Ketika sedang berjalan kembali ke kediamannya, Bok-gu telah dinanti oleh seorang gadis yang menyukainya, yang memberitahu kalau ia akan segera menikah. Akhirnya ketahuan kenapa pria itu kerap menolak cinta wanita : ia merasa bersalah atas kejadian yang menimpa Da-jeong, yang menyebabkan sebagian kulit gadis itu terbakar. Mendengar obrolan mereka, Da-jeong langsung terduduk lemas.
Bok-gu sendiri tidak ambil pusing dengan kejadian tersebut karena ada hal yang lebih penting : ia berhasil menemukan kakaknya Min-joo yang telah lama hilang. Begitu masuk ke apartemen sang kakak, pria itu melihat sejumlah foto Eun-seok dan dirinya, kemudian memutuskan untuk tidak menemui Min-joo dan hanya meninggalkan sbuah pesan.
Kejadian itu membuat emosi Bok-gu cepat naik, sampai-sampai ia nyaris saja menghajar seorang pria setengah baya yang dianggapnya berusaha merayu Da-jeong. Namun, sebuah suara yang tidak asing membuatnya mengurungkan niat tersebut : Min-joo.
Sambil duduk di atas loteng, Bok-gu mengenang saat-saat terakhirnya ketika bertikai hingga akhirnya berpisah dengan Min-joo. Bok-gu tidak sadar bahwa ketika sedang mengobrol, perhatian kakaknya teralih pada berita di sebuah papan besar yang menceritakan tentang skandal antara Eun-seok dan Joon-seong.
Bok-gu baru sadar ada sesuatu yang salah ketika Min-joo seperti lupa dengan sekelilingnya dan menyodorkan tangannya seolah hendak membelai wajah Eun-seok yang terpampang di papan besar, namun terlambat. Tubuh sang kakak yang terpeleset meluncur deras ke bawah.
Belum habis kemarahan sang ayah, Joon-seong kembali berulah dengan mengaku pada media kalau dirinya sudah bertunangan dengan Eun-seok. Keruan saja ketika sedang bertandang ke rumah sang ayah, ia disantroni oleh gadis itu dalam keadaan marah besar.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar