Ma Yoo Hee datang ke kantornya dengan tampang jutek abis, di ikuti pak Lee. Sekertarisnya berusaha bertanya dengan ramah mengenai hasil pertemuan perusahaan mereka dengan calon klien, tapi Yoo hee malah menatapnya tajam.
kalo tatapannya dah makin tajam, dan kemudan gambar berubah menjadi hitam putih, itu menjadi tanda agar sebaiknya DIAM!!
Semua karyawan panik menyangka mereka gagal tender, padahal tidak, justru mereka sukses besar. pak Lee menjelaskan mungkin karena ia Jomblo, maka kelakuannya aneh begitu.
Yoo Hee sebenarnya sudah sering kali mengikuti kencan buta, tapi sikapnya yang terlalu tegas, kaku, dan dingin membuat para pria kencannya ketakutan. Lha mentang-mentang dia kerja di bidang iklan, kata-katanya kira2 begini : "kau terlambat 4 menit 10 detik. Memang tidak lama, tetapi itu seharusnya lebih dari 1x tayang iklan" ckckckck,
(dua diantara kencan Yoo Hee yang akhirnya kandas)
Pernah salah satu dari pria kencan butanya adalah seorang pelawak yang lumayan terkenal, cowok itu berusaha mencairkan suasana dan Yoo Hee tentunya, yang ada malah mati kutu sendiri (yang jadi cowok ini lucu banget, kalo ketawa matanya bener2 cuma segaris, kasian dia dah ngelucu ampe ketawa sendiri padahal Yoo hee mah datar-datar aja).
Yoo Hee juga bermasalah mengurus apartemennya. Tinggal sendirian sementara ia sibuk bekerja, membuat apartemennya benar-benar berantakan. Pembantu rumah tangganya untuk yang ke sekian kali juga berhenti, mereka tidak tahan dengan sifatnya Yoo Hee. Sekertarisnya sudah hampir menyerah mencarikan pembantu, karena agen penyalur juga sepertinya sudah enggan berurusan dengan Yoo Hee.
Sementara itu, Moo Ryong yang seorang asisten koki yang selalu mempunyai selera tinggi terhadap cita rasa dan penampilan makanan selalu bermasalah dengan koki utama. Ia sudah beberapa kali keluar masuk restoran, tapi selalu dipecat. Terakhir ia menganggap koki utama (yang mengatakan makanan buatan Moo Ryong kurang lezat) sedang mabuk, karuan aja si koki marah dan memecatnya.
Kembali ke Yoo Hee, ia juga bukannya tidak berusaha, ia membaca buku-buku teori kencan agar tidak melulu gagal. Malam itu, sekali lagi ia mengikuti kencan buta. Akhirnya setelah sekian kali kencan butanya rata-rata tidak ada yang berlanjut, cowok teman kencannya kali ini mengajaknya untuk kembali kencan lanjutan, langsung deh kembang api warna-warni bermunculan di atas kepala Yoo Hee, soalnya BARU KALI INI ADA YANG NGAJAK KENCAN KE DUA!!....
Terus berusaha memasang tampang manis, Yoo Hee menemani cowok kencannya membayar bon makanannya di kasir. Saat menunggu, ia melihat seorang tamu pria sedang mengganggu pelayan restoran. Tamu tadi berusaha terus memeluk pinggang pelayan, sementara si pelayan berusaha menolak. Awalnya Yoo Hee berusaha acuh, namun ia tidak tahan, tamu pria itu langsung tidak berkutik di hajar dan di ancam dengan tendangan maut.
Selesai urusan dengan si tamu brengsek, Yoo Hee kembali ke kasir, tapi cowok kencannya sudah tidak ada, dia KABUR ketakutan setengah mati membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi tanpa menoleh.
Setelah sekian kali dipecat, Moo Ryong terduduk lemas di trotoar, sepasang kaki wanita mendekatinya. Seung Mi, pacarnya menjemputnya, mereka melangkah pulang bersama. Sepanjang jalan, Seung Mi berusaha menghibur Moo Ryong dan menyemangatinya agar terus berusaha. Seung Mi yang juga seorang manager restoran, bahkan merekomendasikan Moo ryong agar dapat bekerja di restorannya. Moo ryong awalnya keberatan, ia tidak ingin menyusahkan Seung Mi, tapi Seung Mi terus meyakinkannya, dan ia hanya minta pelukan sebagai ucapan terima kasih dari Moo Ryong.
Baru saja Moo Ryong memeluk Seung Mi, sebuah mobil dalam kecepatan tinggi hampir saja menabrak mereka.
Didalam mobil, sepulang dari kencannya yang lagi-lagi gagal, Yoo Hee melihat sepasang kekasih berpelukan di jalan. Masih kesal dengan nasibnya, di tambah kesal dengan pasangan kekasih yang seolah mengejeknya, ia malah sengaja menekan gas. Ini sebenarnya awal pertemuan Moo Ryong dan Yoo Hee, tapi keduanya belum ngeh.
Esok harinya, Moo Ryong sudah diterima kerja di sebuah restoran Prancis bernama Le Sommet, restoran tempat bekerja Seung Mi. Orang tua Moo Ryong dan adiknya Song Hwa, sengaja datang untuk makan malam bersama sekaligus melihat Moo Ryong di hari pertama kerjanya. (Orang tua Moo ryong ini juga pemilik restoran, tapi restoran masakan cina). Melihat daftar menu restoran yang berbahasa perancis yang tidak mereka mengerti, mereka memutuskan untuk melihat dulu "tempat kerja" Moo Ryong.
Di dapur, koki utama sedang kesal karena makanan buatannya hanya disentuh sedikit oleh tamu. Ia mencicipinya (emang gitu ya kalo direstoran gede? tapi kan makanan bekas?) dan merasa tidak ada yang salah. Ia juga menyuruh Moo Ryong ikut mencoba dan meminta pendapatnya. Dasar Moo Ryong, ia selalu mengatakan semua yang ada di dalam kepalanya, walau itu berarti mengkritik masakan sang koki utama. Koki utama tidak terima, ia mulai marah dan kesal lalu berusaha melemparkan makanan di piring ke wajah Moo ryong. Moo ryong berhasil menghindar, namun malang bagi ibu Moo Ryong yang masuk ke dapur dengan harapan melihat cara kerja anaknya, malah nerima templokan makanan di wajahnya, ia pun menjerit kesal. Song Hwa yang memang sering berkelahi tidak terima, ia pun menyerang koki. Jadilah hari itu selesai dengan Mo Ryong yang kembali di pecat!..wkwkwk, aya2 wae kesialannya Moo Ryong.
Sampai dirumah, Moo Ryong di sidang oleh orang tuanya. Akhirnya diputuskan sudah selesai masa-masa Moo Ryong menjadi koki, ia harus kembali meneruskan kuliahnya di kedokteran. Moo Ryong tidak punya pilihan.
Esoknya ia mencoba daftar ulang kembali kuliahnya, namun kemudian ia berubah pikiran, formulirnya ia sobek.
Moo Ryong bertemu teman baiknya Sung Min, mengobrol di sebuah cafe. Moo ryong curhat tentang keputusannya untuk tidak lagi meneruskan kuliah, namun ia bingung menghadapi orang tuanya dan meminta Sung Min agar membantunya merahasiakan sementara waktu. Di lain pihak, Sung Min ini sedang terancam di pecat dari pekerjaannya jika tidak menemukan seorang pria untuk acara kencan buta (kayaknya dia kerja di agen jodoh gitu). Ia memohon dengan sangat agar Moo Ryong mau membantunya menyamar, reputasi cewek yang akan dicarikan pasangan sudah terlanjur terkenal menakutkan para cowok, makanya susah cari calon kencannya. Awalnya Moo Ryong menolak, namun akhirnya tak berkutik karena kasihan melihat Sung Min yang terancam di pecat.
Yoo hee duduk gelisah, ia berkali-kali melirik jam tangannya. Tak lama yang ditunggunya muncul, seorang cowok berjas rapi dan memakai sepatu kets. DAN DIA MOO RYONG!! wkwkwk. Moo Ryong menyamar menjadi seorang dokter muda dan memalsukan umurnya lebih tua 2 tahun (mungkin biar seumuran ma Yoo Hee). Yoo Hee berusaha keras agar kencannya berhasil, ia berusaha tidak mempermasalahkan keterlambatan Moo Ryong (padahal 20 menit!!) dan sudah mencatat 4 poin penting dalam ponselnya yang sewaktu-waktu bisa ia contek. Ada yang menarik, saat tidak sengaja wajah yoo Hee tersiram air, Yoo Hee membuka kacamata dan ikatan rambutnya. Ia kemudian mengibaskan rambutnya yang sedikit basah, Moo ryong yang melihatnya sempat terpesona. Tapi semua mulai kacau saat Yoo Hee tersedak dan kemudian memuncratkan isi mulutnya kewajah Moo Ryong. (asli kasian banget si moo Ryong... dari acara ini tidak digambarkan pasti mereka lanjut atau tidak, tapi kayaknya sih kencan hanya sampai situ tanpa kelanjutan--- sesuai rencana Moo Ryong, yang penting Sung Min gak dipecat).
Sepulangnya dari bertemu Moo Ryong, Yoo Hee melemparkan badannya ke kasur dan mulai bermimpi. Ia bermimpi buruk telah terbunuh. "seorang wanita kesepian yang hidup sendiri di bunuh oleh kawanan perampok" begitu kata seorang reporter televisi yang ikut polisi mengidentifikasi mayatnya.
Yoo Hee terbangun kaget. Ia kemudian terkenang masa kecilnya saat ibunya menyisir rambutnya dan bertanya "Apa yang kau inginkan kelak?" Yoo Hee kecil menjawab ia ingin menjadi seperti ibunya. Tapi kemudian ia terkejut dan takut saat terdengar suara ayahnya "Tidak, kau akan menjadi seperti ayah. Kau akan meneruskan perusahaan kita!!" kata ayahnya dari ambang pintu kamar.
Esoknya, di restoran Seung Mi, kasak-kusuk mulai tersiar kabar akan ada koki baru yang datang, seorang cowok bule dan tampan. Dan benar saja, saat koki baru masuk ruangan, semua terpana. mereka bahkan sedikit menjerit histeris, karena si cowok bule yang bernama Johny Kruger ini menyapa mereka dalam bahasa Korea.
Setelah memperkenalkan diri, masuk Yo Hee ke dalam ruangan. Johny yang merasa kenal baik dengan Yoo Hee langsung tersenyum dan memeluknya.
Sementara Yoo Hee hanya berdiri kaku tanpa ekspresi.
Ayah Moo Ryong sedang sibuk memasak mie di dapur restorannya, sementara ibunya melayani pelanggan dan menerima telepon. Moo Ryong membantu keduanya, ia kebagian tugas sebagai pengantar makanan. Dengan motor maticknya, Moo Ryong mengantarkan makanan. Di perjalanan, tiba-tiba ada sebuah mobil putih yang ugal-ugalan hampir membuatnya terjatuh. Ia kesal dan berusaha mengejarnya. Ia terus mengejar mobil putih tadi dan tidak sempat menghindar saat tiba-tiba muncul mobil di tikungan. MOBIL YOO HEE!!.
Moo Ryong menabrak sisi mobil itu dan terpelanting jatuh. Yoo Hee segera turun dan membantu pengendara motor yang menabrak mobilnya, dan mereka berdua sama-sama kaget!
Mereka berbicara di cafe terdekat. Yoo Hee berusaha datar mengetahui bahwa ia di bohongi saat kencan buta bersama Moo Ryong tempo hari. Moo Ryong berkali-kali meminta maaf dan meminta agar jangan sampai Sung Min di pecat karena hal ini. Yo Hee terlihat acuh, ia fokus untuk meminta ganti rugi sebesar 40 ribu dollar yang harus dilunasi selama seminggu. Yoo hee nih galak banget, kalo ada kata-kata Moo Ryong yang dia tidak suka, tungkai Moo Ryong ditendangnya.
Tidak melanjutkan pengiriman makanannya dan tidak memberi kabar, di kamarnya Moo Ryong bingung mencari akal membayar hutangnya, ia bahkan mengabaikan telepon ibunya. (padahal ibunya mo nanya, kenapa pesanannya gak nyampe ke si pembeli). Saat sudah merasa kehabisan akal, ia melihat buku tabungannya dan memutuskan mengambil tabungannya yang sebenarnya adalah biaya untuk kuliahnya.
Siangnya ia langsung mengambil uang dari Bank, namun sayang baru saja selangkah keluar dari Bank, seseorang menjambret uangnya dan kabur membonceng motor yang sudah menunggunya. Moo Ryong berusaha mengejar, namun tidak berhasil. Makin bingunglah ia, uang orang tuanya untuk kuliah sudah hilang, sementara deadline hutang juga sudah menunggu.
Di restoran ayahnya, orang tuanya agak cemas karena tidak seperti biasanya Moo Ryong tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Tidak berapa lama datang Sung Min, ia melihat orang tua Moo Ryong yang sedang cemas dan menyangka kalau mereka sudah tahu keputusan Moo ryong yang batal meneruskan kuliah. Bwahaha, akhirnya keceplosan juga.
Sesampainya di rumah, Moo Ryong menghadap orang tuanya, dengan terbata-bata ia mencoba berbicara akan meminjam uang. Belum sempat ia mengatakannya, tiba-tiba masuk Song Hwa adiknya yang langsung berkata ingin meminjam uang. Orang tua mereka mengatakan sedang tidak punya uang, hilang harapan Moo Ryong meminjam dari orang tuanya. Moo Ryong langsung di interogasi soal keputusannya tidak jadi sekolah. Dengan terbata-bata Moo Ryong berbohong kalau ia akan keluar negeri untuk meniti karir koki disana (kalo gak salah, soalnya teksnya cepet banget, hehehe).
Esoknya, suasana kantor Yoo Hee sangat santai. Para karyawan bekerja dengan suasana rileks dan banyak makanan di sekitar mereka. Tapi tiba-tiba terdengar peringatan "NENEK SIHIR DATANG!!" dan mereka langsung sigap membersihkan meja-meja mereka dari makanan, merapihkan penampilan, dan mulai duduk dengan serius di meja masing-masing.
Mereka berdiri dan menyapa Yoo Hee yang baru datang. (hahaha, parah banget nih karyawan Yoo Hee, masa bossnya di bilang nenek sihir?)
Moo Ryong akhirnya mendapat kabar kalau Sung Min ternyata di pecat dari pekerjaannya, ia pun mendatangi kantor Yoo Hee. Setelah agak lama berdebat, Moo Ryong lalu berkata ia akan melakukan apapun untuk mengganti rugi. Ia bahkan berkata akan bekerja tanpa gaji selama setahun, agar ia di bebaskan dari hutangnya. Yoo Hee tentu menolak, ia tidak butuh karyawan seperti Moo Ryong. Namun sekertaris Yoo Hee dan pak Lee langsung mengambil kesempatan, mereka menyiapkan minum dan ikut membujuk agar Yoo Hee mau memperkerjakan Moo Ryong dirumahnya sebagai asisten.
Yoo Hee lalu membawa Moo Ryong kerumahnya. Ia mulai memberi perintah apa saja yang harus dikerjakan Moo Ryong dan apa saja yang harus tersedia didalam kulkasnya. Awalnya Moo Ryong keberatan karena pekerjaannya tidak beda jauh seperti pembantu, tapi kemudian ia tidak berkutik saat diberi pilihan lain : POLISI.
Sepeninggal Yoo Hee, Moo Ryong mulai bekerja membereskan seluruh ruang apartemen. Ia sempat takjub melihat Walk In Closet Yoo Hee yang penuh dengan pakaian dan aksesoris lain yang hampir semuanya berwarna gelap. Tapi ia langsung tertawa geli saat di salah satu laci melihat pakaian dalam Jae In yang beraneka warna dan bermotif lucu-lucu seperti anak-anak.
Moo Ryong sudah menyelesaikan semua pekerjaan, ia tertidur karena kelelahan di sofa Yoo Hee. Yo Hee sempat terpesona melihat kepolosan moo Ryong yang sedang tertidur, tapi kemudian ia jijik karena melihat iler Moo Ryong keluar dari sudut bibirnya, dan kembali masuk ke mulut Moo Ryong. (wkwkwk, asli jorok abis-kalo di sinetron gak bakal ada yang kayak gini.)
Moo Ryong lalu pamit pulang. Sementara Yoo Hee mulai memeriksa keadaan apartemennya dan cukup puas dengan hasil pekerjaan Moo Ryong. Ia bahkan takjub melihat aneka masakan di meja makan. Sempat akan makan, Yoo Hee urung karena ingat iler Moo Ryong (wkwkwk). Yoo Hee lalu akan meninggalkan dapur, tapi kemudian perutnya berbunyi keroncongan. Tanpa selera, Yoo hee mencomot sedikit masakan Moo ryong. Tapi karena rasanya enak, Yoo Hee mulai menarik kursi dan makan. (hahaha, lapar mengalahkan ILER!)
Mo Ryong sampai dirumahnya ketika suasana rumah sedang heboh. Song Hwa adiknya membawa pacarnya Mi Gyung yang ternyata tengah hamil ke rumah mereka. Ternyata tempo hari Song Hwa hendak meminjam uang karea ingin menyewa tempat tinggal. Karena mereka tidak punya uang, di tambah rencana Moo ryong yang akan keluar negeri, maka diputuskan Song hwa dan Mi Gyung tinggal bersama mereka. (bwahaha, mau gak mau Moo ryong kudu nyari tempat lain). Sementara malam itu, karena kamar hanya ada dua, terpaksa Moo ryong tidur di ruang tamu.
Esoknya Moo Ryong kembali ke apartemen Yoo Hee, ia mulai bekerja seperti biasa. Yoo hee menelpon agar Moo ryong tidak usah menyiapkan makan malam, karena Yoo Hee akan pulang larut.
Kabar koki Johny sudah sampai ke telinga Moo ryong, Moo Ryong yang mengidolakan Johny menelpon dan membujuk Seung Mi agar mempertemukan mereka. Sayangnya hari itu Johny masih sibuk.
Yoo Hee dan Johny bersiap akan makan berdua, lalu datang ayah Yoo Hee yang menyapa johny. Selama Johny berbincang dengan ayahnya, Yoo Hee menyelinap pergi.
Di apartemen Yoo Hee, Moo Ryong tanpa sadar ketiduran sampai larut malam. Ia kaget dan langsung berjingkat akan pergi. Saat memakai sepatunya, Yoo Hee yang ternyata sudah datang menyindirnya terlalu rajin karena datang lebih awal.
Mempertimbangkan ia tidak akan dapat tempat tidur di rumah, Moo Ryong akhirnya memutuskan tidak jadi pulang. Tanpa setahu Yoo Hee, ia kemudian tidur disalah satu ruang (Walk In Closet kayaknya, soalnya ada lemari tapi ia tidur di lantai). Dasar Moo Ryong ni cowok aneh, sempet-sempetnya ia mengigau, ia bolak nalik menyikut pintu lemari karena mengira itu adalah adiknya yang menyenggolnya.
Yoo Hee terbangun karena mendengar suara gedebak-gedebuk. Dalam gelap, ia dengan siaga mengambil panci dan berjingkat mencari asal suara.
Moo Ryong akhirnya terbangun karena sikutnya mulai sakit bolak-balik menyikut lemari. Ia hendak keluar, tapi kemudian dilihatnya Yoo Hee bangun dan sedang siaga mencari sesuatu. Moo Ryong tahu, Yoo Hee mungkin akan menemukannya, ia lalu berusaha sembunyi di balik pintu.
Satu persatu ruangan di periksa Yoo Hee, tapi ia tidak menemukan apapun. Menarik nafas lega, Yoo Hee mulai berjalan kembali ke kamarnya.
Tapi tiba-tiba Yoo Hee kesakitan, ia memegangi perutnya. Moo Ryong melihat semua, tapi ia takut untuk keluar, namun saat dilihatnya Yoo hee mulai terjatuh, Moo Ryong segera berlari dan memegangi Yoo Hee.
Yoo hee kaget ada orang lain di apartemennya, dengan sigap ia mengangkat pancinya dan memukulkannya ke orang itu.
Full Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar