Laman

Rabu, 19 Januari 2011

Mary Stayed Out All Night (Episode 12)


Seo Joon membaca lirik lagu yang akan di nyanyikannya dan matanya menangkap nama Mae Ri sebagai penulis lirik lagu itu. Seo Joon keluar dari ruangan rekaman untuk menghampiri Moo Kyul dan dia bilang pada Moo Kyul bahwa dia tidak akan pernah mau menyanyikan lagu mengenai kisah cinta Moo Kyul dan Mae Ri.

Seo Joon : Aku tidak mau melakukan ini! Bahkan sampai aku matipun!
Moo Kyul : Apa yang kau lakukan?
Seo Joon : Bukankah kau bilang bahwa aku harus menjadi diriku sendiri? Jadi ini lah yang aku lakukan!
Moo Kyul : Kenapa kau tidak bisa menerima lagu ini?
Seo Joon : Karena aku tidak bisa menyanyikan lagu yang menjijikan ini.
MooKyul : Menjijikan?

Jung In berjalan mendekati Moo Kyul dan Seo Joon lalu meminta mereka berdua untuk menghentikan pertengkaran ini. Seo Joon berlari keluar ruangan rekaman dan Jung In segera mengejarnya. Moo Kyul terlihat sangat marah mendengar kata-kata Seo Joon itu dan Mae Ri pun mencoba menenangkan Moo Kyul setelah dia mengambil kertas lirik yang tadi di buang oleh Seo Joon.



Mae Ri kembali ke rumah MooKyul dan dia mengeluarkan seluruh barang bawaannya dari dalam kopernya.

Moo Kyul : Mengapa kau membawa begitu banyak barang?
Mae Ri : Karena akan sangat mahal jika aku membeli yang baru.
Moo Kyul : Kenapa kau tidak memakai barang yang aku punya?
Mae Ri : Apa yang kau katakan? Bukankah kau ingin membantuku membereskan barang?
Moo Kyul : Baiklah.

Moo Kyul membawa selimut Mae Ri yang di keluarkan dari dalam koper itu dan Mae Ri bilang bahwa selimut itu akan dijadikan sebagai alas dia untuk tidur.

Mae Ri : Ya! Selimut itu untuk di jadikan kasurku.
Moo Kyul : Tapi ini akan membuat sempit. Bagaimana mungkin ada kasurmu di kasurku?
Mae Ri : Kalau begitu kau harus membeli kasur baru.
Moo Kyul : Lalu dimana akan di letakannya?
Mae Ri : Kalau begitu kau tidur di sofa.
Moo Kyul : Jika aku tidur di sofa maka pinggangku akan skait.
Mae Ri : Lalu harus bagaimana? Berbagi kasur? Kita tidak boleh melakukannya sekarang!
Moo Kyul : Jangan khawatir. Aku tidak akan berbuat macam-macam.
Mae Ri : Bagaimana bisa aku mempercayai itu?
Moo Kyul : Kalau kau benar-benar sulit mempercayaiku maka kita bagi dua saja kasurnya.
Mae Ri : Bagaimana caranya?



Moo Kyul membuat sebuah tirai di antara kasur miliknya itu sehingga menjadikan ada 2 buah sisi dari kasurnya.

Moo Kyul : Bagaimana jika begini?
Mae Ri : Hmm sedikit ke kiri
Moo Kyul : Begini?
Mae Ri : Tidak. Sedikit lagi ke kiri.
Moo Kyul : Bagiku ini sebelah kiri!
Mae Ri : Kalau begitu maskduku adalah kananmu.
Moo Kyul : Kemari. Bagaimana ini?
Mae Ri : Ok pas.
Moo Kyul : Ini dia.
Mae Ri : Tapi sisimu lebih luas.
Moo Kyul : Bagaimana jika begini? Lebih baik?
Mae Ri : Ok selesai.
Moo Kyul : Uh menyebalkan.



Moo Kyul memasang pembatas itu dan jarinya terluka sehingga Moo Kyul berteriak kesakitan.

Mae Ri : Oh bagaimana ini? Apakah sakit? Biarkan aku melihatnya... aish ini berdarah.
Moo Kyul : Yah karena kita sudah tinggal bersama maka harusnya memulainya dengan ciuman.

Mae Ri kaget mendengar itu dan langsung mendorong Moo Kyul untuk sedikit menjauh.

Moo Kyul : Kau tidak ingin melakukannya? Jika kau tidak ingin melakukannya maka jangan di lakukan.
Mae Ri : Ah ada sesuatu yang membuat aku penasaran.
Moo Kyul : Apa itu?
Mae Ri : Kenapa kau... berpisah dengan Seo Joon?
Moo Kyul : Kenapa kau menanyakan masa lalu?
Mae Ri : Aku tidak akan menanyakannya jika itu bukan dari masa lalu. Tapi sepertinya dia tidak ingin berpisah denganmu. Bahkan dia masih mencoba menghubungimu pagi ini.
Moo Kyul : Lalu?
Mae Ri : Lalu kenapa kau berpisah dengan dia?
Moo Kyul : Apakah kau begitu penasaran?
Mae Ri : Ya!
Moo Kyul :Hmm... AKu melakukan ini karena aku ingin dia bertemu dengan laki-laki yang lebih baik dari pada aku.
Mae Ri : Bagaimana jika dia tidak menemukan yang lebih baik darimu?



Jung In mengajak Seo Joon pergi ke sebuah Restaurant dan dia mencoba menenangkan Seo Joon.

Seo Joon : Tidak ada yang ingin aku bicarakan denganmu.Aku hanya tidak bisa melihat Mae Ri dan Moo Kyul bersama.
Jung In : Bukankah kau sudah memikirkan hal ini sebelum kau kembali?
Seo Joon : Tapi bagaimana bisa mereka memamerkan perasaan mereka seperti itu?
Jung In : Kalau begitu katakan padaku... Kenapa kau berpisah dengan Kang Moo Kyul?
Seo Joon : Karena sebuah salah pahaman.



Flash back :

Seo Joon sedang melakukan shooting film dan di lokasi shooting itu terlihat ada sebuah mobil yang terparkir dan di dalam mobil itu terlihat seorang laki-laki. Para staff pun saling berbisik-bisik membicarakan mobil itu. Seo Joon melihat ke arah mobil itu dan menghampirinya.

Seo Joon : Ada apa ini?
Mantan Tunangan Seo Joon : Kenapa kau memutuskan pertunangan kita begitu saja?
Seo Joon : Agar aku bisa bersama dengan pria yang aku cintai.
Mantan Tunangan Seo Joon : Maksudmu itu laki-laki anak band itu?
Seo Joon : Ya.
Mantan tunangan Seo Joon : Kenapa kau membuat masalah pada kehidupanmu?
Seo Joon : Karena ini lebih menyenangkan dari pada hidup denganmu.



Seo Joon berniat keluar dari dalam mobil namun mantan tunangan Seo Joon itu mencegahnya dan terus menarik tangan Seo Joon agar Seo Joon tetap berada di dalam mobil. Seo Joon memberontak dan akhirnya dia bisa lepas dari mantan tunangannya itu. Namun karena keributan itu maka staff film melihat penasaran ke arah Seo Joon dan diantara para staff itu terdapat Moo Kyul yang terlihat cemburu dan memilih untuk berjalan pergi.



Seo Joon mencari Moo Kyul ke sebuah restaurant dan menemukan Moo Kyul yang sedang minum-minum bersama perempuan lain. Seo Joon tentu marah melihat hal itu dan dia langsung menampar Moo Kyul.



Kembali ke masa sekarang :

Jung In : Jadi maksudmu itu Kang Moo Kyul salah paham pada mantan tunanganmu itu?
Seo Joon : Ya. Aku pikir salah paham itu adalah bagian dari cinta juga. Hal itu menjadi normal jika kau mencintai seseorang. Aku pikir kita tidak perlu menjelaskan apapun mengenai hubungan kita.
Jung In : Sepertinya saat cinta itu datang maka itu akan menjadi kelemahanmu.



Lee Ahn datang ke Restaurant yang sama dengan Jung In dan Seo Joon, dan dia langsung duduk untuk membicarakan masalah kemarin. Lee Ahn mengatakan pada Seo Joon bahwa kemarin Manager hampir saja membalas memukul Seo Joon namun Lee Ahn segera menghentikannya. Seo Joon malas mendengar ucapan Lee Ahn itu dan dia berkomentar, "Katakan pada Manager untuk mencoba memukulku!" Lee Ahn kesal juga melihat Seo Joon yang seperti itu.

Lee Ahn : Aku tidak tau dari mana kau mendapatkan informasi mengenai manager yang menyebarkan skandalmu itu tapi yang pasti itu bukan Manager!
Seo Joon : Siapa yang berkata seperti itu? Apakah Manager yang menyuruhmu? Huh kau ini naif atau bodoh? Kau ini salah jika lebih mendukung Manager.
Jung In : Aku mengerti bahwa dia adalah Managermu tapi sebaiknya kau mencoba untuk mempercayai bahwa semua yang dia katakan itu tidak pernah benar.
Lee Ahn : Kau ingin meyakinkah aku hah? Kalau begitu kau harus meyakinkan Manager terlebih dahulu!



Lee Ahn kembali ke dalam mobilnya dan di dalam mobil itu sudah ada Manager yang menunggunya.

Manager : Apa yang di katakan? Apakah dia mengatakan akan meminta maaf padaku dan memohon?
Lee Ahn : Tidak. Dia tetap yakin bahwa yang menyebarkan skandal itu adalah dirimu.
Manager : Huh sepertinya dia akan memulai bermain dalam Wonderful Day kembali karena telah bertemu dengan Jung In. Lihatlah aku akan membuat dia menyesal!



Ibu Moo Kyul sedang berada di restaurant ddukkboki dan dia meminta tambahan. Tenyata Restaurant yang di datanginya itu adalah Restaurant milik Ayah Mae Ri. Ibu Moo Kyul kaget saat melihat Ayah Mae Ri dan dia kebingungan untuk menjelaskan masalah cincin itu pada Ayah Mae Ri. Namun Ayah Mae Ri tidak mengetahui sama sekali masalah cincin itu sehingga dia kebingungan sendiri.

Ayah Mae Ri : Kau ibu Playboy itu?
Ibu Moo Kyul : Kau Ayah Merry Christmas?
Ayah Mae Ri : Mengapa kau ada disini dengan koper-koper ini?
Ibu Moo Kyul : Ah mengenai itu.... Aku tidak berniat begitu... Tapi.. Maaf.
Ayah Mae Ri : Kenapa kau meminta maaf? Apa yang perlu di maafkan?
Ibu Moo Kyul : Maaf.



Mae Ri sedang mengeluarkan beberapa makanan dari dalam tasnya dan dia bilang bahwa dia sengaja membawa banyak bahan makanan untuk membuatkan masalah favorite Moo Kyul. Moo Kyul tersneyum dan bilang bahwa dia lapar. Mae Ri melihat sebuah bon penggadaian cincin miliknya itu dan dia kaget saat melihat harganya,

Mae Ri : 10.000.000 won?
Moo Kyul : Jika kau tau bahwa benda itu mahal, mengapa kau meminjamkannya pada Ibuku.
Mae Ri : Tapi ibumu akan menepati janjinya untuk mengembalikan kan?
Moo Kyul : Jika dia tidak melakukannya maka aku yang akan membayar ganti guri itu.
Mae Ri : Tenang saja, semuanya akan berjalan dengan baik dan lancar.



HP Mae Ri berbunyi dan dia kaget saat melihat bahwa yang menelfonnya itu adalah Ayahnya. Mae Ri mengangkat telfon dan Ayahnya langsung mengajukan sederet pertanyaan.

Ayah Mae Ri : Cincin itu... cincin...
Mae Ri : Apa yang kau bicarakan?
Ayah Mae Ri : Kau memberikan sebuah cincin kepada Ibu Playboy itu. Cincin apa yang dia maksud?
Mae Ri : Sejujurnya itu adalah cincin yang di berikan oleh Paman. Dari mana kau mendnegar hal itu Ayah?
Ayah Mae Ri : APA? Kau memberikan cincin yang di berikan oleh Ayah mertuamu pada orang lain? Apa kau sudah kehilangan akal pikiranmu? Kau sekarang dimana? Diam disana dan aku akan datang!!
Mae Ri : Kau akan kemari? Kau tidak boleh kemari!! Aku belum mengatakan hal ini pada Jung In. Jadi bicarakan di tempat lain saja, ok?
Ayah Mae Ri : Bagaimana bisa kau melakukan ini? Apa kau tidak ingin diakui sebagai menantu? Apa kau melakukan semua ini karena Playboy itu? Laki-laki brengsek itu benar-benar...

Ayah Mae Ri langsung menutup telfon dan itu membuat Mae Ri dan Moo Kyul sama-sama panik.

Moo Kyul : Ini aneh. Bagaimana bisa Ayahmu mengetahui tentang cincin itu.
Mae Ri : Aoakah mungkin Ayahku mendatangi Ibumu?
Moo Kyul : Tapi Kam So Young sudah pergi ke Paris.
Mae Ri : Benar. Ah kita tidak bisa diam disini saja. Ayahku bilang bahwa dia ingin menangkapmu.
Moo Kyul : APA?
Mae Ri : Dia tidak boleh menemuiku disini!



Mae Ri segera mengambil mantelnya dan pergi ke laur rumah Moo Kyul untuk bersembunyi. Di saat yang sama terlihat Ayah Mae Ri yang sedang berjalan mendekat ke rumah Moo Kyul. Mae Ri panik melihat itu dan dia memutuskan untuk bersembunyi di dalam tempat sampah besar di depan rumah Moo Kyul. Moo Kyuk pun juga ikut bersembunyi di dalam tempat sampah itu bersama Mae Ri.

Ayah Mae Ri mengetuk-ngetuk pintu rumah Moo Kyul namun tidak ada satu orang pun yang membukanya. Secara diam-diam Mae Ri dan Moo Kyul mengintip dari tempat sampah itu.

Ayah Mae Ri pun terus mengetuk pintu dan marah-marah, "Hey Kang Moo Kyul cepatlah keluar! Berani sekali kau bersekongkol dengan Ibumu untuk meminta uang dari putriku! Kau sebaiknya mencari cincin Mae Ri dan segera mengembalikannya. Kau ini brengsek!!! Tunggu saja hingga aku membunuhmu sendiri!!"



Mae Ri dan Moo Kyul sama-sama kebingungan melihat sikap Ayah Mae Ri itu.

Moo Kyul : Apa yang harus kita lakukan? Ini sepertinya Ayahmu tidak akan menyerah begitu saja.
Mae Ri : Dia tidak akan pergi sebelum bertemu denganmu. Dia sungguh keras kepala.
Moo Kyul : Bagaimana ini? Aku merasa kedinginan dan lapar.
Mae Ri : Aku juga...

Moo Kyul dan Mae Ri masih bersembunyi di dalam tempat sampah itu dan dia mendengar ada seseorang yang datang menghampiri Ayah Mae Ri. Moo Kyul dan Mae Ri pun sama-sama mengintip dan ternyata yang datang itu adalah Pengantar Ramen yang telah di pesan oleh Ayah Mae Ri. Ayah Mae Ri makan dengan lahap, sementara Moo Kyul dan Mae Ri sama-sama melihatnya dengan perasaan kelaparan.



Jung In berada di rumahnya dan sedang membaca pekerjaannya sambil meminum kopi. Jung In melihat ke arah kursi tempat Mae Ri sarapan dan dia tersenyum saat mengingat bahwa dulu Mae Ri pernah sarapan bersama dengannya dan pada saat itu Mae Ri terlihat dengan sarapan yang telah dia siapkan.



Moo Kyul tidak kuat dengan cuaca yang dingin sehingga dia langsung lemas saat ada di udara yang begitu dingin. Mae Ri meminta Moo Kyul agar bertahan namun Moo Kyul sudah benar-benar tidak tahan. Mae Ri kebingungan dan dia pun memutuskan untuk menelfon Jung In meminta pertolongannya.

Jung In kaget saat melihat Mae Ri menelfonnya namun dia tersenyum saat mengangkat telfon itu.

Jung In : Mae Ri, ada apa?
Mae Ri : Bisakah kau menelfon Ayahku dan memintanya untuk pergi?
Jung In : Apa maksudmu?
Mae Ri : Ayahku datang untuk mencari Moo Kyul secara tiba-tiba jadi kamu pegri keluar dan bersembunyi. Tapi ini semakin dingin dan kami tidak bisa masuk kedalam rumah. Kumohon bantu kami.



Ayah Mae Ri masih menunggu di luar rumah dan dia menggerutu karena Moo Kyul tidak juga datang. HP Ayah Mae Ri berbunyi dan itu merupakan telfon dari Jung In.

Ayah Mae Ri : Oh menantu Jung In, ada apa? Aku? Aku di dekat Hingdae. Kenapa? Ah kau tidak perlu mengirimkan supir. Tidak... tidak... tidak. Aku akan pulang ke rumah sekarang. Terima kaish karena telah memperhatikan aku. Ya Baiklah.

Ayah Mae Ri menutup telfonnya dan menatap rumah Moo Kyul, "Aku ingin menunggunya tapi..." Ayah Mae Ri pun berjalan pergi dari rumah Moo Kyul itu.



Moo Kyul dan Mae Ri yang melihat kepergian Ayah Mae Ri pun langsung sangat senang dan cepat-cepat mereka masuk kedalam rumah untuk menghangatkan diri di depan kompor.Mae Ri mencium pakaiannya dan dia langsung mengeluh karena mereka tercium bau sampah. Moo Kyul pun bilang bahwa dia akan segera menyiapkan air untuk cuci muka.

Moo Kyul pergi ke kamar mandi dan ternyata tidak ada air yang keluar dari keran.

Moo Kyul : Mae Ri, bagaimana ini? Sepertinya air membeku.
Mae Ri : Apa? Jadi kita tidak bisa cuci muka?



Ayah Mae Ri pamit pulang dari Restaurant dokkboki miliknya dan dia di kejutkan oleh sosok Ibu Moo Kyul yang sudah berdiri di depan pintu Restaurant. Ayah Mae Ri kebingungan dengan maksud Ibu Moo Kyul itu karena Ibu Moo Kyul hanya terdiam dan menatap koper yang Ibu Moo Kyul bawa.



Ayah Mae Ri terpaksa membawa Ibu Moo Kyul ke rumahnya dan mereka pun membuat surat perjanjian.

Ibu Moo Kyul : Aku, Kam So Young berjanji akan bekerja keras di Restaurant dokkboki dan mengikuti segala permintaan pemilik Restaurant hingga aku bisa mengembalikan cincin Mae Ri. Apakah benar?
Ayah Mae Ri : Sekarang tambahkan. Aku juga berjanji bagaimana pun juga akan memisahkan Wi Mae Ri dan Kang Moo Kyul.
Ibu Moo Kyul : Aish aku merasa menjadi orang jahat karena melakukan hal ini untuk Moo Kyul-ku.

Ayah Mae Ri mengambil surat perjanjian itu dan membaca sevara sekesama.

Ayah Mae Ri : Baiklah kau harus bekerja keras di restaurantku hingga kau dapat mengembalikan cincin Mae Ri itul Dan untuk sementara kau dapat memakai kamar ini.
Ibu Moo Kyul : Tunggu! Ada yang ingin aku katakan. Kau tidak boleh memandangku sebagai seorang wanita karena kau bukanlah tipeku.
Ayah Mae Ri : Hey dengar! Kau juga bukanlah tipeku jadi kau tidak perlu khawatir.
Ibu Moo Kyul : Oh baguslah. Itu sangat melegakan.



Ada tamu yang datang ke rumah Ayah Mae Ri dan ternyata itu orang suruhan Jung In yang mengirimkan gingseng untuk Ayah Mae Ri.

Ayah Mae Ri : Wow menantuku memberikan hadiah yang luar biasa.
Ibu Moo Kyul : Siapa menantu itu yang mengirimkan hal seperti ini?
Ayah Mae Ri : Apa maksudmu dengan bertanya siapa itu? Dia adalah tunangan Mae Ri tentu saja.
Ibu Moo Kyul : Eh? Mae Ri sudah bertunangan? Tunggu! Apakah itu artinya cincin itu adalah cincin pertunangan?
Ayah Mae Ri : Benar! Pernikahan mereka sudah di daftarkan jadi itulah sebabnya mereka sudah tinggal bersama.
Ibu Moo Kyul : Oh Moo Kyul-ku yang malam... Mae Ri seharusnya setia. Bagaimana bisa dia mencampakan Moo Kyul-ku?
Ayah Mae Ri : Apa maksudmu dengan di campakan? Apa kau tau seberapa besar Mae Ri menderita karena playboy itu berkencan dengan wanita lain?
Ibu Moo Kyul : Aish benar-benar keluarga ini...



Moo Kyul sedang mengambil air di luar rumah dan HPnya tiba-tiba berbunyi. Dan itu merupakan telfon dari Jung In. Moo Kyul yang saat itu merasa kedinginan pun nafasnya terdengar tersenggal-senggal dan itu membuat Jung In berfikiran jorok.

Moo Kyul : Kenapa kau menelfonku tengah malam begini?
Jung In : Tapi mengapa nafasmu seperti itu?
Moo Kyul : Kau menelfonku karena apa? Karena musikku?
Jung In : Ya. Aku sedang mendengar musikmu.dan aku menelfon karena ada sesuatu yang mencuri perhatianku. Aku rasa temponya terlalu lambat.
Moo Kyul : Kita dapat membicarakan hal itu nanti.
Jung In : Tapi....
Moo Kyul : Cukup kita bicarakan di kantor saja. Ini saat yang tidak tepat untuk mengangkat telfon darimu.
Jung In : Apa maksudmu saat yang tidak tepat?
Moo Kyul : Kenapa aku harus mengatakannya padamu? Cepat katakan kenapa kau menelfonku?
Jung In : AKu ingin mendengar music yang baru itu sekarang juga.

Moo Kyul kesal dan langsung menutup telfon dari Jung In itu. Cuaca semakin dingin dan Moo Kyul cepat-cepat membawa ember berisi air itu kedalam rumah.

Jung In masih penasaran dengan apa yang sedang Moo Kyul lakukan makanya dia kembali menelfon Moo Kyul dan bertanya banyak hal.

Moo Kyul : Harus berapa akli kukatakan bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan ini.
Jung In : Tapi... APa yang membuatmu begitu sibuk?
Moo Kyul : Sudahlah kita diskusikan ini besok saja di kantor!

Moo Kyul kembali menutup HPnya dan masuk kedalam rumah. Sementara itu Jung In masih penasaran dengan apa yang sebenarnya Moo Kyul sedang lakukan dan dia pun langsung menjatuhkan diri ke atas tempat tidur.



Moo Kyul pulang ke rumah dan dia langsung membasuh wajah Mae Ri yang sedang tertidur. Moo Kyul tersenyum saat melihat Mae Ri yang tertidur dengan tenang.

saat malam hari, Mae Ri dan Moo Kyul tidur bersebelahan namun di batasi oleh sebuah tirai yang ada di antara kedua belah tempat tidur mereka. Mae Ri membuka tirai itu perlahan-lahan dan tersenyum melihat wajah Mae Ri yang damai saat tertidur.



Ayah Mae Ri keluar dari kamarnya dan dia kaget saat melihat ada Ibu Moo Kyul yang sudah menyiapkan makanan pagi.

Ayah Mae Ri : Apa yang kau lakukan disini? Hey dengarkan aku! AKu bertanya padamu, kenapa kau ada disini?
Ibu Moo Kyul : Omo... omo... Omo... Baru saja kau kemarin mengatakan padaku untuk tidak pergi kemana-mana hingga aku mengembalikan kembali cincin Mae Ri. Bahkan kau memaksaku menandatangani sebuah kontrak.
Ayah Mae Ri : Ah ya benar. Aku mengatakan padamu untuk tidak pergi sebelum membayar uang itu kan?
Ibu Moo Kyul : Ya ya ya Ayah Mae Ri. Tapi tolong jangan katakan hal ini pada Moo Kyul karena aku sendiri yang akan mengembalikannya padamu.
Ayah Mae Ri : Aku hanya percaya setelah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Kenapa kau selalu mempersulit kami?
Ibu Moo Kyul : Sudahlah makan saja dan nikmati sarapannya.
Ayah Mae Ri : Apa kau mencoba berbaik-baik padaku? Kau ingin aku melupakan semuanya? Bermimpilah!
Ibu Moo Kyul : Cepatlah makan itu!!



Mae Ri dan Moo Kyul berjalan bersama-sama menuju ke rumahnya Jung In pada pagi hari.

Moo Kyul : Ingat mandilah air panas.
Mae Ri : Kau juga ingat pergi ke sauna. Ah apa ada yang salah?
Moo Kyul : Aku hanya merasa bahwa aku selalu membuat hal yang sulit untukmu.
Mae Ri : Hal sulit? Tidak.



Ayah Mae Ri sedang berjalan kaki menuju ke rumah Jung In dan dia terus mengomel kesal mengenai Moo Kyul. Saat berjalan tiba-tiba saja dia melihat sosok Moo Kyul dan Mae Ri yang berjalan bersama, Ayah Mae Ri kaget saat melihat hal itu.

Ayah Mae Ri : Bukankah itu mereka?

Ayah Mae Ri mencoba mengejar Mae Ri dan Moo Kyul namun dua orang itu sudah menghilang. Ayah Mae Ri mengucek matanya dan bertanya-tanya.

Ayah Mae Ri : Apakah aku berhalusinasi? Benar. Mae Ri tidak mungkin pergi bersama pria brengsek itu pada pagi hari ini. Dia pasti sedang bersama Jung In... atau mungkin itu dia?

Ayah Mae Ri panik dan langsung berusaha berlari ke arah rumah Jung In untuk membuktikan apakah Mae Ri ada di rumah Jung In atau memang pergi bersama Moo Kyul.

Ternyata Moo Kyul dan Mae Ri sama-sama bersembunyi di sebuah rumah. Moo Kyul menunjukan jalan yang lebih cepat menuju ke rumah Jung In dan meminta Mae Ri untuk berhati-hati.



Mae Ri sampai duluan di rumah Jung In dan langsung masuk kedalam rumah. Ayah Mae Ri sampai di rumah Jung In dan dia melirik kiri kanan untuk memastikan bahwa Mae Ri tidak pergi bersama Moo Kyul.



Ayah Mae Ri masuk kedalam rumah Jung In dan langsung memukuli Mae Ri sambil memarahi Mae Ri karena telah sembarangan memberikan cincin berharga itu pada Ibu Moo Kyul.

Ayah Mae Ri : Bagaimana mungkin kau memberikan cincin itu pada Ibu Playboy itu hah?
Mae Ri : Ayah berhentilah memukuli aku! Ibu Moo Kyul mengatakan bahwa dia akan segera mengembalikannya setelah sampai di Paris, jadi jangan khawatir. Lagi pula dia tidak akan membohongi pacar anaknya!
Ayah Mae Ri : Tidak mungkin? Tidak mungkin? Mengapa kau bisa begitu naif? Ibu Playboy itu mendapatkan masalah kembali dan dia tidak akan pernah bisa pegri ke Paris!! Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa yang akan kau lakukan setelah cincin itu hilang?
Mae Ri : Apakah itu benar? Ibu Moo Kyul membuat masalah lagi sehingga dia tidak bisa pergi ke Paris?
Ayah Mae Ri : Apa kau mengkhawatirkan wanita itu? Aigoooo kau ini gadis bodoh! Kau ingin berakhir seperti dia hah? Kau tidak boleh berakhir seperti itu hanya karena pria itua!! Kau sebaiknya mengatakan hal itu padanya, jika dia tidak menemukan cincin itu maka aku tidak akan membiarkan pria itu hidup!



Ayah Mae Ri kembali memukuli Mae Ri sementara Mae Ri hanya menjerit meminta agar Ayahnya berhenti memukulinya. Ada yang masuk kedalam rumah dan itu adalah Pengurus rumah tangga. Ayah Mae Ri kaget melihatnya dan langsung berhenti memukuli Mae Ri.

Ayah Mae Ri : Ah aku kemari untuk membawa sesuatu pada Mae Ri dan sekarang aku akan segera pergi. Ah Putriku terlihat masih memiliki lemak yang banyak. Aku harap kau menjaga putriku.
Pengurus rumah : Baik...
Mae Ri : Hati-hati dalam perjalananmu pulang Ayah.
Ayah Mae Ri : Ya.



Pengurus rumah mencium bau sesuatu dari tubuh Mae Ri dan dia pun memberanikan diri bertanya.

Pengurus rumah : Apa kau sedang menyiapkan suatu masakan? Hmm tercium sesuatu dari dirimu.
Mae Ri : Ah ada sesuatu yang terjadi. Ah bagaimana dengan Paman?
Pengurus rumah : beliau mengatakan akan makan malam disini hari ini.
Mae Ri : Paman mengatakan hal itu?
Pengurus rumah : Kau harus memanggilnya Ayah mertua. Aku akan mengajarimu untuk membuat menu sehat untuk makan malam hari ini. Jadi mengapa kau tidak pergi mandi dan kemudian menemuiku di dapur?
Mae Ri : Ah baiklah.

Mae Ri mencium bau tubuhnya dan dia pun langsung menutup hidungnya dan berjalan ke kamar mandi.



Jung In selesai rapat dengan karyawannya untuk membicarakan masalah drama. Karyawan Jung In berjalan pergi dan tiba-tiba saja Manager datang masuk kedalam ruangan Jung In.

Manager : Ah aku dengar kau bertemu dengan Lee Ahn beberapa waktu lalu. Jadi katakan padaku apa yang dia katakan?
Jung In : Kenapa kau tidak bertanya langsung padanya? Apakah kalian sudah tidak saling percaya kembali?
Manager : Sebenarnya aku dtaang kemari untuk memberi tahumu bahwa aku berusaha membawa Lee Ahn kembali dalam drama ini namun Seo Joon harus di keluarkan dari peran utamanya. Aku akan membawa pengganti Seo Joon dan ya aku juga akan membawa kembali Lee Ahn dan juga para investor.
Jung In : Kau pikir aku akan menyetujui saranmu begitu saja?
Manager : Tidak. Aku tidak berfikir seperti itu. Tapi kau patsi khawatir kan? Aku bukanlah tipe orang yang mudah di jatuhkan! Aku akan mendengar jawabanmu kalau begitu.



Jung In pegi bertemu Moo Kyul dan mengajak Moo Kyul untuk melihat tempat pertunjukanan nanti. Moo Kyul sempat kesal dan mengomel di dalam mobil. HP Moo Kyul berbunyi dan dia mendapatkan pesan dari Mae Ri.

Pesan Mae Ri : Moo Kyul-ah apa kau sudah mandi air panas? Pastikan kau makan obatmu agar tidak sakit.

Moo Kyul tersenyum membaca pesan itu dan dia dengan sengaja membaca pesan itu dnegan suara yang keras agar Jung In mendengarnya. Dan benar saja Jung In langsung menoleh ke arah Moo Kyul saat Moo Kyul mengatakan bahwa dia menerima sms dari Mae Ri. Bahkan terlihat jelas kalau Jung In itu cemburu.

Moo Kyul : Ih ini pesan dari Mae Ri. Wow dia meletakan icon hati begitu banyak. Ah tentu saja aku mandi. Kenapa dia menanyakannya? Apa dia ingin mandi bersama? Ah dia sangat lucu. Menanyakan hal ini... aish aku sudah dewasa tentu saja aku akan menjaga diriku.

Lampu merah menyala dan secara mendadak Jung In menginjak rem mobilnya. Moo Kyul sangat kaget dengan kejadian berhenti mendadak itu. Jung In langsung memalingkan wajahnya untuk menahan tawanya karena melihat wajah Moo Kyul yang shock karena rem mendadak itu.



Jung In dan Moo Kyul datang ke sebuah gedung pertunjukan dan mereka membicarakan masalah jika sebuah konser yang diadakan di dalam gedung itu. Saat mereka mengobrol, HP Jung In berbunyi dan dia langsung tersenyum karena itu merupakan telfon dari Mae Ri. Dan dengan sengaja Jung In membesarkan volume bicaranya agar Moo Kyul mendengarnya. Moo Kyul tentu saja kaget mendengar bahwa Mae Ri menelfon Jung In dan Moo Kyul cemburu abis.

Jung In : Oooh Mae Ri ? Kau ingin aku pulang ke rumah lebih cepat karena Ayahku akan bergabung untuk makan malam? Apakah kau menyiapkan masakannya sendiri? Ah aku ingin sekali mencicipi masakanmu. Ah apa yang harus aku bahwa untuk makanan penutupnya? Katakanlah, aku akan membelikan apapun yang kau inginkan. Ya baiklah aku akan membawa kue yang kau sukai. Sampai jumpa.

Moo Kyul benar-benar kesal mendengar percakapan itu dan dia meminta agar Jung In segera keluar dari ruangan pertunjukan itu. Jung In yang melihat sikap Moo Kyul itu lagi-lagi tersenyum.



Ayah Jung In datang ke rumah Jung In dan bergabung untuk makan malam bersama dengan Jung In dan Mae Ri.

Mae Ri : Kami membuat bubur ayam dari bagian ayam yang empuk.
Tuan Jung: Wow ini sangat lezat dan menyehatkan.
Jung In : Kemampuan memasak Mae Ri ternyata sangat baik.
Tuan Jung : Aku akan memberikanmu hadiah karena telah menyusahkanmu untuk mempersiapkan masakan ini.

Tuan Jung membuka dompetnya dan menyerahkan tiket pertunjukan pada Jung In. Mata Jung In bukannya tertuju pada tiket itu, melainkan ke foto seseorang mirip Mae Ri di dalam dompet Ayahnya itu.

Tuan Jung : Ini dia. Konser ini akan di adakan hari sabtu dan ini adalah pertama kalinya keluarga kita akan pergi bersama. Tolong hubungi Ayahmu untuk bergabung bersama. Dan kumohon pada sabtu ini kau memakai cincin yang aku berikan padamu. Ayo makanlah.



Jung In terus memikirkan masalah foto di dompet Ayahnya itu di dalam kamar. Nona penulis menelfonnya dan Jung In segera mengangkat telfon.



Mae Ri sedang kebingungan dengan masalah cincin itu dan dia berusaha mencari jalan keluarnya.

Jung In datang mengetuk pintu kamar Mae Ri dan memberi tahu Mae Ri bahwa tadi Nona penulis menelfonnya dan karena produksi drama akan segera di mulai maka Mae Ri akan di sibukan dengan skenario dan masa sibuk itu akan di mulai besok hari. Mae Ri mengangguk mengerti. Jung In terlihat masih ada yang ingin di tanyakan dan dia memberanikan diri untuk menanyakannya.

Jung In : Hmm apakah kau tau bagaimana orang tua kita bisa saling kenal?
Mae Ri : Aku dengar bahwa Ayahku dan Ayahmu sudah berteman sejak kecil.
Jung In : Lalu bagaimana dengan Ayahku dan Ibumu?
Mae Ri : Hmm yang aku tau kalau Ayahmu sudah mengenal Ibuku jauh sebelum Ibuku bertemu dengan Ayahku. Hmm kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti ini?
Jung In : Ah tidak ada masalah. Beristirahatlah dengan baik.



Mae Ri masih kebingungan dengan masalah cincin itu dan akhirnya dia memutuskan untuk menelfon Ayahnya yang pada saat itu sedang bekerja di Restaurantnya.

Ayah Mae Ri : Apa? Kau harus menggunakan cincin itu pada sabtu ini? Ah ya baiklah kau serahkan saja semua itu padaku!



Ayah Mae Ri menutup HPnya dan langsung menghampiri Ibu Moo Kyul yang sedang membersihkan meja di restaurant sambil memakan beberapa makanan yang masih ada di piring.

Ayah Mae Ri : Hey kau Ibu Playboy! Dengarkan aku. Bukan kah aku sudah memintamu untuk tidak memakan makanan sisa disini?
Ibu Moo Kyul : Kenapa kau marah? Bukankah yang penting aku membersihkannya?
Ayah Mae Ri : Bagaimana mungkin kau bisa berkomentar seperti itu? Dengar! Kau harus mendapatkan cincin itu malam ini juga atau kau akan di masukan kedalam penjara. Mengerti?
Ibu Moo Kyul : Aish kau ini... Dengar! Aku akan mendapatkan cincin itu sekarang juga?
Ayah Mae Ri : Bagaimana caranya?
Ibu Moo Kyul : Aku ini adalah Kam So Young? Kau pikir tidak ada yang bisa aku lakukan hah? Lihatlah aku akan mengambilnya sekarang juga! Katakan pada Mae Ri untuk menungguku.



Ibu Moo Kyul pergi ke sebuah toko accesories cincin dan dia mencari cincin yang mirip dengan cincin milik Mae Ri dan tentu saja harga cincin itu jauh lebih murah. Ibu Moo Kyul senang mendapatkan cincin itu dan dia bilang bahwa dia selamat karena menemukan cincin itu.



Ibu Moo Kyul mendatangi Mae Ri dan memberikan cincin palsu itu pada Mae Ri. Mae Ri tidak tahu bahwa itu cincin palsu sehingga dia hanya tersnenyum menerimanya sekaligus merasa tenang.

Ibu Moo Kyul : Ayahmu tidak akan berhenti mengomel jika aku belum mengembalikan ini. Marry Christmas, kau memiliki Ayah yang baik.
Mae Ri : Wow kau benar-benar mengembalikannya. Terima kasih. Terima kasih banyak!
Ibu Moo Kyul : Tidak apa-apa. Kita harus saling mempercayai kan.

Ibu Moo Kyul melihat rumah Jung In yang sangat besar dan dia langsung memuji bahwa rumah itu sangat bagus.

Ibu Moo Kyul : Wow rumah ini bagus. Apakah ini... hmm Moo Kyul?
Mae Ri : Ah itu. Aku sulit untuk menjelaskannya.
Ibu Moo Kyul : Tidak perlu khawatir. Aku pikir kalian akan melakukan yang terbaik untukmu. Semoga kau berhasil! Bye!

Ibu Moo Kyul segera berjalan pergi dan Mae Ri berlari masuk kedalam rumah Jung In dengan perasaan sangat gembira karena telah mendapatkan cincin itu kembali



Seo Joon datang ke kantor JI entertainment dan dia bertamu dengan Manager di pintu masuk.

Manager : Apakah kau tidak berniat untuk meminta maaf padaku?
Seo Joon : Untuk apa kau ada disini?
Manager : Kau pikir kau akan berapa lama lagi bisa bertahan jadi artis?
Seo Joon : Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku.
Manager : Apa kah kau ingin merusak imagemu dan melepaskan segalanya?
Seo Joon : Ada apa ini? Apakah kau mencoba memaksaku hah?
Manager : Meninggalkan project ini lebih baik dari pada kau di pecat!
Seo Joon : Di pecat? Siapa yang akan di pecat?
Manager : Siapa yang kau pikir hah? Jika kau tidak mau maka sebaiknya kau mempersiapkan diri untuk berlutut dan meminta maaf.



Moo Kyul membagikan kertas music pada teman-teman bandnya dan teman-teman bandnya cukup kaget saat melihat kertas music itu karena nadanya begitu slow, padahal mereka ini adalah sebuah grup band rock.

Pemain drum : Hyung aku kecewa denganmu.
Pemain gitar : Ya ini berbeda dengan style kita.
Moo Kyul : Aku hanya menyesuaikannya dengan drama ini.
Jung In : Pilihan Moo Kyul tepat. Ini adalah untuk OST Drama jadi untuk saat ini sebaiknya kesampingkan dahulu styla rock kalian itu.



Teman-teman Moo Kyul minum-minum bersama dan mereka bilang bahwa Moo Kyul benar-benar berubah. Moo Kyul datang menghampiri teman-teman Bandnya dan bilang bahwa dia tetap akan bermain music rock hingga mati. Teman band Moo Kyul berkomentar bahwa Moo Kyul pasti sudah hilang akal karena menciptakan lagu ballad. Teman Moo Kyul pun akhirnya pergi satu per satu meninggalkan Moo Kyul sendiri yang kecewa juga.



Saat Moo Kyul sedang duduk sendiri, Seo Joon datang ke tempat itu dan duduk di samping Moo Kyul.

Seo Joon : Kau baik-baik saja?
Moo Kyul : Aku tidak yakin. Aku tidak bisa mengatakan apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku tidak bisa mengatakannya.
Seo Joon : Apa lagu yang kau buat kembali?
Moo Kyul : Lupakan itu.
Seo Joon : Aku akan mencobanya kembali.
Moo Kyul : Kenapa? Apa aku terlihat begitu menyedihkan?
Seo Joon : Aku adalah fansmu. Jadi apapun jenis musikmu. Mau itu rock, ballad atau pun dance, maka aku akan tetap menjadi penggemarmu.



Mae Ri baru bangun tidur dan dia berjalan keluar dari kamarnya. Saat dia berjalan menuju ke kamar mandi, dia berpapasan dengan Jung In yang selesai mandi dan mereka berdua sama-sama salah tingkah.

Jung In : Ah kau ingatkan hari ini kita akan menonton konser.
Mae ri : Ya.
Jung In : Kalau begitu aku akan menemuimu nanti,
Mae Ri : Ya.

Jung In dan Mae Ri pun langsung berlari menuju kamarnya masing-masing dengan terburu-buru.



Setelah menonton konser, Keluarga Mae Ri dan juga keluarga Jung In makan malam bersama. Dan Mae Ri memakai cincin palsu yang di berikan oleh Ibu Moo Kyul itu.

Ayah Jung In : Wow sangat menyenangkan untuk menikmati konser seperti ini.
Ayah Mae Ri : Ya ini sangat menyenangkan karena Mae Ri bisa pergi bersama dengan Jung In.
Jung In : Ayah, ini sudah waktu lama sejak kau tidak keluar rumah. Bagaimana perasaanmu?
Ayah Jung In : Tentu saja aku senang.

Ayah Mae Ri melihat cincin yang di pakai oleh Mae Ri dan dia berfikir dalam hati "Bagaimana bisa wanita itu mengembalikan cincin ini hanya dalam satu malam?" Ayah Mae Ri memegang cincin Mae Ri itu dan dia menyadari bahwa cincin itu adalah cincin palsu. Ayah Mae Ri panik dan langsung meletakan tangan Mae Ri di bawah meja agar tidak ketahuan bahwa itu adalah cincin palsu. Tuan Jung dan Jung In sama-sama kebingungan dengan sikap Mae Ri dan Ayah Mae Ri.

Ayah Jung In : Apa ada yang salah dengan cincin itu? Bolehkah aku melihatnya? Ah ini bukan cincin yang aku belikan...
Jung In : Ah ya ini cincin imitasi.

Ayah Mae Ri kaget karena Jung In bisa tau bahwa cincin itu palsu. sementara itu Mae Ri dan Tuan Jung juga sama-sama kaget karena tidak tau bahwa itu adalah cincin palsu.

Jung In : Mae Ri takut jika pergi ke luar rumah dengan barang yang mahal jadi aku memberikan cincin imitasi sebagai hadiah padanya. Cincin yang asli tersimpan aman di rumah.
Ayah Jung In? Benarkah? Melegakan kalau begitu.

Ayah Mae Ri tentu kesal dengan Ibu Moo Kyul dan dia berkata dalam hati, "Baiklah aku tidak akan membiarkanmu pergi!!"



Ayah Mae Ri datang ke Restaurantnya untuk mencari Ibu Moo Kyul dan ternyata Ibu Moo Kyul sudah tidak ada.

Ayah Mae Ri : Apakah dia mencoba kabur? Oh baiklah kalau begitu aku akan menangkap Kang Moo Kyul. Lihat saja!



Malam ini adalah giliran Mae Ri menginap di rumah Moo Kyul sehingga sehabis konser itu Jung In membawa Mae Ri ke depan rumah Moo Kyul.

Mae Ri : Aku meminta maaf karena tidak memberitahumu masalah cincin itu dari awal. Aku bingung untuk menjelaskannya padamu.
Jung In : AKu mengerti. Pasti ada sebuah alasan makanya kau tidak memberi tahu aku. Istirahatlah dengan baik.

Jung In masuk kembali kedalam mobilnya dan segera menjalankan mobilnya. Mae Ri tersenyum melihat itu.



Ternyata sedari tadi Moo Kyul mendengar percakapan antara Mae Ri dan Jung In.

Moo Kyul : Apa yang terjadi?
Mae Ri : Ayo kita bicarakan di dalam saja. disini dingin.

Mae Ri merangkul lengan Moo Kyul dan mengajak Moo Kyul untuk berbicara di dalam rumah saja.



Mereka berdua duduk di sofa dan mulai membicarakan masalah hari ini yang terjadi.

Mae Ri : Hari ini aku sangat berterima kasih padanya.
Moo Kyul : Apa maksudmu?
Mae Ri : Paman menyadari bahwa aku memakai cincin palsu dan Jung In mengatakan bahwa dia sengaja membelikan cincin palsu agar cincin yang asli tetap aman.
Moo Kyul : Apa kau pergi kesana dengan cincin palsu? Kenapa? Kau harusnya memberi tahu padaku akan hal itu.
Mae Ri : Awalnya aku juga tidak tau. Lagipula kau sangat sibuk membuat musik.
Moo Kyul : Kenapa kau tidak menelfonku? Bukankah hal itu terjadi karena aku? Jadi seharusnya kau mengatakan padaku agar aku dapat bertanggung jawab dan mengembalikannya padamu.



Saat mereka berdua sedang berbicara, tiba-tiba terdengar ada orang yang mengetuk-ngetuk pintu rumah Moo Kyul sambil marah-marah. Moo Kyul dan Mae Ri saling pandang karena yang mengetuk pintu rumah itu adalah Ayahnya Mae Ri. Mereka berdua panik dan berusaha untuk mencari tempat persembunyian.

Ayah Mae Ri berhasil membuka pintu rumah dan dia bersiap-siap masuk kedalam rumah. Sementara itu Moo Kyul dan Mae Ri belum menemukan tempat untuk bersembunyi.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...