Laman

Senin, 08 November 2010

Hotelier (Episode 6)

Di dapur, Jenny terlihat sedang merapikan botol-botol. Tiba-tiba datang Yung Jae yang meminta maaf. sebab karena perbuatannya, ia dimarahi oleh kepala koki. Namun Jenny tersebut diam saja, Yung Jae merasa tidak enak, ia segera membantunya untuk mengangkat botol tersebut. Jenny malah marah dan mengatakan agar Yung Jae segera menaruh kembali kotak tersebut. Ia tidak ingin jika botol tersebut jatuh, maka ia akan di pecat. Jenny segera mengambil kotak tersebut dan segera pergi. Yung Jae hanya melihat saja, kemudian ia segera mengejarnya. Namun sayang, Jenny menguncinya di ruangan pendingin.

Di lobby hotel, manajer Si menerima telpon dari Yung Jae. Yung Jae meminta tolong padanya untuk membukakan pintu ruangan tersebut. manajer Si segera memanggil pelayan untuk segera melihatnya. Selain itu, ia juga menerima telepon dari seseorang yang menanyakan tentang kolam renang, apakah airnya hangat atau dingin. Eun Yu datang dan menanyakan apa yang terjadi. Manajer Si mengatakan bahwa ia harus melihat sendiri kondisi kolam renang tersebut.

Di kolam renang terlihat manajer Si sedang melihat keadaan kolam. Tiba-tiba ia melihat Frank Sin sedang berenang. Dia mengagetkan manajer Si. Mereka berdua kemudian bercakap-cakap tentang bunga mawar 300 tangkai. Manajer Si ingin mengetahui mengapa Frank memberikannya. Frank menyuruh agar manajer Si menebak, namun ia menyerah. Akhirnya Frank memberi tahu pada manajer Si tentang sebuah restoran yang bernama 300 mawar tempat Frank dan manajer Si pertama kali bertemu. Mereka berdua kemudian mengingat hal tersebut. Frank ingin melihat kembali restoran tersebut, sebab ia tidak ingin melupakan restoran tersebut. Ia ingin pergi kesana bersama dengan manajer Si.....

***

Di ruang pesta. Disana manajer Si mengobrol dengan istri direktur. Manajer Si melihat bahwa muka istri direktur itu kelihatan pucat. Istri direktur mengatakan bahwa ia merasa sepi, sebab biasanya ia selalu berdua dengan suaminya, kini tiba-tiba ia merasa sendirian. Ia mengatakan bahwa jika tahu akan terjadi begini, lebih baik dahulu ia mengurangi rasa cintanya pada suaminya. Ia juga ingin mempunyai anak seperti manajer Si sebab anak wanita biasanya lebih perhatian.

Istri direktur kemudian menanyakan tentang Yung Jae. Manajer Si mengatakan bahwa tiap hari, Yung Jae selalu datang tepat waktu dan rajin bekerja. Kini ia lebih serius dan bertanggung jawab. Istri direktur agar Yung Jae dapat bekerja lebih baik. Manajer Si pun mengatakan bahwa Yung Jae pasti dapat melakukannya.Tiba-tiba manajer Si mendapat laporan dari HTnya bahwa ada seorang tamu yang bertengkar dengan pelayan hotel. Ia segera meminta ijin untuk pergi untuk melihat.

Di tempat lain terlihat Yung Jae sedang bertengkar dengan tamu. Para pelayan lain segera melerainya. yung Jae tidak mau meminta maaf pada tamu. Ternyata masalahnya sang tamu ingin agar Yung Jae mau memakaikan sepatu pada sang tamu. Selain itu sang tamu juga tetap ngotot dengan mengatakan bahwa Yung Jae merupakan karyawan rendahan, dan harus melakukan apa yang tamu inginkan.

Tiba-tiba datang manajer Si dan istri direktur, mereka pun saling memaki dan mengatakan bahwa mereka tidak salah. Istri direktur menyuruh agar anaknya untuk minta maaf, nanun Yung Jae tidak mau. Akhirnya ibunya minta maaf, tapi sang tamu tidak mau menerima dan meminta agar jika ingin memukulnya, silahkan. Hal ini membuat panas hati Yung Jae, akhirnya karena terdorong dan jatuh. Melihat hal itu, Yung Jae langsung ingin memukul, tetapi di tahan oleh para pelayan. Sang tamu tetap saja menantang, akhirnya manajer Si lah yang memukul tamu itu.....

Sumber : http://www.indosiar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...