Laman

Rabu, 19 Januari 2011

Mary Stayed Out All Night (Episode 12)


Seo Joon membaca lirik lagu yang akan di nyanyikannya dan matanya menangkap nama Mae Ri sebagai penulis lirik lagu itu. Seo Joon keluar dari ruangan rekaman untuk menghampiri Moo Kyul dan dia bilang pada Moo Kyul bahwa dia tidak akan pernah mau menyanyikan lagu mengenai kisah cinta Moo Kyul dan Mae Ri.

Seo Joon : Aku tidak mau melakukan ini! Bahkan sampai aku matipun!
Moo Kyul : Apa yang kau lakukan?
Seo Joon : Bukankah kau bilang bahwa aku harus menjadi diriku sendiri? Jadi ini lah yang aku lakukan!
Moo Kyul : Kenapa kau tidak bisa menerima lagu ini?
Seo Joon : Karena aku tidak bisa menyanyikan lagu yang menjijikan ini.
MooKyul : Menjijikan?

Jung In berjalan mendekati Moo Kyul dan Seo Joon lalu meminta mereka berdua untuk menghentikan pertengkaran ini. Seo Joon berlari keluar ruangan rekaman dan Jung In segera mengejarnya. Moo Kyul terlihat sangat marah mendengar kata-kata Seo Joon itu dan Mae Ri pun mencoba menenangkan Moo Kyul setelah dia mengambil kertas lirik yang tadi di buang oleh Seo Joon.



Mae Ri kembali ke rumah MooKyul dan dia mengeluarkan seluruh barang bawaannya dari dalam kopernya.

Moo Kyul : Mengapa kau membawa begitu banyak barang?
Mae Ri : Karena akan sangat mahal jika aku membeli yang baru.
Moo Kyul : Kenapa kau tidak memakai barang yang aku punya?
Mae Ri : Apa yang kau katakan? Bukankah kau ingin membantuku membereskan barang?
Moo Kyul : Baiklah.

Moo Kyul membawa selimut Mae Ri yang di keluarkan dari dalam koper itu dan Mae Ri bilang bahwa selimut itu akan dijadikan sebagai alas dia untuk tidur.

Mae Ri : Ya! Selimut itu untuk di jadikan kasurku.
Moo Kyul : Tapi ini akan membuat sempit. Bagaimana mungkin ada kasurmu di kasurku?
Mae Ri : Kalau begitu kau harus membeli kasur baru.
Moo Kyul : Lalu dimana akan di letakannya?
Mae Ri : Kalau begitu kau tidur di sofa.
Moo Kyul : Jika aku tidur di sofa maka pinggangku akan skait.
Mae Ri : Lalu harus bagaimana? Berbagi kasur? Kita tidak boleh melakukannya sekarang!
Moo Kyul : Jangan khawatir. Aku tidak akan berbuat macam-macam.
Mae Ri : Bagaimana bisa aku mempercayai itu?
Moo Kyul : Kalau kau benar-benar sulit mempercayaiku maka kita bagi dua saja kasurnya.
Mae Ri : Bagaimana caranya?



Moo Kyul membuat sebuah tirai di antara kasur miliknya itu sehingga menjadikan ada 2 buah sisi dari kasurnya.

Moo Kyul : Bagaimana jika begini?
Mae Ri : Hmm sedikit ke kiri
Moo Kyul : Begini?
Mae Ri : Tidak. Sedikit lagi ke kiri.
Moo Kyul : Bagiku ini sebelah kiri!
Mae Ri : Kalau begitu maskduku adalah kananmu.
Moo Kyul : Kemari. Bagaimana ini?
Mae Ri : Ok pas.
Moo Kyul : Ini dia.
Mae Ri : Tapi sisimu lebih luas.
Moo Kyul : Bagaimana jika begini? Lebih baik?
Mae Ri : Ok selesai.
Moo Kyul : Uh menyebalkan.



Moo Kyul memasang pembatas itu dan jarinya terluka sehingga Moo Kyul berteriak kesakitan.

Mae Ri : Oh bagaimana ini? Apakah sakit? Biarkan aku melihatnya... aish ini berdarah.
Moo Kyul : Yah karena kita sudah tinggal bersama maka harusnya memulainya dengan ciuman.

Mae Ri kaget mendengar itu dan langsung mendorong Moo Kyul untuk sedikit menjauh.

Moo Kyul : Kau tidak ingin melakukannya? Jika kau tidak ingin melakukannya maka jangan di lakukan.
Mae Ri : Ah ada sesuatu yang membuat aku penasaran.
Moo Kyul : Apa itu?
Mae Ri : Kenapa kau... berpisah dengan Seo Joon?
Moo Kyul : Kenapa kau menanyakan masa lalu?
Mae Ri : Aku tidak akan menanyakannya jika itu bukan dari masa lalu. Tapi sepertinya dia tidak ingin berpisah denganmu. Bahkan dia masih mencoba menghubungimu pagi ini.
Moo Kyul : Lalu?
Mae Ri : Lalu kenapa kau berpisah dengan dia?
Moo Kyul : Apakah kau begitu penasaran?
Mae Ri : Ya!
Moo Kyul :Hmm... AKu melakukan ini karena aku ingin dia bertemu dengan laki-laki yang lebih baik dari pada aku.
Mae Ri : Bagaimana jika dia tidak menemukan yang lebih baik darimu?



Jung In mengajak Seo Joon pergi ke sebuah Restaurant dan dia mencoba menenangkan Seo Joon.

Seo Joon : Tidak ada yang ingin aku bicarakan denganmu.Aku hanya tidak bisa melihat Mae Ri dan Moo Kyul bersama.
Jung In : Bukankah kau sudah memikirkan hal ini sebelum kau kembali?
Seo Joon : Tapi bagaimana bisa mereka memamerkan perasaan mereka seperti itu?
Jung In : Kalau begitu katakan padaku... Kenapa kau berpisah dengan Kang Moo Kyul?
Seo Joon : Karena sebuah salah pahaman.



Flash back :

Seo Joon sedang melakukan shooting film dan di lokasi shooting itu terlihat ada sebuah mobil yang terparkir dan di dalam mobil itu terlihat seorang laki-laki. Para staff pun saling berbisik-bisik membicarakan mobil itu. Seo Joon melihat ke arah mobil itu dan menghampirinya.

Seo Joon : Ada apa ini?
Mantan Tunangan Seo Joon : Kenapa kau memutuskan pertunangan kita begitu saja?
Seo Joon : Agar aku bisa bersama dengan pria yang aku cintai.
Mantan Tunangan Seo Joon : Maksudmu itu laki-laki anak band itu?
Seo Joon : Ya.
Mantan tunangan Seo Joon : Kenapa kau membuat masalah pada kehidupanmu?
Seo Joon : Karena ini lebih menyenangkan dari pada hidup denganmu.



Seo Joon berniat keluar dari dalam mobil namun mantan tunangan Seo Joon itu mencegahnya dan terus menarik tangan Seo Joon agar Seo Joon tetap berada di dalam mobil. Seo Joon memberontak dan akhirnya dia bisa lepas dari mantan tunangannya itu. Namun karena keributan itu maka staff film melihat penasaran ke arah Seo Joon dan diantara para staff itu terdapat Moo Kyul yang terlihat cemburu dan memilih untuk berjalan pergi.



Seo Joon mencari Moo Kyul ke sebuah restaurant dan menemukan Moo Kyul yang sedang minum-minum bersama perempuan lain. Seo Joon tentu marah melihat hal itu dan dia langsung menampar Moo Kyul.



Kembali ke masa sekarang :

Jung In : Jadi maksudmu itu Kang Moo Kyul salah paham pada mantan tunanganmu itu?
Seo Joon : Ya. Aku pikir salah paham itu adalah bagian dari cinta juga. Hal itu menjadi normal jika kau mencintai seseorang. Aku pikir kita tidak perlu menjelaskan apapun mengenai hubungan kita.
Jung In : Sepertinya saat cinta itu datang maka itu akan menjadi kelemahanmu.



Lee Ahn datang ke Restaurant yang sama dengan Jung In dan Seo Joon, dan dia langsung duduk untuk membicarakan masalah kemarin. Lee Ahn mengatakan pada Seo Joon bahwa kemarin Manager hampir saja membalas memukul Seo Joon namun Lee Ahn segera menghentikannya. Seo Joon malas mendengar ucapan Lee Ahn itu dan dia berkomentar, "Katakan pada Manager untuk mencoba memukulku!" Lee Ahn kesal juga melihat Seo Joon yang seperti itu.

Lee Ahn : Aku tidak tau dari mana kau mendapatkan informasi mengenai manager yang menyebarkan skandalmu itu tapi yang pasti itu bukan Manager!
Seo Joon : Siapa yang berkata seperti itu? Apakah Manager yang menyuruhmu? Huh kau ini naif atau bodoh? Kau ini salah jika lebih mendukung Manager.
Jung In : Aku mengerti bahwa dia adalah Managermu tapi sebaiknya kau mencoba untuk mempercayai bahwa semua yang dia katakan itu tidak pernah benar.
Lee Ahn : Kau ingin meyakinkah aku hah? Kalau begitu kau harus meyakinkan Manager terlebih dahulu!



Lee Ahn kembali ke dalam mobilnya dan di dalam mobil itu sudah ada Manager yang menunggunya.

Manager : Apa yang di katakan? Apakah dia mengatakan akan meminta maaf padaku dan memohon?
Lee Ahn : Tidak. Dia tetap yakin bahwa yang menyebarkan skandal itu adalah dirimu.
Manager : Huh sepertinya dia akan memulai bermain dalam Wonderful Day kembali karena telah bertemu dengan Jung In. Lihatlah aku akan membuat dia menyesal!



Ibu Moo Kyul sedang berada di restaurant ddukkboki dan dia meminta tambahan. Tenyata Restaurant yang di datanginya itu adalah Restaurant milik Ayah Mae Ri. Ibu Moo Kyul kaget saat melihat Ayah Mae Ri dan dia kebingungan untuk menjelaskan masalah cincin itu pada Ayah Mae Ri. Namun Ayah Mae Ri tidak mengetahui sama sekali masalah cincin itu sehingga dia kebingungan sendiri.

Ayah Mae Ri : Kau ibu Playboy itu?
Ibu Moo Kyul : Kau Ayah Merry Christmas?
Ayah Mae Ri : Mengapa kau ada disini dengan koper-koper ini?
Ibu Moo Kyul : Ah mengenai itu.... Aku tidak berniat begitu... Tapi.. Maaf.
Ayah Mae Ri : Kenapa kau meminta maaf? Apa yang perlu di maafkan?
Ibu Moo Kyul : Maaf.



Mae Ri sedang mengeluarkan beberapa makanan dari dalam tasnya dan dia bilang bahwa dia sengaja membawa banyak bahan makanan untuk membuatkan masalah favorite Moo Kyul. Moo Kyul tersneyum dan bilang bahwa dia lapar. Mae Ri melihat sebuah bon penggadaian cincin miliknya itu dan dia kaget saat melihat harganya,

Mae Ri : 10.000.000 won?
Moo Kyul : Jika kau tau bahwa benda itu mahal, mengapa kau meminjamkannya pada Ibuku.
Mae Ri : Tapi ibumu akan menepati janjinya untuk mengembalikan kan?
Moo Kyul : Jika dia tidak melakukannya maka aku yang akan membayar ganti guri itu.
Mae Ri : Tenang saja, semuanya akan berjalan dengan baik dan lancar.



HP Mae Ri berbunyi dan dia kaget saat melihat bahwa yang menelfonnya itu adalah Ayahnya. Mae Ri mengangkat telfon dan Ayahnya langsung mengajukan sederet pertanyaan.

Ayah Mae Ri : Cincin itu... cincin...
Mae Ri : Apa yang kau bicarakan?
Ayah Mae Ri : Kau memberikan sebuah cincin kepada Ibu Playboy itu. Cincin apa yang dia maksud?
Mae Ri : Sejujurnya itu adalah cincin yang di berikan oleh Paman. Dari mana kau mendnegar hal itu Ayah?
Ayah Mae Ri : APA? Kau memberikan cincin yang di berikan oleh Ayah mertuamu pada orang lain? Apa kau sudah kehilangan akal pikiranmu? Kau sekarang dimana? Diam disana dan aku akan datang!!
Mae Ri : Kau akan kemari? Kau tidak boleh kemari!! Aku belum mengatakan hal ini pada Jung In. Jadi bicarakan di tempat lain saja, ok?
Ayah Mae Ri : Bagaimana bisa kau melakukan ini? Apa kau tidak ingin diakui sebagai menantu? Apa kau melakukan semua ini karena Playboy itu? Laki-laki brengsek itu benar-benar...

Ayah Mae Ri langsung menutup telfon dan itu membuat Mae Ri dan Moo Kyul sama-sama panik.

Moo Kyul : Ini aneh. Bagaimana bisa Ayahmu mengetahui tentang cincin itu.
Mae Ri : Aoakah mungkin Ayahku mendatangi Ibumu?
Moo Kyul : Tapi Kam So Young sudah pergi ke Paris.
Mae Ri : Benar. Ah kita tidak bisa diam disini saja. Ayahku bilang bahwa dia ingin menangkapmu.
Moo Kyul : APA?
Mae Ri : Dia tidak boleh menemuiku disini!



Mae Ri segera mengambil mantelnya dan pergi ke laur rumah Moo Kyul untuk bersembunyi. Di saat yang sama terlihat Ayah Mae Ri yang sedang berjalan mendekat ke rumah Moo Kyul. Mae Ri panik melihat itu dan dia memutuskan untuk bersembunyi di dalam tempat sampah besar di depan rumah Moo Kyul. Moo Kyuk pun juga ikut bersembunyi di dalam tempat sampah itu bersama Mae Ri.

Ayah Mae Ri mengetuk-ngetuk pintu rumah Moo Kyul namun tidak ada satu orang pun yang membukanya. Secara diam-diam Mae Ri dan Moo Kyul mengintip dari tempat sampah itu.

Ayah Mae Ri pun terus mengetuk pintu dan marah-marah, "Hey Kang Moo Kyul cepatlah keluar! Berani sekali kau bersekongkol dengan Ibumu untuk meminta uang dari putriku! Kau sebaiknya mencari cincin Mae Ri dan segera mengembalikannya. Kau ini brengsek!!! Tunggu saja hingga aku membunuhmu sendiri!!"



Mae Ri dan Moo Kyul sama-sama kebingungan melihat sikap Ayah Mae Ri itu.

Moo Kyul : Apa yang harus kita lakukan? Ini sepertinya Ayahmu tidak akan menyerah begitu saja.
Mae Ri : Dia tidak akan pergi sebelum bertemu denganmu. Dia sungguh keras kepala.
Moo Kyul : Bagaimana ini? Aku merasa kedinginan dan lapar.
Mae Ri : Aku juga...

Moo Kyul dan Mae Ri masih bersembunyi di dalam tempat sampah itu dan dia mendengar ada seseorang yang datang menghampiri Ayah Mae Ri. Moo Kyul dan Mae Ri pun sama-sama mengintip dan ternyata yang datang itu adalah Pengantar Ramen yang telah di pesan oleh Ayah Mae Ri. Ayah Mae Ri makan dengan lahap, sementara Moo Kyul dan Mae Ri sama-sama melihatnya dengan perasaan kelaparan.



Jung In berada di rumahnya dan sedang membaca pekerjaannya sambil meminum kopi. Jung In melihat ke arah kursi tempat Mae Ri sarapan dan dia tersenyum saat mengingat bahwa dulu Mae Ri pernah sarapan bersama dengannya dan pada saat itu Mae Ri terlihat dengan sarapan yang telah dia siapkan.



Moo Kyul tidak kuat dengan cuaca yang dingin sehingga dia langsung lemas saat ada di udara yang begitu dingin. Mae Ri meminta Moo Kyul agar bertahan namun Moo Kyul sudah benar-benar tidak tahan. Mae Ri kebingungan dan dia pun memutuskan untuk menelfon Jung In meminta pertolongannya.

Jung In kaget saat melihat Mae Ri menelfonnya namun dia tersenyum saat mengangkat telfon itu.

Jung In : Mae Ri, ada apa?
Mae Ri : Bisakah kau menelfon Ayahku dan memintanya untuk pergi?
Jung In : Apa maksudmu?
Mae Ri : Ayahku datang untuk mencari Moo Kyul secara tiba-tiba jadi kamu pegri keluar dan bersembunyi. Tapi ini semakin dingin dan kami tidak bisa masuk kedalam rumah. Kumohon bantu kami.



Ayah Mae Ri masih menunggu di luar rumah dan dia menggerutu karena Moo Kyul tidak juga datang. HP Ayah Mae Ri berbunyi dan itu merupakan telfon dari Jung In.

Ayah Mae Ri : Oh menantu Jung In, ada apa? Aku? Aku di dekat Hingdae. Kenapa? Ah kau tidak perlu mengirimkan supir. Tidak... tidak... tidak. Aku akan pulang ke rumah sekarang. Terima kaish karena telah memperhatikan aku. Ya Baiklah.

Ayah Mae Ri menutup telfonnya dan menatap rumah Moo Kyul, "Aku ingin menunggunya tapi..." Ayah Mae Ri pun berjalan pergi dari rumah Moo Kyul itu.



Moo Kyul dan Mae Ri yang melihat kepergian Ayah Mae Ri pun langsung sangat senang dan cepat-cepat mereka masuk kedalam rumah untuk menghangatkan diri di depan kompor.Mae Ri mencium pakaiannya dan dia langsung mengeluh karena mereka tercium bau sampah. Moo Kyul pun bilang bahwa dia akan segera menyiapkan air untuk cuci muka.

Moo Kyul pergi ke kamar mandi dan ternyata tidak ada air yang keluar dari keran.

Moo Kyul : Mae Ri, bagaimana ini? Sepertinya air membeku.
Mae Ri : Apa? Jadi kita tidak bisa cuci muka?



Ayah Mae Ri pamit pulang dari Restaurant dokkboki miliknya dan dia di kejutkan oleh sosok Ibu Moo Kyul yang sudah berdiri di depan pintu Restaurant. Ayah Mae Ri kebingungan dengan maksud Ibu Moo Kyul itu karena Ibu Moo Kyul hanya terdiam dan menatap koper yang Ibu Moo Kyul bawa.



Ayah Mae Ri terpaksa membawa Ibu Moo Kyul ke rumahnya dan mereka pun membuat surat perjanjian.

Ibu Moo Kyul : Aku, Kam So Young berjanji akan bekerja keras di Restaurant dokkboki dan mengikuti segala permintaan pemilik Restaurant hingga aku bisa mengembalikan cincin Mae Ri. Apakah benar?
Ayah Mae Ri : Sekarang tambahkan. Aku juga berjanji bagaimana pun juga akan memisahkan Wi Mae Ri dan Kang Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Aish aku merasa menjadi orang jahat karena melakukan hal ini untuk Moo Kyul-ku.

Ayah Mae Ri mengambil surat perjanjian itu dan membaca sevara sekesama.

Ayah Mae Ri : Baiklah kau harus bekerja keras di restaurantku hingga kau dapat mengembalikan cincin Mae Ri itul Dan untuk sementara kau dapat memakai kamar ini.
Ibu Moo Kyul : Tunggu! Ada yang ingin aku katakan. Kau tidak boleh memandangku sebagai seorang wanita karena kau bukanlah tipeku.
Ayah Mae Ri : Hey dengar! Kau juga bukanlah tipeku jadi kau tidak perlu khawatir.
Ibu Moo Kyul : Oh baguslah. Itu sangat melegakan.



Ada tamu yang datang ke rumah Ayah Mae Ri dan ternyata itu orang suruhan Jung In yang mengirimkan gingseng untuk Ayah Mae Ri.

Ayah Mae Ri : Wow menantuku memberikan hadiah yang luar biasa.
Ibu Moo Kyul : Siapa menantu itu yang mengirimkan hal seperti ini?
Ayah Mae Ri : Apa maksudmu dengan bertanya siapa itu? Dia adalah tunangan Mae Ri tentu saja.
Ibu Moo Kyul : Eh? Mae Ri sudah bertunangan? Tunggu! Apakah itu artinya cincin itu adalah cincin pertunangan?
Ayah Mae Ri : Benar! Pernikahan mereka sudah di daftarkan jadi itulah sebabnya mereka sudah tinggal bersama.
Ibu Moo Kyul : Oh Moo Kyul-ku yang malam... Mae Ri seharusnya setia. Bagaimana bisa dia mencampakan Moo Kyul-ku?
Ayah Mae Ri : Apa maksudmu dengan di campakan? Apa kau tau seberapa besar Mae Ri menderita karena playboy itu berkencan dengan wanita lain?
Ibu Moo Kyul : Aish benar-benar keluarga ini...



Moo Kyul sedang mengambil air di luar rumah dan HPnya tiba-tiba berbunyi. Dan itu merupakan telfon dari Jung In. Moo Kyul yang saat itu merasa kedinginan pun nafasnya terdengar tersenggal-senggal dan itu membuat Jung In berfikiran jorok.

Moo Kyul : Kenapa kau menelfonku tengah malam begini?
Jung In : Tapi mengapa nafasmu seperti itu?
Moo Kyul : Kau menelfonku karena apa? Karena musikku?
Jung In : Ya. Aku sedang mendengar musikmu.dan aku menelfon karena ada sesuatu yang mencuri perhatianku. Aku rasa temponya terlalu lambat.
Moo Kyul : Kita dapat membicarakan hal itu nanti.
Jung In : Tapi....
Moo Kyul : Cukup kita bicarakan di kantor saja. Ini saat yang tidak tepat untuk mengangkat telfon darimu.
Jung In : Apa maksudmu saat yang tidak tepat?
Moo Kyul : Kenapa aku harus mengatakannya padamu? Cepat katakan kenapa kau menelfonku?
Jung In : AKu ingin mendengar music yang baru itu sekarang juga.

Moo Kyul kesal dan langsung menutup telfon dari Jung In itu. Cuaca semakin dingin dan Moo Kyul cepat-cepat membawa ember berisi air itu kedalam rumah.

Jung In masih penasaran dengan apa yang sedang Moo Kyul lakukan makanya dia kembali menelfon Moo Kyul dan bertanya banyak hal.

Moo Kyul : Harus berapa akli kukatakan bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan ini.
Jung In : Tapi... APa yang membuatmu begitu sibuk?
Moo Kyul : Sudahlah kita diskusikan ini besok saja di kantor!

Moo Kyul kembali menutup HPnya dan masuk kedalam rumah. Sementara itu Jung In masih penasaran dengan apa yang sebenarnya Moo Kyul sedang lakukan dan dia pun langsung menjatuhkan diri ke atas tempat tidur.



Moo Kyul pulang ke rumah dan dia langsung membasuh wajah Mae Ri yang sedang tertidur. Moo Kyul tersenyum saat melihat Mae Ri yang tertidur dengan tenang.

saat malam hari, Mae Ri dan Moo Kyul tidur bersebelahan namun di batasi oleh sebuah tirai yang ada di antara kedua belah tempat tidur mereka. Mae Ri membuka tirai itu perlahan-lahan dan tersenyum melihat wajah Mae Ri yang damai saat tertidur.



Ayah Mae Ri keluar dari kamarnya dan dia kaget saat melihat ada Ibu Moo Kyul yang sudah menyiapkan makanan pagi.

Ayah Mae Ri : Apa yang kau lakukan disini? Hey dengarkan aku! AKu bertanya padamu, kenapa kau ada disini?
Ibu Moo Kyul : Omo... omo... Omo... Baru saja kau kemarin mengatakan padaku untuk tidak pergi kemana-mana hingga aku mengembalikan kembali cincin Mae Ri. Bahkan kau memaksaku menandatangani sebuah kontrak.
Ayah Mae Ri : Ah ya benar. Aku mengatakan padamu untuk tidak pergi sebelum membayar uang itu kan?
Ibu Moo Kyul : Ya ya ya Ayah Mae Ri. Tapi tolong jangan katakan hal ini pada Moo Kyul karena aku sendiri yang akan mengembalikannya padamu.
Ayah Mae Ri : Aku hanya percaya setelah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Kenapa kau selalu mempersulit kami?
Ibu Moo Kyul : Sudahlah makan saja dan nikmati sarapannya.
Ayah Mae Ri : Apa kau mencoba berbaik-baik padaku? Kau ingin aku melupakan semuanya? Bermimpilah!
Ibu Moo Kyul : Cepatlah makan itu!!



Mae Ri dan Moo Kyul berjalan bersama-sama menuju ke rumahnya Jung In pada pagi hari.

Moo Kyul : Ingat mandilah air panas.
Mae Ri : Kau juga ingat pergi ke sauna. Ah apa ada yang salah?
Moo Kyul : Aku hanya merasa bahwa aku selalu membuat hal yang sulit untukmu.
Mae Ri : Hal sulit? Tidak.



Ayah Mae Ri sedang berjalan kaki menuju ke rumah Jung In dan dia terus mengomel kesal mengenai Moo Kyul. Saat berjalan tiba-tiba saja dia melihat sosok Moo Kyul dan Mae Ri yang berjalan bersama, Ayah Mae Ri kaget saat melihat hal itu.

Ayah Mae Ri : Bukankah itu mereka?

Ayah Mae Ri mencoba mengejar Mae Ri dan Moo Kyul namun dua orang itu sudah menghilang. Ayah Mae Ri mengucek matanya dan bertanya-tanya.

Ayah Mae Ri : Apakah aku berhalusinasi? Benar. Mae Ri tidak mungkin pergi bersama pria brengsek itu pada pagi hari ini. Dia pasti sedang bersama Jung In... atau mungkin itu dia?

Ayah Mae Ri panik dan langsung berusaha berlari ke arah rumah Jung In untuk membuktikan apakah Mae Ri ada di rumah Jung In atau memang pergi bersama Moo Kyul.

Ternyata Moo Kyul dan Mae Ri sama-sama bersembunyi di sebuah rumah. Moo Kyul menunjukan jalan yang lebih cepat menuju ke rumah Jung In dan meminta Mae Ri untuk berhati-hati.



Mae Ri sampai duluan di rumah Jung In dan langsung masuk kedalam rumah. Ayah Mae Ri sampai di rumah Jung In dan dia melirik kiri kanan untuk memastikan bahwa Mae Ri tidak pergi bersama Moo Kyul.



Ayah Mae Ri masuk kedalam rumah Jung In dan langsung memukuli Mae Ri sambil memarahi Mae Ri karena telah sembarangan memberikan cincin berharga itu pada Ibu Moo Kyul.

Ayah Mae Ri : Bagaimana mungkin kau memberikan cincin itu pada Ibu Playboy itu hah?
Mae Ri : Ayah berhentilah memukuli aku! Ibu Moo Kyul mengatakan bahwa dia akan segera mengembalikannya setelah sampai di Paris, jadi jangan khawatir. Lagi pula dia tidak akan membohongi pacar anaknya!
Ayah Mae Ri : Tidak mungkin? Tidak mungkin? Mengapa kau bisa begitu naif? Ibu Playboy itu mendapatkan masalah kembali dan dia tidak akan pernah bisa pegri ke Paris!! Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa yang akan kau lakukan setelah cincin itu hilang?
Mae Ri : Apakah itu benar? Ibu Moo Kyul membuat masalah lagi sehingga dia tidak bisa pergi ke Paris?
Ayah Mae Ri : Apa kau mengkhawatirkan wanita itu? Aigoooo kau ini gadis bodoh! Kau ingin berakhir seperti dia hah? Kau tidak boleh berakhir seperti itu hanya karena pria itua!! Kau sebaiknya mengatakan hal itu padanya, jika dia tidak menemukan cincin itu maka aku tidak akan membiarkan pria itu hidup!



Ayah Mae Ri kembali memukuli Mae Ri sementara Mae Ri hanya menjerit meminta agar Ayahnya berhenti memukulinya. Ada yang masuk kedalam rumah dan itu adalah Pengurus rumah tangga. Ayah Mae Ri kaget melihatnya dan langsung berhenti memukuli Mae Ri.

Ayah Mae Ri : Ah aku kemari untuk membawa sesuatu pada Mae Ri dan sekarang aku akan segera pergi. Ah Putriku terlihat masih memiliki lemak yang banyak. Aku harap kau menjaga putriku.
Pengurus rumah : Baik...
Mae Ri : Hati-hati dalam perjalananmu pulang Ayah.
Ayah Mae Ri : Ya.



Pengurus rumah mencium bau sesuatu dari tubuh Mae Ri dan dia pun memberanikan diri bertanya.

Pengurus rumah : Apa kau sedang menyiapkan suatu masakan? Hmm tercium sesuatu dari dirimu.
Mae Ri : Ah ada sesuatu yang terjadi. Ah bagaimana dengan Paman?
Pengurus rumah : beliau mengatakan akan makan malam disini hari ini.
Mae Ri : Paman mengatakan hal itu?
Pengurus rumah : Kau harus memanggilnya Ayah mertua. Aku akan mengajarimu untuk membuat menu sehat untuk makan malam hari ini. Jadi mengapa kau tidak pergi mandi dan kemudian menemuiku di dapur?
Mae Ri : Ah baiklah.

Mae Ri mencium bau tubuhnya dan dia pun langsung menutup hidungnya dan berjalan ke kamar mandi.



Jung In selesai rapat dengan karyawannya untuk membicarakan masalah drama. Karyawan Jung In berjalan pergi dan tiba-tiba saja Manager datang masuk kedalam ruangan Jung In.

Manager : Ah aku dengar kau bertemu dengan Lee Ahn beberapa waktu lalu. Jadi katakan padaku apa yang dia katakan?
Jung In : Kenapa kau tidak bertanya langsung padanya? Apakah kalian sudah tidak saling percaya kembali?
Manager : Sebenarnya aku dtaang kemari untuk memberi tahumu bahwa aku berusaha membawa Lee Ahn kembali dalam drama ini namun Seo Joon harus di keluarkan dari peran utamanya. Aku akan membawa pengganti Seo Joon dan ya aku juga akan membawa kembali Lee Ahn dan juga para investor.
Jung In : Kau pikir aku akan menyetujui saranmu begitu saja?
Manager : Tidak. Aku tidak berfikir seperti itu. Tapi kau patsi khawatir kan? Aku bukanlah tipe orang yang mudah di jatuhkan! Aku akan mendengar jawabanmu kalau begitu.



Jung In pegi bertemu Moo Kyul dan mengajak Moo Kyul untuk melihat tempat pertunjukanan nanti. Moo Kyul sempat kesal dan mengomel di dalam mobil. HP Moo Kyul berbunyi dan dia mendapatkan pesan dari Mae Ri.

Pesan Mae Ri : Moo Kyul-ah apa kau sudah mandi air panas? Pastikan kau makan obatmu agar tidak sakit.

Moo Kyul tersenyum membaca pesan itu dan dia dengan sengaja membaca pesan itu dnegan suara yang keras agar Jung In mendengarnya. Dan benar saja Jung In langsung menoleh ke arah Moo Kyul saat Moo Kyul mengatakan bahwa dia menerima sms dari Mae Ri. Bahkan terlihat jelas kalau Jung In itu cemburu.

Moo Kyul : Ih ini pesan dari Mae Ri. Wow dia meletakan icon hati begitu banyak. Ah tentu saja aku mandi. Kenapa dia menanyakannya? Apa dia ingin mandi bersama? Ah dia sangat lucu. Menanyakan hal ini... aish aku sudah dewasa tentu saja aku akan menjaga diriku.

Lampu merah menyala dan secara mendadak Jung In menginjak rem mobilnya. Moo Kyul sangat kaget dengan kejadian berhenti mendadak itu. Jung In langsung memalingkan wajahnya untuk menahan tawanya karena melihat wajah Moo Kyul yang shock karena rem mendadak itu.



Jung In dan Moo Kyul datang ke sebuah gedung pertunjukan dan mereka membicarakan masalah jika sebuah konser yang diadakan di dalam gedung itu. Saat mereka mengobrol, HP Jung In berbunyi dan dia langsung tersenyum karena itu merupakan telfon dari Mae Ri. Dan dengan sengaja Jung In membesarkan volume bicaranya agar Moo Kyul mendengarnya. Moo Kyul tentu saja kaget mendengar bahwa Mae Ri menelfon Jung In dan Moo Kyul cemburu abis.

Jung In : Oooh Mae Ri ? Kau ingin aku pulang ke rumah lebih cepat karena Ayahku akan bergabung untuk makan malam? Apakah kau menyiapkan masakannya sendiri? Ah aku ingin sekali mencicipi masakanmu. Ah apa yang harus aku bahwa untuk makanan penutupnya? Katakanlah, aku akan membelikan apapun yang kau inginkan. Ya baiklah aku akan membawa kue yang kau sukai. Sampai jumpa.

Moo Kyul benar-benar kesal mendengar percakapan itu dan dia meminta agar Jung In segera keluar dari ruangan pertunjukan itu. Jung In yang melihat sikap Moo Kyul itu lagi-lagi tersenyum.



Ayah Jung In datang ke rumah Jung In dan bergabung untuk makan malam bersama dengan Jung In dan Mae Ri.

Mae Ri : Kami membuat bubur ayam dari bagian ayam yang empuk.
Tuan Jung: Wow ini sangat lezat dan menyehatkan.
Jung In : Kemampuan memasak Mae Ri ternyata sangat baik.
Tuan Jung : Aku akan memberikanmu hadiah karena telah menyusahkanmu untuk mempersiapkan masakan ini.

Tuan Jung membuka dompetnya dan menyerahkan tiket pertunjukan pada Jung In. Mata Jung In bukannya tertuju pada tiket itu, melainkan ke foto seseorang mirip Mae Ri di dalam dompet Ayahnya itu.

Tuan Jung : Ini dia. Konser ini akan di adakan hari sabtu dan ini adalah pertama kalinya keluarga kita akan pergi bersama. Tolong hubungi Ayahmu untuk bergabung bersama. Dan kumohon pada sabtu ini kau memakai cincin yang aku berikan padamu. Ayo makanlah.



Jung In terus memikirkan masalah foto di dompet Ayahnya itu di dalam kamar. Nona penulis menelfonnya dan Jung In segera mengangkat telfon.



Mae Ri sedang kebingungan dengan masalah cincin itu dan dia berusaha mencari jalan keluarnya.

Jung In datang mengetuk pintu kamar Mae Ri dan memberi tahu Mae Ri bahwa tadi Nona penulis menelfonnya dan karena produksi drama akan segera di mulai maka Mae Ri akan di sibukan dengan skenario dan masa sibuk itu akan di mulai besok hari. Mae Ri mengangguk mengerti. Jung In terlihat masih ada yang ingin di tanyakan dan dia memberanikan diri untuk menanyakannya.

Jung In : Hmm apakah kau tau bagaimana orang tua kita bisa saling kenal?
Mae Ri : Aku dengar bahwa Ayahku dan Ayahmu sudah berteman sejak kecil.
Jung In : Lalu bagaimana dengan Ayahku dan Ibumu?
Mae Ri : Hmm yang aku tau kalau Ayahmu sudah mengenal Ibuku jauh sebelum Ibuku bertemu dengan Ayahku. Hmm kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti ini?
Jung In : Ah tidak ada masalah. Beristirahatlah dengan baik.



Mae Ri masih kebingungan dengan masalah cincin itu dan akhirnya dia memutuskan untuk menelfon Ayahnya yang pada saat itu sedang bekerja di Restaurantnya.

Ayah Mae Ri : Apa? Kau harus menggunakan cincin itu pada sabtu ini? Ah ya baiklah kau serahkan saja semua itu padaku!



Ayah Mae Ri menutup HPnya dan langsung menghampiri Ibu Moo Kyul yang sedang membersihkan meja di restaurant sambil memakan beberapa makanan yang masih ada di piring.

Ayah Mae Ri : Hey kau Ibu Playboy! Dengarkan aku. Bukan kah aku sudah memintamu untuk tidak memakan makanan sisa disini?
Ibu Moo Kyul : Kenapa kau marah? Bukankah yang penting aku membersihkannya?
Ayah Mae Ri : Bagaimana mungkin kau bisa berkomentar seperti itu? Dengar! Kau harus mendapatkan cincin itu malam ini juga atau kau akan di masukan kedalam penjara. Mengerti?
Ibu Moo Kyul : Aish kau ini... Dengar! Aku akan mendapatkan cincin itu sekarang juga?
Ayah Mae Ri : Bagaimana caranya?
Ibu Moo Kyul : Aku ini adalah Kam So Young? Kau pikir tidak ada yang bisa aku lakukan hah? Lihatlah aku akan mengambilnya sekarang juga! Katakan pada Mae Ri untuk menungguku.



Ibu Moo Kyul pergi ke sebuah toko accesories cincin dan dia mencari cincin yang mirip dengan cincin milik Mae Ri dan tentu saja harga cincin itu jauh lebih murah. Ibu Moo Kyul senang mendapatkan cincin itu dan dia bilang bahwa dia selamat karena menemukan cincin itu.



Ibu Moo Kyul mendatangi Mae Ri dan memberikan cincin palsu itu pada Mae Ri. Mae Ri tidak tahu bahwa itu cincin palsu sehingga dia hanya tersnenyum menerimanya sekaligus merasa tenang.

Ibu Moo Kyul : Ayahmu tidak akan berhenti mengomel jika aku belum mengembalikan ini. Marry Christmas, kau memiliki Ayah yang baik.
Mae Ri : Wow kau benar-benar mengembalikannya. Terima kasih. Terima kasih banyak!
Ibu Moo Kyul : Tidak apa-apa. Kita harus saling mempercayai kan.

Ibu Moo Kyul melihat rumah Jung In yang sangat besar dan dia langsung memuji bahwa rumah itu sangat bagus.

Ibu Moo Kyul : Wow rumah ini bagus. Apakah ini... hmm Moo Kyul?
Mae Ri : Ah itu. Aku sulit untuk menjelaskannya.
Ibu Moo Kyul : Tidak perlu khawatir. Aku pikir kalian akan melakukan yang terbaik untukmu. Semoga kau berhasil! Bye!

Ibu Moo Kyul segera berjalan pergi dan Mae Ri berlari masuk kedalam rumah Jung In dengan perasaan sangat gembira karena telah mendapatkan cincin itu kembali



Seo Joon datang ke kantor JI entertainment dan dia bertamu dengan Manager di pintu masuk.

Manager : Apakah kau tidak berniat untuk meminta maaf padaku?
Seo Joon : Untuk apa kau ada disini?
Manager : Kau pikir kau akan berapa lama lagi bisa bertahan jadi artis?
Seo Joon : Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku.
Manager : Apa kah kau ingin merusak imagemu dan melepaskan segalanya?
Seo Joon : Ada apa ini? Apakah kau mencoba memaksaku hah?
Manager : Meninggalkan project ini lebih baik dari pada kau di pecat!
Seo Joon : Di pecat? Siapa yang akan di pecat?
Manager : Siapa yang kau pikir hah? Jika kau tidak mau maka sebaiknya kau mempersiapkan diri untuk berlutut dan meminta maaf.



Moo Kyul membagikan kertas music pada teman-teman bandnya dan teman-teman bandnya cukup kaget saat melihat kertas music itu karena nadanya begitu slow, padahal mereka ini adalah sebuah grup band rock.

Pemain drum : Hyung aku kecewa denganmu.
Pemain gitar : Ya ini berbeda dengan style kita.
Moo Kyul : Aku hanya menyesuaikannya dengan drama ini.
Jung In : Pilihan Moo Kyul tepat. Ini adalah untuk OST Drama jadi untuk saat ini sebaiknya kesampingkan dahulu styla rock kalian itu.



Teman-teman Moo Kyul minum-minum bersama dan mereka bilang bahwa Moo Kyul benar-benar berubah. Moo Kyul datang menghampiri teman-teman Bandnya dan bilang bahwa dia tetap akan bermain music rock hingga mati. Teman band Moo Kyul berkomentar bahwa Moo Kyul pasti sudah hilang akal karena menciptakan lagu ballad. Teman Moo Kyul pun akhirnya pergi satu per satu meninggalkan Moo Kyul sendiri yang kecewa juga.



Saat Moo Kyul sedang duduk sendiri, Seo Joon datang ke tempat itu dan duduk di samping Moo Kyul.

Seo Joon : Kau baik-baik saja?
Moo Kyul : Aku tidak yakin. Aku tidak bisa mengatakan apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku tidak bisa mengatakannya.
Seo Joon : Apa lagu yang kau buat kembali?
Moo Kyul : Lupakan itu.
Seo Joon : Aku akan mencobanya kembali.
Moo Kyul : Kenapa? Apa aku terlihat begitu menyedihkan?
Seo Joon : Aku adalah fansmu. Jadi apapun jenis musikmu. Mau itu rock, ballad atau pun dance, maka aku akan tetap menjadi penggemarmu.



Mae Ri baru bangun tidur dan dia berjalan keluar dari kamarnya. Saat dia berjalan menuju ke kamar mandi, dia berpapasan dengan Jung In yang selesai mandi dan mereka berdua sama-sama salah tingkah.

Jung In : Ah kau ingatkan hari ini kita akan menonton konser.
Mae ri : Ya.
Jung In : Kalau begitu aku akan menemuimu nanti,
Mae Ri : Ya.

Jung In dan Mae Ri pun langsung berlari menuju kamarnya masing-masing dengan terburu-buru.



Setelah menonton konser, Keluarga Mae Ri dan juga keluarga Jung In makan malam bersama. Dan Mae Ri memakai cincin palsu yang di berikan oleh Ibu Moo Kyul itu.

Ayah Jung In : Wow sangat menyenangkan untuk menikmati konser seperti ini.
Ayah Mae Ri : Ya ini sangat menyenangkan karena Mae Ri bisa pergi bersama dengan Jung In.
Jung In : Ayah, ini sudah waktu lama sejak kau tidak keluar rumah. Bagaimana perasaanmu?
Ayah Jung In : Tentu saja aku senang.

Ayah Mae Ri melihat cincin yang di pakai oleh Mae Ri dan dia berfikir dalam hati "Bagaimana bisa wanita itu mengembalikan cincin ini hanya dalam satu malam?" Ayah Mae Ri memegang cincin Mae Ri itu dan dia menyadari bahwa cincin itu adalah cincin palsu. Ayah Mae Ri panik dan langsung meletakan tangan Mae Ri di bawah meja agar tidak ketahuan bahwa itu adalah cincin palsu. Tuan Jung dan Jung In sama-sama kebingungan dengan sikap Mae Ri dan Ayah Mae Ri.

Ayah Jung In : Apa ada yang salah dengan cincin itu? Bolehkah aku melihatnya? Ah ini bukan cincin yang aku belikan...
Jung In : Ah ya ini cincin imitasi.

Ayah Mae Ri kaget karena Jung In bisa tau bahwa cincin itu palsu. sementara itu Mae Ri dan Tuan Jung juga sama-sama kaget karena tidak tau bahwa itu adalah cincin palsu.

Jung In : Mae Ri takut jika pergi ke luar rumah dengan barang yang mahal jadi aku memberikan cincin imitasi sebagai hadiah padanya. Cincin yang asli tersimpan aman di rumah.
Ayah Jung In? Benarkah? Melegakan kalau begitu.

Ayah Mae Ri tentu kesal dengan Ibu Moo Kyul dan dia berkata dalam hati, "Baiklah aku tidak akan membiarkanmu pergi!!"



Ayah Mae Ri datang ke Restaurantnya untuk mencari Ibu Moo Kyul dan ternyata Ibu Moo Kyul sudah tidak ada.

Ayah Mae Ri : Apakah dia mencoba kabur? Oh baiklah kalau begitu aku akan menangkap Kang Moo Kyul. Lihat saja!



Malam ini adalah giliran Mae Ri menginap di rumah Moo Kyul sehingga sehabis konser itu Jung In membawa Mae Ri ke depan rumah Moo Kyul.

Mae Ri : Aku meminta maaf karena tidak memberitahumu masalah cincin itu dari awal. Aku bingung untuk menjelaskannya padamu.
Jung In : AKu mengerti. Pasti ada sebuah alasan makanya kau tidak memberi tahu aku. Istirahatlah dengan baik.

Jung In masuk kembali kedalam mobilnya dan segera menjalankan mobilnya. Mae Ri tersenyum melihat itu.



Ternyata sedari tadi Moo Kyul mendengar percakapan antara Mae Ri dan Jung In.

Moo Kyul : Apa yang terjadi?
Mae Ri : Ayo kita bicarakan di dalam saja. disini dingin.

Mae Ri merangkul lengan Moo Kyul dan mengajak Moo Kyul untuk berbicara di dalam rumah saja.



Mereka berdua duduk di sofa dan mulai membicarakan masalah hari ini yang terjadi.

Mae Ri : Hari ini aku sangat berterima kasih padanya.
Moo Kyul : Apa maksudmu?
Mae Ri : Paman menyadari bahwa aku memakai cincin palsu dan Jung In mengatakan bahwa dia sengaja membelikan cincin palsu agar cincin yang asli tetap aman.
Moo Kyul : Apa kau pergi kesana dengan cincin palsu? Kenapa? Kau harusnya memberi tahu padaku akan hal itu.
Mae Ri : Awalnya aku juga tidak tau. Lagipula kau sangat sibuk membuat musik.
Moo Kyul : Kenapa kau tidak menelfonku? Bukankah hal itu terjadi karena aku? Jadi seharusnya kau mengatakan padaku agar aku dapat bertanggung jawab dan mengembalikannya padamu.



Saat mereka berdua sedang berbicara, tiba-tiba terdengar ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu rumah Moo Kyul sambil marah-marah. Moo Kyul dan Mae Ri saling pandang karena yang mengetuk pintu rumah itu adalah Ayahnya Mae Ri. Mereka berdua panik dan berusaha untuk mencari tempat persembunyian.

Ayah Mae Ri berhasil membuka pintu rumah dan dia bersiap-siap masuk kedalam rumah. Sementara itu Moo Kyul dan Mae Ri belum menemukan tempat untuk bersembunyi.


Sumber :

Mary Stayed Out All Night (Episode 11)


Jung In : Apa maksudmu?
Moo Kyul : Ayo melakukan kehidupan pernikahan yang sesungguhnya dengan hidup bersama. Ini bukanlah pernikahan main-main yang hanya membuang waktu, tapi sebuah pernikahan yang serius dan tinggal bersama. Jika kita tinggal bersama, maka akan terlihat warna dunia yang sesungguhnya dan imajinasi indah itu akan hancur. Kenapa? Kau tidak memiliki rasa percaya diri?
Jung In : Baiklah. Ini memberikan penilaian, Siapa yang lebih baik untuk bersama Mae Ri.

Mae Ri meminta seseorang untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, namun tetap saja mereka berdua tidak menjawab pertanyaan Mae Ri itu.

Jung In : Aku akan meminta izin pada Ayah Mae Ri dengan mengatakan bahwa tinggal bersama ini demi pembelajaran Mae Ri menjadi istri yang baik. Dan jika hal ini ketahuan maka aku akan bertanggung jawab.
Moo Kyul : Kenapa kau yang bertanggung jawab? Bukankah aku yang mengidekan hal ini.

Mae Ri memukul meja dengan keras dan berkata : Apa yang sebenarnya kalian berdua katakan hah?



Di luar cafe itu, Mae Ri mengejar Moo Kyul dan meminta penjelasan pada Moo Kyul mengapa Moo Kyul bisa mengatakan hal seperti tadi itu.

Moo Kyul : Dari pada melakukan kontrak pernikahan palsu, aku lebih ingin mengakhiri hal ini.
Mae Ri : Apakah kau senang jika aku pergi dan tinggal bersama dengan Jung In?
Moo Kyul : Apakah seseorang mengatakan bahwa aku menyukai ide itu? Aku sangat membenci waktu yang kau lalui bersama Jung In!
Mae Ri : Lalu mengapa kau mengatakan hal seperti tadi?
Moo Kyul : Aku hanya tidak suka situasi kita saat ini dan aku tidak menyangka bahwa Jung In akan menerima ide ini.
Mae Ri : Lalu mengapa kau lakukan? Apakah aku ini Bola yang bergelinding dan kalian harus menangkapnya?
Moo Kyul : Aku hanya ingin bebas untuk melakukan apapun denganmu, itulah sebabnya aku mengatakan untuk tinggal bersama. Kau senang hah sekarang?

Moo Kyul berjalan pergi dan cepat-cepat Mae Ri merangkul lengannya : Lalu kenama kau tidak mengatakannya padaku dari awal?



Ayah Mae Ri mengatakan pada Tuan Jung bahwa Moo Kyul melemparkan pesawat kertas ke kamar Mae Ri dan itu membuat Ayah Mae Ri khawatir jika nanti Mae Ri akan pergi keluar malam lagi, itulah yang membuat Ayah Mae Ri selalu sulit tidur saat malam. Ayah Mae Ri juga mengatakan bahwa hal itu membuat dia mendapatkan lingkar hitam di matanya dan berat badannya turun secara drastis.
Tuan Jung berkata bahwa Mae Ri ini terlalu polos. Ayah Mae Ri berkomentar bahwa Mae Ri jatuh cinta pada Moo Kyul ini hanya karena penampilannya dan menurut Ayah Mae Ri, membuat Mae Ri tinggal bersama dengan Jung In adalah sebuah ide yang bagus agar dia tidak merasa khawatir kembali. Tuan Jung setuju akan ide ini karena ini artinya Mae Ri juga dapat berlatih untuk menjadi seorang istri yang baik di rumah dan Tuan Jung senang karena akan lebih sering bertemu dengan Menantunya yang cantik itu.



Mae Ri pulang ke rumah dan melihat Ayah Mae Ri berdiri di samping koper yang besar.

Mae Ri, Ayah, apa kau akan pergi ke suatu tempat?
Ayah Mae Ri : Kemana aku akan pergi? Orang yang akan pergi itu bukan aku, melainkan kau!
Mae Ri : Aku? Kemana?
Ayah Mae Ri : Mulai hari ini kau akan tinggal di rumah Jung In.
Mae Ri : Apa yang kau katakan?
Ayah Mae Ri : Aku tidak dapat tidur karena khawatir jika kau kabur bersama playboy itu. Jika kau ingin Ayahmu ttap hidup maka pergilah ke rumah Jung In.
Mae Ri : Kenapa aku harus pergi ke rumah itu? Orang yang aku suka adalah Moo Kyul.
Ayah Mae Ri : Kalau begitu kau pergilah bersama Moo Kyul dan mengubur Ayahmu ini. Aku sudah mendiskusikan ini dengan keluarga Jung In jadi kau sebaiknya cepat pergi.
Mae Ri : Bagaimana mungkin kau mengusir putrimu begitu saja? Kau seharusnya memberikan wkatu padaku untuk memikirkan hal ini.
Ayah Mae Ri : Meminta wkatu untuk memikirkan cara kabur?
Mae Ri : Hanya satu hari. Biarkan aku memikirkan ini satu hari.



Jung In menelfon Ayahnya dan bilang bahwa dia akan segera pergi ke temu Ayah Mae Ri.




Di dalam kamarnya, Mae Ri diam-diam menelfon Moo Kyul dan memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Mae Ri : Moo Kyul, ada sesuatu yang besar yang terjadi.
Moo Kyul : Apalagi sekarang?
Mae Ri : Ayah menginginkan aku tinggal bersama Jung In mulai besok.
Moo Kyul : Apa?
Mae Ri : Apa yang harus kulakukan? Dia khawatir jika kita bertemu di belakangnya sehingga dia melakukan hal ini.
Moo Kyul : Bagaimana mungkin Ayahmu tega melakukan hal ini pada putrinya?
Mae Ri : Itulah sebabnya. Hmm aku pikir akan lebih baik jika aku menerimanya.
Moo Kyul : Apa?
Mae Ri : Aku akan menceritakan padamu rinciannya.
Moo Kyul : Apa kau mengatakan bahwa kau akan tinggal bersama laki-laki itu?
Mae Ri : Sekarang aku akan melihat situasinya terlebih dahulu dan kau tunggulah kabar dariku.



Jung In datang ke rumah Mae Ri dan berbicara dengan Ayah Mae Ri. Dia mengatakan bahwa dia akan membangun sebuah eprpustakaan kecil di dalam kamar Mae Ri sehingga Mae Ri akan nyaman berada di rumahnya itu hingga hari pernikahan mereka dan jika Mae Ri merindukan Ayahnya maka Jung In akan mengantar Mae Ri untuk bertemu Ayah Mae Ri kapan saja. Ayah Mae Ri sangat senang dan mengatakan bahwa Mae Ri pasti akan sangat sibuk jadi tidak perlu mengunjungi dirinya karena Ayah mae Ri saja yang akan mengunjungi Mae Ri. Jung In tersenyum lalu pamit untuk segera pulang.



Mae Ri mengantar Jung In keluar dan bertanya alasan Jung In menerima ide Moo Kyul itu.

Mae Ri : Aku penasaran, mengapa kau menerima ide itu?
Jung In : AKu tau bagaimana perasaanmu pada Moo Kyul itu melebihi perasaanmu pada orang lain. Dan karena kau telah membantuku mendapatkan kesempatan dari Ayahku maka aku pun akan membantumu untuk bersama Moo Kyul.
Mae Ri : Baikla. Aku melakukan hal ini untuk menjaga kesetiaanku, tapi perasaanku pada Moo Kyul tidak akan pernah berubah.
Jung In : Aku mengerti. Oh ya karena aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya pada Ayahmu maka kau sebaiknya tinggal di rumahku untuk beberapa hari dulu lalu kau bisa pergi ke rumah Kang Moo Kyul.




Di Rumah Moo Kyul, dia sangat khawatir dengan apa yang terjadi dan dia pun memutuskan untuk menelfon Mae Ri.

Mae Ri : Aku baru saja akan membereskan koperku.
Moo Kyul : Dengar, orang yang tidak bisa kau percayai di dunia ini adalah laki-laki. Dari saat kau bangun hingga kau tertidur, kau harus berhati-hati dari laki-laki!
Mae Ri : Bukankah kau laki-laki?
Moo Kyul : Aku berbeda. Bagaimana mungkin kau membandingkannya denganku?
Mae Ri : Baiklah aku akan berhati-hati.
Moo Kyul : Saat kau berada di kabar mandi maka kau harus menyakinkan bahwa pintu kamar andi sudah terkunci. Dan saat tidur pun kau harus menutup semua jendela. Jangan memakai celana pendek! Setelah makan malam, kau kembalikan ke kamar dan tidak keluar lagi. Kau juga harus selalu menelfonku?
Mae Ri : Mengapa kau begitu oanik?
Moo Kyul : Gezz apa yang kulakukan ini ya?
Mae Ri : Kau seperti ini karena kau menyukaiku.
Moo Kyul : Jangan pernah lupa untuk mengecheck apapun sebelum kau tidur.
Mae Ri : Aku mengerti. Dan kau harus lebih bersabar jika merindukanku.




Ayah Mae Ri memeriksa barang bawaan Mae Ri dan dia bingung karena melihat ada mangkok di dalam tas itu. Sebenarnya mangkok itu untuk di gunakan di rumah Moo Kyul, namun Mae Ri berbohong pada Ayahnya dan mengatakan bawa itu untuk Jung In dan dia juga akan memasakkan makanan untuk Jung In dengan menggunakan saus kacang.

Ayah Mae Ri merasa sedih karena dia tidak cukup baik untuk menjadi seorang ayah dan dia juga seharusnya tidak mengirim Mae Ri pergi dengan cara seperti ini. Mae Ri menghibur Ayahnya dan mengatakan bahwa dia akan datang mengunjungi Ayahnya setiap minggu agar Ayahnya tidak terlalu merasa sendirian. Ayah Mae Ri tersneyum dan mengatakan bahwa dia bahagia dan Mae Ri tidak perlu mengkhawatirkan dirinya. Mae Ri bilang bahwa dia khawatir jika Ayahnya akan kesepian dan makan sendirian, makanya Mae Ri mengusulkan agar Ayahnya mencari kekasih. Ayah Mae Ri mengatakan bahwa banyak perempuan yang menyukainya, namun dia terlalu fokus pada Mae Ri sehingga dia tidak mempedulikan para wakita itu. Ayah Mae Ri juga mengingatkan Mae Ri agar tidak bertemu dengan Moo Kyul secara diam-diam. Mae Ri mengerti dan meminta agar Ayahnya tidak khawatir.



Pagi harinya, Mae Ri pemit pada Ayahnya untuk pergi dan dia mengingatkan pada Ayahnya bahwa dia sudah membuat cukup makanan dan sup untuk Ayahnya makan dalam waktu seminggu ini dan Mae Ri mengingatkan Ayahnya untuk tetap makan. Ayah mae Ri terlalu sedih untuk melepas putrinya sehingga dia memalingkan wajahnya dan berkata, "Pergilah."



Jung In menelfon karyawan kantornya dan dia bilang bahwa Moo Kyul akan melanjutkan untuk menjadi produser music dan dia berusaha mencari keberadaan Seo Joon lagi.



Mae Ri sampai di rumah Jung In dan di sambut oleh pengurus rumah. Mae Ri masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan Jung In. Jung In : Selamat karena menjadi bagian dari keluarga ini.



Jung In membawa Mae Ri melihat kamar Mae Ri yang di penuhi buku-buku.

Jung In : Bereskanlah kopermu lalu beristirahatlah sesaat. Nanti kita akan makan malam bersama Ayahku.
Mae Ri : Baiklah.
Jung In : Sampai jumpa



Mae Ri melihat-lihat buku itu dan dia membuka salah satu buku. Di buku itu terdapat sebuat note kecil yang di tinggalkan oleh Jung In.

Isi Note : Dari buku ini aku belajar banyak hal mengenai suatu kegembiraan. Aku berharap bahwa Mae Ri akan seperti Gemma dalam buku ini. Banyak hal di dalam buku ini. Tapi jika pemeran utama tidak membuat suatu pilihan, dia harus memilih kembali. Ini akan sangat menarik untuk di pikirkan. Siapa yang akan Mae Ri pilih?



Moo Kyul benar-benar panik menunggu telfon dari Mae Ri. Dia mencoba mengirimkan SMS pada Mae Ri yang berisi : "Apa yang terjadi hingga kau tidak mengirimkan kabar padaku? " Namun Moo Kyul menghapus tulisan itu dan emnulis hal yang baru : "Apa kau senang bersama laki-laki itu?" Moo Kyul memarahi dirinya dan pada akhirnya dia tidak mengirimkan satu sms pun pada Mae Ri.



Saat makan malam bersama, Tun Jung tidak bisa berhenti tersenyum dan dia pun mencoba memanggil Mae Ri dengan sebutan 'Anak'. Mae Ri kaget mendnegar kata itu dan Tuan Jung berkata bahwa dia sangat ingin memanggil seperti itu pada Mae Ri dan dia juga sangat senang karena Mae Ri datang ke kehidupan keluarganya ini. Mae Ri tersenyum dan mengatakan bahwa dia senang karena Tuan Jung sudah membaik. Jung In berkata pada Mae Ri bahwa Tuan Jung cepat sembuh berkat Mae Ri sehingga Jung In berterima kasih pada Mae Ri.

Tuan Jung senang Mae Ri kembali dan dia pun telah menyiapkan sebuah hadiah untuk Mae Ri. Hadiahnya itu berupa sebuah cincin. Mae Ri kaget melihat cincin itu dan Jung In juga sama kagetnya. Tuan Jung menyadarkan Jung In yang terdiam saja dan meminta Jung In memasangkan cincin itu ke jari mae Ri. Jung In mengambil cincin itu dan memasangkannya ke jari Mae Ri. Mae Ri tersenyum dan bilang bahwa ukuran cincinnya sangat pas. Tuan Jung bilang bahwa cincin itu sebagai pengganti pertunangan dan juga sebagai janji untuk pernikahan.



Setelah selesai makan malam, Mae Ri melepaskan cincin itu dan mengembalikannya kembali pada Jung In. Mae Ri mengatakan bahwa dia tidak bisa menerima cincin itu.

Jung In : Setelah kau datang ke rumah ini maka orang-orang akan melihat kita sebagai pasangan. Jadi hal ini normal.
Mae Ri : Au tau itu. Tapi...
Jung In : Ayahku hanya memberikan sesuatu pada Menantunya. Jadi kumohon terima lah. Apa kau bisa? Terima lah itu.

Jung In ingin memasangkan cincin itu di jari Mae Ri, namun dia merubah pikirannya dan memberikan cincin itu ke tangan Mae Ri.



Teman Mae Ri dan juga teman Band Moo Kyul sedang minum bersama. Dan mereka bersulang untuk 'Malam Pertama Mae Ri.'

Ji Hye : Bersulang untuk Malam pertama Mae Ri!
So Ra : Apa maksudmu dengan malam pertama?
Teman-teman band Moo Kyul : Berpisah! Berpisah!

Moo Kyul datang dan dia bilang bahwa dia tidak akan minum karena dia berniat untuk membuat lagu.

Teman Moo Kyul 1 : Ini adlah malam pertama Mae Ri, Bagaimana menurutmu?
Moo Kyul : Tidur.
Teman Moo Kyul 2 : Apakah hanya tidur? Perempuan itu tidak dapat menolak... Jika kau membuat keadaan yang romantis maka dia akan jatuh kepelukanmu.
Teman Moo Kyul 3 : (Mengatakannya pada Teman Moo Kyul 2) Hey Jika kau mengetahui banyak mengenai wnaita, kenapa kau masih tetap jomblo?
Teman Moo Kyul 2 : Lilin, lalu ada tatapan mata. Dan Mae Ri tidak memiliki pilihan lain untuk jatuh hati pada laki-laki itu.

Moo Kyul kemakan omongan itu dan dia mulai terlihat panik. Hingga dia memilih untuk minum, padahal sebelumnya dia mengatakan bahwa dia tidak akan minum karena mau bekerja membuat lagu.

Ji Hye : Uh pasti Mae Ri melakukannya.
So Ra : Tidak. Mae Ri bukan orang seperti itu.
Teman Moo Kyul 1 : Ya Mae Ri Noona mungkin tidak seperti itu. Mungkin mereka hanya akan tidr.
Ji Hye : Mungkin Mae Ri tidak akan begitu, tapi bagaimana dengan Jung In?
Teman Moo Kyul 3 : Aku percaya Mae Ri.

Moo Kyul sudah benar-benar kesal dan dia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.



Moo Kyul pulang ke rumahnya dan langsung merebahkan badannya di atas kasur. Moo Kyul memejamkan matanya dan dia pun mulai memikirkan apa yang teman-temannya tadi katakan. Dia membayangkan Mae Ri dan Jung In sedang makan malam romantis lalu tiba-tiba Jung In menghampiri Mae Ri dan Mae Ri tidak bisa menolak untuk mencium Jung In.



Moo Kyul pun terbangun dari lamunannya itu setelah HPnya berbunyi dan itu merupakan telfon dari Mae Ri.

Moo Kyul : Apa yang kau lakukan hingga belum tertidur?
Mae Ri : Aku sedang melakukan sesuatu.
Moo Kyul : Apa? Apa yang sedang kau lakukan?
Mae Ri : Ra-ha-sia!
Moo Kyul : Rahasia? Ada sesuatu yang tidak bisa kau katakan padaku?
Mae Ri : "Ya."
Moo Kyul : Dimana kau?
Mae Ri : Dimana seharusnya aku? Ya di kamarku. Jung In membuatkan aku perpustakaan dan dia meletakan perpustakaan itu di kamarku.
Moo Kyul : Apa kau menyukainya?
Mae Ri : Ini lebih baik dari yang aku pikirkan.
Moo Kyul : Oh benar-benar... Jika kau sangat menyukainya maka tinggalah disana dan jangan kembali. Tinggal lah disana selamanya.

Moo Kyul segera menutup telfonnya dengan kesal. Sementara itu Mae Ri menatap HPnya dan berkata, "Hmm tunggulah sebentar lagi." Moo Kyul menyesal telah menutup telfon fuluan dan dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, "Bagaimana jika Mae Ri menganggap omonganku ini serius?"



Sepanjang malam Mae Ri terus merajut sweater untuk Moo Kyul hingga akhirnya pada pagi hari Sweater itu selesai di rajut. Mae Ri menatap sweater itu dengan sangat senang, "Akhirnya selesai."



Mae Ri berjalan keluar kamar dan dia melihat Jung In sudah ada di dapur dan sedang mempersiapkan sarapan pagi. Jung In terlihat sibuk mempersiapkan sarapan dan juga mempersiapkan diri untuk menyapa Mae Ri. Mae Ri yang melihat dari arah belakang pun tertawa kecil melihat sikap Jung In itu. Mae Ri berjalan mendekati Jung In dan menyapanya, "Apa yang kau sedang lakukan Jung In?" Jung In kaget mendengarnya hingga dia menyemburkan minum yang sedang dia minum.

Jung In : Oh selamat pagi.
Mae Ri : Good Morning. Wow ini terlihat enak.
Jung In : Kau akan pergi ke rumah Moo Kyul pada hari ini?
Mae Ri : Hmm ya.
Jung In : Aku nanti akan mengirimkan pesan padamu jika ada sesuatu, jadi patsikan HPmu katif selalu.
Mae Ri : Ya baiklah.



Moo Kyul kembali bekerja di studio rekaman dan Jung In datang untuk menghampirinya.

Jung In : Bagaimana dengan lagunya?
Moo Kyul : Aransemennya sudah selesai. Saat lirik sudah di buat maka aku akan menghubungimu.
Jung In : Kalau begitu mulailah rekaman. Ah ya Seo Joon menghilang.
Moo Kyul : Seo Joon?
Jung In : Dia meghilang setelah press conference. Kemana dia pergi? Apa kau tau?
Moo Kyul : Kenapa kau menanyakannya padaku? Aku tidak ada hubungan dengannya.
Jung In : Setelah beredar skandal itu, apakah kalian bertemu?

Moo Kyul terdiam sesaat dan dia mengingat kata-kata Seo Joon yang bilang bahwa dia telah memberikan segalanya pada Moo Kyul. Seo Joon telah melepaskan teman dekatnya, keluarganya, dan segalanya demi bisa bersama dengan Moo Kyul.

Jung In : Aku hanya ingin tau apa alasan dia tiba-tiba menghilang.
Moo Kyul : Jika ini mengenai masalah Seo Joon maka tolong jangan mengikut sertakan aku. Aku lelah.
Jung In : Oh baiklah.
Moo Kyul : Malam kemarin Mae Ri baik-baik saja kan?
Jung In : Apakah kau penasaran dengan malam pertama kami?
Moo Kyul : Aku tidak penasaran sama sekali.
Jung In : Sebaiknya Mae Ri yang menceritakannya padamu. Itu akan lebih baik.

Jung In berjalan pergi meninggalkan Moo Kyul dan Moo Kyul tentu kesal mendengar kata-kata Jung In itu.



Saat Moo Kyul berjalan pulang, dia berhenti sesaat dan bergumam pada dirinya sendiri, "Apakah aku penasaran dengan malam pertama mereka? Malam pertama. Malam pertama apa? Ah Moo Kyul jangan bersikap aneh. Kau harus percaya Mae Ri."



Ibu Moo Kyul sedang berada di rumah Moo Kyul pada saat Mae Ri datang ke rumah Moo Kyul. Dan terlihat Ibu Moo Kyuk sedang minum bir dan dia sempat terkejut saat melihat Mae Ri datang sambil membawa tas besar.

Ibu Moo Kyul : Kenapa kau membawa tas begitu besar?
Mae Ri : Ah, apakah Moo Kyul tidak mengatakannya padamu? Aku memutuskan untuk tinggal disini selama 3 hari dalam seminggu.
Ibu Moo Kyul : "Benarkah?" Kalian akan tinggal bersama? Selamat. Aku akan segera meninggalkan rumah ini.
Mae Ri : Tidak perlu. Tidak apa-apa. Ah bukankah kau bilang bahwa kau akan pergi ke Paris?
Ibu Moo Kyul : Hmm ada sedikit masalah.



Ibu Moo Kyul mulai menangis dan Mae Ri pun dengan cepat-cepat megeluarkan tisu dari dalam tasnya. Ibu Moo Kyul menerima tisu itu dan dia mendapati ada kotak cincin di tisu itu. Ibu Moo Kyul membuka kotak cincin itu dan melihat ada cincin di dalamnya.

Ibu Moo Kyul : Ini milikmu? Apakah aku boleh memakainya?
Mae Ri : Hm ya
Ibu Moo Kyul : Wow ini sangat cantik. Apakah ini berlian asli? Ini sungguh berkilau.
Mae Ri : Aku harus segera mengembalikan ini.
Ibu Moo Kyul : Siapa yang meminjamkan barag semahal ini padamu? Apakah ini cincin 3 karat? Ah kapan kau harus mengembalikan cincin ini?
Mae Ri : Dalam sebulan ini.
Ibu Moo Kyul : Benarkah? Jika aku memiliki ini maka aku akan bisa pergi ke Paris.
Mae Ri : Apakah ada masalah?
Ibu Moo Kyul : Ini semua karena aku.

Mae Ri mengeluarkan hadiah sweater untuk Moo Kyul dan dia sibuk mencari tempat yang bagus untuk di simpan hadiah itu.

Ibu Moo Kyul : Mae Ri bisakah aku meminjam ini sebentar?
Mae Ri : Ya.
Ibu Moo Kyul : benarkah? Terima kasih. Aku akan pergi ke tempat gadai barang. Setelah aku mendapatkan uang maka aku akan mengembalikannya padamu.

Mae Ri kaget mendengar kata-kata itu dan berusaha mengejar Ibu Moo Kyul namun Ibu Moo Kyul sudah pergi terlebih dahulu sambil membawa cincin milik Mae Ri itu.



Ayah Mae Ri sedang berada di klinik dan dia memutuskan untuk menelfon Mae Ri.

Ayah Mae Ri : Mae Ri, Ini Ayah. Karena Jung In dan kau, aku dengar ada seseorang yang menjual obat untuk energi. Jadi kau jangan pergi kemaa-mana dan tetaplah berada di rumah.
Mae Ri : Tidak perlu Ayah. Aku memiliki banyak energi. Aku tidak memerlukan obat apapun.
Ayah Mae Ri : Ini bukan hanya untukmu. Aku membeli ini juga untuk Jung In.
Mae Ri : Kalau begitu aku akan mengambilnya pada hari Minggu. Hallo Ayah? Ayah?

Ayah Mae Ri memutuskan kontak telfonnya dan itu membuat mae Ri panik dan langsung berlari pulang ke rumah Jung In.



Ayah Mae Ri sampai di rumah Jung In dan kebingungan saat melihat mae Ri berdiri di depan rumah dalam keadaan ngos-ngosan.

Ayah Mae Ri : Kenapa kau terlihat begitu cape?
Mae Ri : Ah tidak. Ayo silahkan masuk.
Ayah Mae Ri : Wow putriku ini benar-benar menjadi wanita kaya. Ini semua karena Jung In maka kau mendapatkan kasih sayang ini. Wajahmupun sangat ceah. Kau terlihat seperti wanita yang telah bertemu dengan laki-laki yang tepatt.
Mae Ri : Ayah, bukankah kau harus segera kembali ke restaurant?
Ayah mae Ri : Tidak perlu. Aku akan menunggu Menantuku Jung In, baru aku akan pulang.
Mae Ri : Lalu bagaimana dengan Restaurantmu?
Ayah Mae Ri : Disana ada para pekerja. Aku harus menemui Menantuku Jung In dan meminta dia untuk menjaga putriku ini. Dan meminum beberapa bir sebelum pulang.

Ayah Mae Ri pun merebahkan badannya di sofa untuk menunggu kepulangan Jung In.



Moo Kyul sedang dalam perjalanan pulang dan dia sangat senang saat Mae Ri menelfonnya.

Moo Kyul : Aku sedang dalm perjalanan pulang. Tunggulah.
Mae Ri : Hmm Moo Kyul... Karena Ayah datang ke rumah Jung In maka aku sekarang berada di rumah Jung In. Aku akan pulang telat. Maaf.
Moo Kyul : Cepat dan kembalilah. Aku akan menunggumu.
Mae Ri : Ya aku megerti. Tidak peduli apapun, aku akan pulang. Tunggu aku.



Moo Kyul pulang ke rumah dan dia kebingungan saat melihat Ibunya sedang membereskan beberapa barang dan memasukannya kedalam koper.

Moo Kyul : Apa yang sedang kau lakukan?
Ibu Moo Kyul : Paris~ Moo Kyul, ayo bantu aku untuk memilih tas.
Moo Kyul : Bukankah kau tidak bisa pergi karena harus mengembalikan uangnya dulu?
Ibu Moo Kyul : Aku sudah mengembalikannya
Moo Kyul : Bagaimana bisa?
Ibu Moo Kyul : Aku memberikan mereka cincin Mae Ri. Wow cincin itu sangat mahal.

Moo Kyul kaget mendengar hal itu dan langsung sangat marah pada Ibuny aitu. Bahkan Moo Kyul membentak Ibunya.

Moo Kyul : Apa yang kau katakan?
Ibu Moo Kyul : Ibu sudah mengatakan tidak akan mengambilnya, namun Mae Ri ingin aku mengambilnya. Jadi apa yang harus kulakukan? Aku tidak pernah bisa menolak permintaan baik dari orang.
Moo Kyul : Apa yang telah kau lakukan?
Ibu Moo Kyul : Setelah aku sampai di Paris maka aku akan mengembalikan uangnya.
Moo Kyul : Apa kau mencoba aku mempercayai kata-katamu itu?
Ibu Moo Kyul : Benar. Jangan khawatir, Moo Kyul. Kau pikir aku akan menyusahkan seorang wanita yang di cintai anakku?
Moo Kyul : Pergilah. Setelah kau pergi maka jangan kau kembali lagi! Aku bukan anakmu lagi!
Ibu Moo Kyul : Kenapa kau mengatakan begitu? Apa kau begitu sedih?
Moo Kyul : sedih? Apa kata itu keluar dari mulutmu? Kau hanya memerlukan aku saat kau sedang sedih saja. Saat kau bahagia, bukankah kau mencampakanku? Kau tau betapa lelahnya aku selalu di tinggalkan? Jangan pernah muncul di hadapanku lagi!



Jung In pulang ke rumah dan Ayah Mae Ri pun langsung menyambutnya dengan senang hati.

Ayah Mae Ri : Wow Menantuku sudah pulang.
Jung In : Oh kau datang, Ayah?
Ayah Mae Ri : Kau tetap tampan.
Mae Ri : Kau sudah pulang Director?
Mae Ri : Ya. Ah aku akan mengganti pakaianku dulu dan akan kembali kemari.

Jung In berjalan pergi menuju kamarnya dan Ayah Mae Ri pun langsung menegur Mae Ri.

Ayah Mae Ri : Apa yang kau lakukan? Cepatlah pergi ke Jung In dan bantu dia.
Mae Ri : Ya aku tau.



Mae Ri mendatangi kamar Jung In.

Jung In : Apa yang terjadi?
Mae Ri : Dia membeli obat cinta tanpa mengatakan apapun. Aku kembali kemari setelah ada di rumah Moo Kyul.
Jung In : Moo Kyul pasti sedih.
Mae Ri : Setelah Ayah pulang maka aku akan kembali kesana.
Jung In : Kalau begitu aku akan berusaha membuat dia cepat pulang.
Mae Ri : Tidak eprlu. Karena Ayah sudah disini maka kita seharusnya makan bersama dulu. Ganti bajulah cepat.



Setelah makan malam bersama, Ayah Mae Ri dan Jung In pun minum-minum bersama.

Ayah Mae Ri : Oh Menantu Jung In. Kau harus menjaga Putriku. Itulah keinginanku.
Jung In : Jangan khawatir Ayah. Mae Ri benar-benar sangat manis. Mari aku tuangkan minum untukmu.
Mae Ri : Director, apakah kau tidak lelah?
Jung In : Tidak.
Ayah mae Ri : Mae Ri, bagaimana mungkin kau memanggil Jung In dengan sebutan Director? Cobalah panggil dia 'Suami.' cepat panggil dia. Kau juga Jung In, kau seharusnya memanggil Mae Ri 'Istri'.
Jung In : Ya aku mengerti Ayah mertua.
Ayah Mae Ri : Aish, Jung In. Drai mana kau belajar hal itu? Mae Ri, cepatlah panggil Jung In dengan sebutan Suami.
Mae Ri : Ayah, kau mabuk. Berhentilah minum.
Ayah Mae Ri : Aku tidak mabuk. Cepatlah panggil dia Suami.



HP Mae Ri berbunyi dan dia pun dengan cepat mencoba berjalan menjauh dari Ayahnya dan dari Jung In untuk mengangkat telfon dari Moo Kyul itu, "Oh Moo Kyul~ Kau dimana? Apa? Kau ada di depan rumah? Baiklah tunggu sebentar."



Mae Ri menemui Moo Kyul di luar rumah dengan sangat gembira.

Mae Ri : Kenapa kau datang kemari? Ayahku sebentar lagi juga akan pulang.
Moo Kyul : Wi Mae Ri, apakah kau pikir ini lucu? Kau tinggal di rumah bagus dengan seorang tuan muda. Apakah aku terlihat begitu menyedihkan?
Mae Ri : Apa yang kau katakan?
Moo Kyul : Kau... Memberikan Ibuku cincin.
Mae Ri : Ah aku tidak memberikan cincin itu padanya.
Moo Kyul : Aku tidak butuh rasa kasihan dari seorang wanita. Jika kau berfikir begitu maka akhiri saja hubungan ini.
Mae Ri : Hey, kau tidak boleh bicara sesuatu yang kau mau.
Moo Kyul : Siapa yang berbicara seperti itu duluan?

Mae Ri dan Moo Kyul sama-smaa terdiam lama, lalu Moo Kyul berjalan pergi dan membiarkan Mae Ri yang menangis. Jung In melihat ke luar rumah dan dia mendapati Mae Ri yang sedang menangis.




Ayah Mae Ri tertidur di sofa karena dia dalam keadaan mabuk. Mae Ri menyelimuti Ayahnya dan bilang pada Jung In bahwa dia akan pergi sebentar dan akan segera kembali. Jung In menawarkan diri untuk mengantar Mae Ri, namun Mae Ri menolaknya.



Moo Kyul pulang ke rumah dan dia menemukan hadiah sweater dari Mae Ri yang di letakan oleh Mae Ri di dalam kulkas. Moo Kyul membuka kotak hadiah itu dan dia mencium sweater itu. Lalu dia memutuskan untuk pergi ke tempat ice skating dan memakai sweater pemberian dari Mae Ri.



Mae Ri berlari datang ke rumah Moo Kyul namun dia tidak menemukan Moo Kyul. Di meja terlihat kotak hadiah sweater itu telah di buka dan Mae Ri ingat bahwa Moo Kyul ingin segera pergi ke tempat ice skating jika Mae Ri selesai merajut sweater untuknya. Mae Ri pun dengan cepat meninggalkan rumah Moo Kyul dan pergi ke arena ice skating.



Moo Kyul terus menunggu Mae Ri di arena ice skating dan dia sangat senang begitu melihat Mae Ri datang. Mae Ri hampir terjatuh dan Moo Kyul cepat-cepat memeluknya.

Moo Kyul : Kau baik-baik saja?
Mae Ri : Ya.
Moo Kyul : Bagaimana dengan pakaianku ini?
Mae Ri : Bagus. Apakah itu terasa hangat?
Moo Kyul : Ya sangat hangat. Terima kasih kau telah datang. Kau ingin belajar ice skating dariku?

Moo Kyul pun mengajari Mae Ri cara bermain ice skating dan mereka berdua bermain bersama-sama



Di sebuah club, Lee Ahn bertemu dengan Seo Joon dan mereka berbicang-bincang.

Lee Ahn : Jadi selama ini kau bersembunyi? Kau pikir jika kau bersembunyi maka aku tidak dapat menemukanmu?
Seo Joon: Kenapa begini? Huh aku bersembunyi karena aku ingin orang-orang datang dan mencariku. Tapi kamu bukanlah orang yang ingin aku jumpai.
Lee Ahn : Seo Joon, kenapa aku seperti ini? Jika ada seorang pria yang sangat perhatian padamu seperti aku, maka kau harus mengajaknya untuk kencan. Kenapa kau selalu tidak menatapku? Kau adalah satu-satunya orang yang menolak seorang Hallyu Star sepertiku ini.
Seo Joon : Jangan berkata begitu. Itu sangat menganggu.



Manager datang ke meja Lee Ahn dan Seo Joon lalu ikut mengobrol. Manager menawarkan kerja sama pada Seo Joon namun Seo Joon menolaknya dan menyiramkan minuman pada Manager.

Manager : Apa yang kau lakukan hah?
Lee Ahn : Seo Joon!
Seo Joon : Setelah kau menjual fotoku, apakah kau sudah hidup dengan tenang?
Lee Ahn : Apa? Jadi Manager yang menyebarkan foto Seo Joon dan Moo Kyul?
Manager : Jangan pikir karena kau adalah bintang besar maka kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan!
Seo Joon : Dasar sampah!
Manager : Apa? Apa yang kau tadi katakan?

Manager marah dan langsung menjenggut rambut Seo Joon. Seo Joon tidak tinggal diam dan langsung mendorong Manager hingga Manager menabrak tembok dan kepalanya berdarah. Lee Ahn yang melihat darah itu pun kaget.



Moo Kyul dan Mae Ri sampai di rumah dan mereka hampir saja berciuman, namun teman Moo Kyul dan Mae Ri langsung menyalakan lampu rumah dan memberikan kejutan bagi mereka berdua. Moo Kyul dan Mae Ri pun sama-sama salah tingkah.

Teman Moo Kyul dan teman Mae ri itu mengajak agar Mae Ri dan Moo Kyuk ikut permainan mereka. Moo Kyul dan Mae Ri kalah dalam permainan ini sehingga mereka berdua di hukum. Teman Moo Kyul bilang bahwa hukuman Moo Kyul adalah mencium Mae Ri. Moo Kyul tentu merasa malu namun akhirnya dia mencium pipi Mae Ri. Teman Moo Kyul dan Mae Ri protes dan bilang bahwa mereka ini sudah dewasa jadi harusnya ciumannya itu di bibir. Moo Kyul dan Mae Ri sama-sama terdiam. Teman Moo Kyul sedang mencontohkan cara mencium yang baik dan pada saat itu Moo Kyul mengajak Mae Ri untuk pergi secara diam-diam.



Mae Ri dan Moo Kyul pergi keluar rumah dan mereka duduk bersama di suatu tempat. Mae Ri bilang bahwa dia merasa kedinginan dan akhirnya Moo Kyul menawarkan untuk menyanyikan sebuah lagu.

Moo Kyul : Mae Ri Ah, kau mau aku menyanyikan lagu yang bisa menghangatkanmu? Lagu ini adalah semua yang aku pikirkan saat bertemu denganmu.
Mae Ri : Hmm lagunya bagus. Ya terasa hangat.
Moo Kyul : Kau memberikanku perasaan itu. Aku special membuat lagu ini untukmu.
Mae Ri : Kau membuat lagu ini special untukku? Lagu ini sedikit berbeda dengan style musicmu.
Moo Kyul : Ya ini berbeda dari laguku yang sebelumnya. Aku mengubah style musicku. Mae Ri... Aku ingin memberikan kau sebuah lagu. Dan liriknya itu untukmu. Bagaimana jika kau yang membuat liriknya?
Mae Ri : Aku?
Moo Kyul : Setelah music ini lengkap maka musik dan lirik pun akan bertemu dan akhirnya sebuah lagu pun tercipta. Ya seperti kita. Apa yang harus kau akan tulis dalam lagu ini?
Mae Ri : Hmm harus lagu yang penuh dengan kehangatan karena disini dingin.



Mae Ri dan Moo Kyul berjalan bersama menuju ke rumah Jung In.

Mae Ri : Apa kau lelah?
Moo Kyul : Tidak apa-apa. Uh kita harus berpisah.
Mae Ri : AKu pasti merindukanmu. Aku khawatir seseorang akan datang, jadi sebaiknya kau cepat pergi.
Moo Kyul : Aku tau.




Moo Kyul dan Mae Ri belum pergi namun Ayah Mae Ri sudah keluar dari rumah Jung In. Mae Ri khawatir jika Ayahnya itu tau bahwa Mae Ri pergi bersama Moo Kyul semalam sehingga dia pun mencoba menahan Ayahnya agar tidak pulang sekarang.

Ayah Mae Ri : Kemana kau pergi pagi-pagi begini?
Mae Ri : Ah aku hanya olahraga. Bukankah mengurangi berat badan sedang sangat populer?
Ayah Mae Ri : Tapi mengapa kau tiba-tiba ingin mengurangi berat badanmu?
Mae Ri : Tapi kenapa Ayah pulang begitu pagi?
Ayah Mae Ri : Aku merasa malu karena kemarin mabuk di rumah menantuku. Agar aku tidk kehilangan muka maka sebaiknya aku pergi sekarang.
Mae Ri : Ayah, kau harus makan pagi dulu.
Ayah Mae Ri : Tidak perlu.
Mae Ri : Ayah, aku akan membuat sup pasta kacang. Ayolah lebih baik minum dulu sebelum pergi.
Ayah Mae Ri : Ah sebaiknya tidak. Aku merasa malu pada Menantu Jung In
Mae Ri : Tidak apa-apa. Aku akan membuat sup yang enak. Ayo masuk kedalam.



Moo Kyul sednag tertidur di rumahnya dan dia terbangun karena ada seseorang yang menelfonnya. Orang yang menelfon itu bilang bahwa di clubnya ada seorang wanita yang tertidur dan wanita itu seperti Seo Joon. Moo Kyul menutup telfon dan bilang bahwa dia akan menelfon lagi nanti.



HP Moo Kyul berbunyi kembali dan itu telfon dari Mae Ri.

Mae Ri : Moo Kyul Ah, aku sedang menulis lirik saat ini dan ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Apakah tidak apa-apa untuk megulang lirik?
Moo Kyul : Ah agak sulit jika di bicarakan di telfon. Ada sesuatu yang penting jadi aku akan menelfonmu setelah aku kembali.
Mae Ri : Aku mengerti, aku akan menelfonmu kembali.



Moo Kyul datang ke club itu dan menemukan Seo Joon yang tertidur di sofa di dalam club.

Moo Kyul : Kemana orang yang datang bersamanya?
Pelayan : Dia datang bersama Lee Ahn. Tapi setelah dia bertengkar dengan seorang wanita, mereka pergi. Wanita itu terlihat terluka.




Moo Kyul membawa pulang Seo Joon ke rumah Seo Joon. Seo Joon terbangun dan kaget saat melihat kehadiran Moo Kyul.

Moo Kyul : Hidupmu sungguh baik Seo Joon. Setelah kau membuat banyak masalah, kau tetap bisa mabuk.
Seo Joon : Bagaimana bisa kau datang?
Moo Kyul : Lee Ahn meminta pelayan di club itu untuk menelfonku dan dia juga telah mengusir para wartawan. Jika kau ingin mengetahui detailnya maka tanyakan saja dia. Sebelum itu, sebaiknya kau membayar kewajibanmu.
Seo Joon : Membayar apa?
Moo Kyul : Bukankah kau ada sesuatu yang harus di pertanggung jawabkan pada Jung In? Jika kau ingin kabur maka kau harus menyelesaikan semua masalah terlebih dahulu. Jaga peranmu itu.
Seo Joon : Kang Moo Kyul...



Mae Ri berjalan dengan terburu-buru sambil meninggalkan pesan suara ke Moo Kyul, "Apa masalahmu selesai? Apa kau sangat sibuk? Aku akan membawa lirik lagu itu ke studio rekaman sekrang. Sampai jump disana."

Pada saat yang bersamaan juga Moo Kul sedang meninggalkan pesan suara ke Mae Ri, "In aku. Maaf karena tadi maka kau tidak bisa menelfonku. Aku sekarang dlaam perjalanan ke studio. Sampai jumpa disana."



Seo Joon datang ke kantor JI Wntertainment dan dia bertemu langsung dengan Jung In di loby kantor. Pada saat yang bersamaan juga Mae Ri datang ke loby kantor dan Moo Kyul juga datang.



Seo Joon masuk ke ruangan Jung In dan mereka berbincang-bincang sesaat proses rekaman di adakan.

Jung In : Kau datang dalam waktu yang tepat. Aku mengkhawatirkanmu.
Seo Joon : Maaf. Perasaanku hanya sedikit sesak sehingga aku butuh udara segar.
Jung In : Tidak apa-apa. Mulai hari ini kita akan memulai sesuatu yang baru



Proses rekaman di mulai dan sesaat sebelum rekaman lagu itu Moo Kyul datang menghampiri Seo Joon untuk menunjukan lirik lagu.

Moo Kyul : Bagian ini sedikit tidak pas jadi aku akan mengeditnya nanti. Tidak ada yang sulit. Apa kau ada kesulitan?
Seo Joon : Tidak



Seo Joon melihat kertas lirik itu dan dia melihat bahwa music lagu itu di buat oleh Kang Moo Kyul dan lirik lagu itu di buat oleh Mae Ri. Seo Joon menghentikan proses rekaman dan berjalan mendekati Moo Kyul.

Seo Joon : Lagu ini liriknya di buat oleh Mae Ri kan? Apa kau ingin aku menyanyikan kisah cintamu?
Moo Kyul : Seo Joon, kau ini artis kan? Lalu apa maslaahnya? Yang penting adalah music. Bukan orang di balik lagu itu.
Seo Joon : Aku tidak akan menyanyikannya sampai aku mati pun!!


Sumber :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...