Laman

Sabtu, 03 Juli 2010

Princess Lulu (Episode 17)


Sinopsis Princess Lulu
Episode 17


Dengan jantan, Chan-ho mendatangi Direktur Go dan menyebut kalau dirinya telah merelakan Hee-soo kepada Woo-jin sehingga pria tua itu kaget. Di taksi, Hee-soo terus memikirkan bagaimana nasib Chan-ho, dan sempat kuatir ketika teleponnya tidak diangkat.

Kekuatiran tersebut ternyata tidak beralasan, belakangan Chan-ho datang ke tempat persembunyian Hee-soo (masih dengan jas pertunangan) dan menyerahkan sebuah cincin pada gadis itu. Sebelum berpisah, ia meminta Hee-soo untuk tidak menangis, dan menyerahkan kunci mobilnya pada Woo-jin.

Dengan tegar, Chan-ho membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan pasangan itu. Begitu tiba di rumah, ia dipanggil oleh Direktur Go, yang menyebut bahwa tindakan pemuda itu membuatnya kecewa dan hanya akan membuat Hee-soo sengsara.

Baru saja hendak pergi ke kota lain, mendadak bensin mobil yang dikemudikan Woo-jin habis. Tidak punya uang dan kartu kreditnya ditolak, terpaksa ia dan Hee-soo bekerja sebagai petugas di pompa bensin selama satu hari. Dengan uang yang tidak terlalu banyak, pemuda itu sempat nekat ingin menginap di sebuah hotel berbintang.

Beruntung Hee-soo cekatan, ia merebut uang yang dipegang Woo-jin dan memilih untuk menginap di sebuah losmen kecil. Ketika berjalan-jalan di sebuah taman, Woo-jin dapat melihat betapa wanita yang dicintainya itu merindukan sang kakek. Untuk menghibur, ia membeli sebuah kalung namun pemberian itu malah ditolak Hee-soo yang menganggapnya sebagai pemborosan.

Namun tidak percuma Woo-jin dikenal sebagai penakluk wanita. Dengan caranya yang romantis, ia berhasil membujuk Hee-soo untuk menerima kalung tersebut. Di rumah, keadaan mulai kacau karena Yoo-mi mengadu pada Direktur Jung soal masalah Woo-jin yang menolak bertemu investor.

Di penginapan, Hee-soo mulai deg-degan ketika Woo-jin mendekatinya dengan tatapan yang mampu melumerkan gadis manapun. Namun ia kecele, karena pria itu ternyata malah mengajaknya bermain kartu untuk menghabiskan waktu. Woo-jin memang apes, siapa sangka Hee-soo yang baru diajari mampu mengunggulinya sehingga ia harus menerima hukuman.

***

Terbiasa hidup dalam kemewahan, Hee-soo kaget bukan main saat melihat kamar kecil yang tersedia berada di luar rumah dan letaknya terpencil. Mau tidak mau, ia harus membiasakan diri dengan kehidupan baru terutama dengan Woo-jin yang malah berusaha menakutinya.

Tidak bisa berhenti memikirkan sang kakek, Hee-soo menghubungi Direktur Go namun tidak ditanggapi. Woo-jin sendiri sadar kalau gadis yang dicintainya itu merindukan suasana lama, dan di tengah jalan ia bertengkar dengan Hee-soo. Ketika keduanya terlibat adu mulut, dengan nada tinggi pria itu menyuruh Hee-soo untuk kembali ke kediaman sang kakek dan Chan-ho.

Dengan marah, gadis itu memacu mobil Chan-ho. Namun, Woo-jin yang merasa bersalah berhasil menyusul dan menemuinya di sebuah kuil kecil. Setelah berbaikan, keduanya melakukan aksi berdoa sambil berjalan mundur karena Hee-soo mendengar tentang legenda setempat dan baru sadar kalau lagi-lagi dirinya dikelabuhi Woo-jin.

Berkat bujukan Woo-jin, Hee-soo akhirnya mau kembali ke rumah. Namun, Direktur Go malah mengusir sang cucu keluar. Dengan hati perih, keduanya melanjutkan perjalanan ke kediaman Direktur Jung dan lagi-lagi mendapat perlakuan sama. Kali ini malah lebih parah, wanita setengah baya itu menyiram Hee-soo dan mengancam akan menghajar gadis itu bila Woo-jin membawanya lagi.

Namun, Direktur Jung akhirnya tidak tega setelah Woo-jin mengajak Hee-soo menyelinap masuk dan memohon supaya dibiarkan tinggal didalam karena gadis itu sedang sakit. Belas kasihannya timbul, Direktur Jung mengajak Hee-soo tidur bersamanya dan di tengah malam, ia menasehati Hee-soo untuk kembali ke rumahnya.

Keesokan paginya, Direktur Jung meminta Hee-soo untuk pergi dan menelepon kediaman keluarga Go namun sambutan yang didapat tidak menyenangkan. Dengan wajah muram, ia meminta Woo-jin dan yang lain keluar sementara ia berbicara dengan Hee-soo.

Woo-jin memanfaatkan kesempatan itu untuk mengunjungi Direktur Go dikantornya, Chan-ho (yang telah pindah), dan Yoo-mi. Dengan dingin, wanita itu mengancam akan mengambil semua barang berharga milik pria itu bila Woo-jin menyakitinya.

Di rumah, Hee-soo harus memutar otak karena selain tidak diperbolehkan membantu membersihkan rumah, ia diminta keluar secepat mungkin. Dengan siasat, ia akhirnya 'membujuk' Direktur Jung untuk membiarkannya tinggal sehari lagi. Sikap polos gadis itu lama-lama membuat Direktur Jung kesal campur geli, namun hubungan keduanya buyar oleh kemunculan Nyonya Park.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...