuan itu. Begitu pula Jin Sawoo dan sebagian besar timnya yang sedang diarahkan memburu target yang salah. Bisa dibilang pertahanan NSS sekarang dalam keadaan terlemah. Dan mereka juga mempunya Kim Hyun Jun sebagai mantan NSS dikelompok mereka. Kim Sun Hwa sempat tidak setuju jika Kim Hyun Jun ikut serta dalam misi ini. kerena tentu banyak teman dan mantan rekan kerjanya di sana. Tapi pemimpin kelompok melihat hal itu sebagai kesempatan untuk menilai kesetiaan Kim Hyun Jun. Sebenarnya Kim Sun Hwa khawatir Hyun Jun akan bertemu dengan Choi Seung Hee. Selama ini dia merahasiakan tentang Seung Hee kepada Hyun Jun

Hyun Jun dan teman-temannya masuk dengan menggunakan mobil van petugas sampah. Hyun Jun mengkomando mereka masuk ke celah keamanan NSS. Ahli elektronik dan IT yang pertama turun, dia menuju ruang control panel listrik dan menonaktifkan sistem keamanan dan komunikasi di NSS.

Baeksan mendapat laporan bahwa teroris akan mengincar mentri luar negeri AS di Konferensi Tingkat Mentri se-Asia Timur. Kepala bagian Park dan Jin Sa Woo mengerahkan tim terkuatnya ke lokasi. Baeksan menyuruh Choi Seung Hee kembali ke NSS, untuk memandu tim buru sergap dari markas pusat NSS.


Teroris menutup wajah mereka dan berhasil melumpuhkan petugas security dan menguasai ruang CCTV. Mereka juga melumpuhkan tim keamanan NSS yang tersisa disana. Mereka langsung menuju kantor pusat pengendali NSS, tempat para staff biasa bekerja. Mereka menyandera para staff di kantor itu.


Choi Seung Hee menuju NSS, dia kaget melihat petugas keamanan yang sudah tidak bernyawa. Dia berusaha menggunakan telepon tetapi semua tidak aktif. Choi Seung Hee masuk ke kantor sendirian dengan pistol di tangannya.

Kim Sun Hwa melihat foto terbaru Choi Seung Hee di suatu meja (meja seung hee), dia segera membalikkan foto itu.
Kim Hyun Jun memasuki ruang Baeksan , dan merekam sidik jarinya.
Keberadaan Choi Seung hee rupanya mulai diketahui, tetapi teroris tetap melanjutkan rencananya.
Choi Seung Hee melihat telepon darurat, dia mencoba memperbaiki telepon itu. Dan akhirnya bisa tersambung ke Jin Sa Woo.
"NSS telah diserang!"
Tapi tak lama kemudian dia ketahuan orang seorang teroris, dia melawan dan melarikan diri.

Jin Sa Woo dengan beberapa timnya pulang kembali ke NSS. Jin Sa Woo tiba di gerbang NSS, tapi pintu telah dikunci dari dalam. Sistem keamanan dan password telah diganti. Sa Woo bermaksud meledakkan pintu masuk.Tetapi anak buahnya keberatan dan mengatakan itu beresiko.


Sementara itu pimpinan kelompok teroris dan beberapa orang kepercayaannya menuju ruang penyimpanan rahasia NSS. Mereka mau membuka pintu besi. Mereka berhasil memecahkan kodenya dan menatralisir tegangan tinggi pelindungnya. Mereka berhasil mengambil benda dari dalam lemari besi, memfotonya dan mengirimkan foto itu pada Park Chul young untuk konfirmasi. Park chul young mengkonfirmasi kebenaran benda itu dan berkata mereka boleh kembali.

Kim Hyun Jun berkata pada Kim Sun Hwa bahwa dia akan memcoba masuk ruang pusat data NSS untuk membuka file IRIS. Kim Sun Hwa akan memonitor dari kejauhan. Lokasi Choi Seung Hee sudah berhasil diketahui teroris. Kim Sun Hwa membuka data CCTV camera, dia kaget melihat Choi Seung Hee mengikuti Kim Hyun Jun. Kim Sun Hwa segera lari ke lokasi.

Kim Hyun Jun memakai data sidik jari baeksan untuk masuk ke ruang data store komputer. dia mencari no kode data dan membukanya. Dia mengcopy semua data itu ke memory cardnya. Tiba-tiba suara yang dikenalnya mengancamnya.
"Diam di tempat!"
Kim Hyun Jun berbalik badan, dia terpana dan terharu melihat Choi Seung Hee masih hidup dan ada di depannya. (kim hyun jun pake penutup muka , tapi matanya terlihat berkaca-kaca).
"Jangan bergerak!", Choi Seung Hee terus mengarahkan pistolnya kepada Hyun Jun.
Tiba-tiba seorang teroris datang dan dia akan menembak Seung Hee. Hyun Jun otomatis menggerakkan tangan mengangkat senjatanya. Seung Hee menembak Hyun Jun sampai terjatuh. Ternyata Hyun Jun tadi menembak seorang teroris yang akan menembak seung hee bukan bermaksud menembak Seung Hee.
Seung Hee mendekati Hyun Jun dengan rasa penasaran dan ingin melihat wajahnya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...