Niatnya untuk mengundang anak itu ke pesta ulang tahun buyar karena pada saat bersamaan orangtuanya berencana untuk pindah rumah. Akibatnya Ho-jung berjanji untuk menyimpan nama pria yang disukai dalam hati.
Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, Ho-jung telah duduk di bangku sekolah menengah dan memilih untuk asyik dengan diri sendiri sementara teman-temannya asyik mengejar pria-pria tampan. Rupanya, ia belum bisa melupakan sosok sahabatnya saat kecil dulu. Namun, semuanya berubah ketika bertemu seorang pemuda kuliahan yang tampil cool.
Demi pria itu, Ho-jung rela bolos sekolah untuk menemuinya di stasiun bis. Disana, ia berpapasan dengan pemuda sederhana bernama Kyo-in yang pindah ke Seoul untuk meneruskan kuliah. Namun selain pelajarannya kandas, ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan. Pria yang ditaksirnya justru malah menyukai gadis lain bernama Cha-hee yang berpenampilan dewasa meski seusia.
Karena tidak tahan, Ho-jung ditemani sahabat baiknya Soo-ji yang kutu buku melabrak Cha-hee dan bertaruh. Bisa ditebak, Ho-jung kalah dalam taruhan itu. Dalam kesedihannya, Ho-jung menangis di tempat sepi, namun terhenti karena heran melihat Soo-ji ikut menangis. Rupanya, diam-diam gadis itu juga menyukai pria yang sama.
Parahnya lagi, saat mengobrol berdua ia tertangkap basah oleh sang ibu dan dimarahi habis-habisan dalam perjalanan pulang. Untuk menghindari amarah, ia bersembunyi dikamar salah seorang sahabatnya yang ternyata adalah kakak Kyo-in. Kebetulan, sang adik Ho-jae seorang pria tampan yang menjadi rebutan para wanita baru saja dipukuli orang.
Saat pulang malam, ia dicegat Cha-hee yang menagih janji. Dengan mengendarai motor, ia diajak kepinggir sebuah sungai. Rupanya, Cha-hee mengagumi gadis polos itu dan ingin bersahabat. Ia juga berjanji tidak akan mendekati pria yang sedang disukai Ho-jung lagi. Meski kehilangan pria idaman, Ho-jung mendapatkan seorang sahabat baru.
Sumber : http://www.indosiar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar