
Sikap Jae-min yang kasar membuat Young-joo memutuskan pulang, namun dicegah oleh In-wook. Jae-min semakin uring-uringan dan meninggalkan Young-joo berdua dengan In-wook, diluar ia mengobrol dengan Soo-jung yang malah menebak In-wook sebagai yang terkaya diantara ketiganya. Saat minum bir dipinggir pantai, Jae-min bertengkar dengan In-wook namun kalah.
Mengantarkan Jae-min yang mabuk, Soo-jung diajak tidur bersama. Meski sebenarnya kesal, namun karena butuh uang gadis itu dengan enteng balik bertanya berapa banyak uang yang sanggup dibayar Jae-min. Ucapan itu membuat Jae-min melempar segepok uang kepangkuan Soo-jung, dan mengusirnya keluar. Saat tiba dihotel, ia menumpahkan kekesalannya dengan menangis.
Soo-jung kaget melihat In-wook telah berada dibelakang, dab menyeka air matanya. Pria itu sendiri perasaannya semakin kacau karena merasa tidak mampu membahagiakan Young-joo yang dicintainya. Kesialan Soo-jung belum berakhir, ia sempat diserang oleh sejumlah preman yang mencari bos pemilik tempatnya bekerja.
Saat kembali ke Jakarta, In-wook menyerahkan surat pengunduran diri kepada atasannya, yang diluar dugaan malah memarahinya karena dianggap telah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Belakangan In-wook baru tahu kalau dirinya dipanggil untuk bekerja di kantor pusat di Korea.
Ketika hendak pulang ke Korea, nasib kembali mempertemukan In-wook dengan Soo-jung yang duduk disebelahnya. Ternyata kehadiran pria itu adalah atas permintaan perusahaan, yang menugaskan In-wook sebagai asisten manajer pemasaran yang tidak lain adalah Jae-min.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar