Gu Mi-ho menunggu dengan sabar di luar gedung kampus. Dia terlihat sangat cantik dan segar. Setelah dia melihat sosok Cha Dae-woong, dia melambai dan memangil pemuda itu dengan semangat. Dae-woong di sisi lain, sama sekali tidak senang melihat keberadaan Mi-ho. Dae-woong berbalik dan berpura-pura sedang menelpon lalu menuju arah yang lain.
Menjadi sosok yang punya kekuatan supernatural ada untungnya. Kecepatan contohnya. Mi-ho muncul dari arah yang berlawanan dan dia menerima alasan kenapa Dae-woong tidak melihatnya. Mi-ho berkata dengan sungguh2, “Yah, aku yakin kalau kau tidak ingin mati, kau pasti sudah berbohong dan berpura-pura tidak mendengarku. Benar kan?” Ancaman ini tidak sungguh2 tapi ancaman inilah yang dipakai Gu Mi-ho dalam hubungan mereka. Dia tidak ragu menggunakannya bila itu perlu.
Mi-ho menarik tangan Dae-woong menuju ke ‘penemuannya yang sangat spesial’ sedangkan semua pria di kampus mulai tergila-gila pada Mi-ho. Tampilan seorang Serigala Berekor Sembilan memang cantik. Tambahan pula, dia punya aura yang bisa menarik banyak pria. Begitulah, Dae-woong membuat iri pria lainnya… hanya saja, Dae-woong menginginkan hal yang berbeda.
Dengan senang, Mi-ho menunjukkan penemuan barunya: sebuah restoran yang melayani daging sapi segar yang baru dipotong. Mi-ho benar2 ingin makan daging sapi segar. Ini adalah kegiatan rutin buat mereka tapi hari ini Dae-woong bertahan – tidak! Dia tidak boleh makan daging sapi!
Terhadap penolakan ini, Mi-ho menaikkan alisnya seolah-olah ingin berkata, “Oh benarkah?” kemudian dia bersandar lebih dekat untuk berbisik, “Lalu, aku akan memakanmu.” Itu membuat Dae-woong yang pengecut sangat ketakutan. Mi-ho mulai berceloteh lagi, “Serigala, serigal apa kabar? Aku makan nasi. Apa yang kau makan bersama nasi itu? Beberapa lauk pauk Dae-woong!” Mi-ho dengan bercanda bertanya, “Apakah dia mati? Apakah dia hidup?” Dae-woong menelan ludah dengan ketakutan. Mi-ho mengumumkan dengan gembira, “Dia hidup!” Dia berlari dengan riangnya untuk makan daging sapi.
Jadi bagaimana semuanya bisa seperti ini? Mari kita lihat sekarang. Dae-woong merekam sebuah video di sekolah silat dengan bantuan dana dari Sun-nyeo dan kawan2nya. Berlawanan dengan adegan pembukaannya, disini Dae-woong menggunakan tenaga yang besar untuk menukik ke seberang tempat latihan lalu mengacungkan pedang dengan gaya mengancam. Dia melakukan ini dengan harapan untuk memasukkannya ke internet agar menjadi cerita yang terkenal.
Seluruh anggota dalam grup itu menuruti saja kata2 Dae-woong dan Dae-woong jelas2 menikmati menjadi pemimpin. Dia juga punya sifat manja anak kaya misalnya seperti waktu dia membelikan semua orang es krim seolah-olah yang melakukan itu adalah bintang besar yang mentraktir para staffnya. Dae-woong juga membual tentang peran dalam film yang hampir dia dapatkan. Dia adalah finalis-nya dan audisinya untuk film berikutnya akan segera tiba.
Dae-woong membawa teman2nya, Sun-nyeo dan Byung-soo, ke salon rambut kakeknya dsan berjanji untuk memberikan mereka kriting gratis. Dia sendiri ingin agar rambutnya dibenahi untuk persiapan audisinya yang berikutnya. Jeleknya, manajer menelpon kakek, yang marah pada Dae-woong karena merusak statusnya sebagai cucu pemilik salon, lagi. Dae-woong berpikir cepat dan kali ini mengatakan kalau dia akan membayar. Kemudian, Dae-woong kabur.
Dae-woong mengebut dengan motor barunya yang mencolok. Motor yang dibeli dengan uang sekolah yang diberikan oleh kakek – siapa yang perlu pendidikan kalau kau akan menjadi bintang film? Akan tetapi, polisi menghentikan Dae-woong sebab kakek melaporkan bahwa motor itu curian jadilah Dae-woong ditangkap untuk dimasukkan ke penjara. Dimana kekhawatiran Dae-woong yang terbesar muncul: di dalam penjara rambutnya akan dikeriting!
Bibi Min-sook membayar jaminan agar Dae-woong bisa keluar dari penjara. Dia membela Dae-woong sebab bibi bisa bersikap lebih toleran ketimbang ayahnya (kakek Dae-woong). Akan tetapi, kakek diwajibkan untuk bisa mengubah perilaku cucunya dan mengumumkan kalau dia akan mengirim Dae-woong ke akademi displin untuk mendapatkan pendidikan. Kakek meminta Dae-woong untuk mendaftar ulang di sekolah.
Dae-woong protes – bagaimana dengan audisinya? Kakek tidak berubah pikiran dan berkata bahwa sampai Dae-woong menjadi seseorang (yang lebih matang), dia dihukum. Kakek serius dan dia bahkan tidak akan membiarkan Dae-woong lepas dari genggamannya meski itu untuk pipis sekalipun.
Dae-woong menawarkan satu sepatunya sebagai jaminan kalau dia tidak akan kabur dan itu memberikan Dae-woong sedikit ruang ketika mereka beristirahat di stasiun peristirahatan. Dae-woong bersembunyi di sebuah tong sampah kosong, jadi saat kakek datang untuk mencarinya, kakek berpikir kalau Dae-woong kabur lewat jendela. Kakek berteriak dengan putus asa sedangkan Dae-woong mengendap-endap di belakang truk pengantar barang. Sukses dah!
Nah, sekarang untuk cerita asli sang Gumiho. Cerita ini diceritakan oleh seorang biksu kepada pengunjung kuilnya saat dia mengacu ke sebuah lukisan di dinding. Di atas lukisan dinding itu terdapat gambar seorang wanita tua dan seekor serigala. Gambar itu menceritakan tentang Gumiho yang ingin menjadi manusia.
Serigala di lukisan itu berubah menjadi manusia dan inilah Mi-ho yang keluar dari lukisan. Dia hidup tentu saja. Dia muncul di dunia dan mengambil wujud manusia serta hidup di sekeliling manusia. Karena kecantikannya, dia membuat para pria bertekuk lutut dihadapannya serta megap2 tidak bisa bernafas karena saking kagumnya. Hal ini pasti terjadi kemanapun dia pergi.
Para pria menjadi gila karena Gumiho dan ini adalah masalah besar. Para wanita tidak menyukainya. Mereka percaya kalau rahasia kecantikan Gumiho ada di ekornya yang berjumlah sembilan. Mereka lalu berdoa pada wanita yang ada dilukisan. Wanita itu adalah roh nenek moyang. Permintaannya adalah agar ekor sang Gumiho dihilangkan.
Arwah nenek moyang mendapati dirinya berada dalam sebuah konflik. Tapi akhirnya mendapatkan ide. Dia percaya kalau semua ini akan berakhir bila dia mencarikn suami untuk sang Gumiho. Seorang pria dipilih dan Gumiho siap untuk melaksanakn pernikahannya.
Sayangnya, tidak ada seorang wanita pun yang mau menyerahkan seorang pria ke genggaman Gumiho. Mereka kemudian menyebarkan gossip kalau Gumiho memakan 100 hati manusia agar bisa berubah menjadi manusia. Ini tentu membuat takut semua orang dan pada hari pernikahannya, Gumiho ditolak. Roh nenek moyang memotong ekor Gumiho dan mengurungnya selamanya di dalam lukisan selamanya. Sekarang dia disana tanpa ekornya.
Setelah tersangkut di truk selama beberapa saat, Dae-woong turun di sebuah jalanan pegunungan entah dimana. Suasananya gelap dan hujan. Dia memberi sinyal pada sebuah mobil untuk meminta tumpangan. Ternyata pengendara mobil itu adalah biksu yang tadi. Dia membawa Dae-woong ke kuil untuk bermalam.
Dae-woong meminjam telpon biksu itu untuk menelpon bibinya, Min-sook. Dia mencoba menebak-nebak nomer hp bibinya itu. Tapi sinyal di tempat itu jelek sekali. Jadi, Dae-woong memegang telponnya dan berkelana ke beberapa tempat untuk mencari sinyal yang lebih kuat. Dae-woong sampai ke sebuah kuil terisolasi dimana lukisan Gumiho disimpan. Dae-woong akhirnya mendapatkan sinyal tepat di luar kuil. Dia kemudian mencoba menelpon bibinya lagi beberapa kali. Dia menelpon nomer yang salah tapi yang terakhir meminta Dae-woong untuk tidak menutup telponnya. Jadi Dae-woong tetap bisa online.
Orang terakhir yang ditelpon Dae-woong ini membuat beberapa pernyataan keingintahuan. Seperti, bagaimana Dae-woong terlihat lebih bagus kalau topinya dilepas. Dengan marah2, Dae-woong melihat hp-nya – hp itu sudah mati tapi tetap ada suara yang keluar dari hp itu. Apa yang terjadi? Dae-woong mencoba untuk menyingkir. Akan tetapi, suara di hp itu memperingatkan kalau Dae-woong pergi maka dia akan sangat marah. Suara itu punya tugas untuk Dae-woong dan mengundangnya untuk masuk ke dalam.
Mi-ho menuntun Dae-woong ke lukisan di dinding dan menyuruhnya untuk menggambar sembilan ekor pada serigala di lukisan itu. Dae-woong tetap ketakutan tapi Mi-ho menyuruhnya untuk cepat2. Jadi dengan terburu-buru, Dae-woong menggambar sembilan ekor di serigala dalam lukisan itu. Ketika Dae-woong menggambar, alam menjadi terganggu: kilat muncul dan anjing penjaga menggong dengan keras. Biksu menyadari ada yang salah dan bergegas ke kuil Gumiho.
Saat Dae-woong selesai menggambar, Mi-ho akhirnya bebas dari lukisan itu. Dan tahu tidak, surga benar2 tidak suka ini. Badai membuat Dae-woong takut dan malah kabur dari tempat itu. Dia berlari dan jatuh di bukit berbatu. Dia mendarat dengan keras dan pingsan.
Mi-ho menemukan Dae-woong dan memandangnya dengan penuh penasaran. Dae-woong tidak akan bangun jadi dia memutuskan untuk menolong. Pria itu sudah membantu menggambarkan ekor di lukisan dan sebaiknya Mi-ho juga membantunya. Mi-ho mendekat ke tempat Dae-woong dan meniupkan energi mistis ke mulut Dae-woong. Energi ini disebut ‘manik-manik serigala’. Ketika Mi-ho melakukan itu, ekor-nya berkilat-kilat dibawah cahaya bulan.
Pada pagi harinya, Dae-woong bangun dengan posisi yang aneh – dia tersangkut di cabang pohon yang tinggi. Dia hanya ingat bagian ketika terpeleset di bukit berbatu di sisi gunung. Ketika Mi-ho mendekat, Dae-woong sama sekali tidak mengenalinya. Bahkan tetap tidak kenal ketika Mi-ho memberitahunya kalau mereka bertemu tadi malam.
Akan tetapi, beberapa frase yang diucapkan Mi-ho memicu ingatan Dae-woong. Dia adalah gadis yang ditelpon tadi malam itu. Dae-woong ketakutan sebab dia berpikir kalau Mi-ho adalah hantu. Maka, dia menyentuh pipi Mi-ho dan akhirnya lega karena ternyata dia manusia. Mi-ho menganggapnya sebagai pujian, “Apa aku terlihat seperti manusia?” Sekarang, Dae-woong jadi marah sebab mengira Mi-ho mengerjainya malam sebelumnya. Dia mengajak Mi-ho kembali ke kuil itu untuk mengakui tentang lukisan yang sudah dia coret. Hal itu dianggap Dae-woong sebagai vandalisme.
Mi-ho berbicara yang sejujurnya tapi cerita itu begitu fantastik sehingga Dae-woong mengartikannya sebagai cerita yang sangat manusiawi. Contohnya saja, Mi-ho mengeluh kalau dia tidak suka kuil itu – dia dikurung disana oleh seorang nenek dan baginya hal itu sangat membosankan. Dae-woong mengartikan itu bahwa Mi-ho adalah pembuat masalah yang sedang menerima hukuman.
Dae-woong bertanya sudah berapa lama Mi-ho dikurung di dalam kuil. Mi-ho menjawab, “Lima ratus tahun.” Hal itu membuat langkah Dae-woong terhenti dan meminta cerita lengkapnya. Mi-ho menceritakan semuanya. Cerita tentang roh nenek moyang adalah cerita yang sangat terkenal dan gadis itu memperkenalkan dirinya sebagai Gumiho. Jadi Dae-woong berikir kalau Mi-ho mengarang cerita itu atau dia gila.
Mi-ho menjelaskan kalau dia juga sudah menolong Dae-woong. Alasan kenapa Dae-woong tidak merasa sakit adalah karena Mi-ho memberianya manik2 serigala yang sekarang ada di dada Dae-woong. Mi-ho mencari-cari dibalik T-shirt Dae-woong untuk menunjukkan letak manik2 serigala itu berada. Dae-woong menyingkirkan tangan Mi-ho sebab dia yakin gadis itu pasti sudah gila. Dae-woong berkata kalau Mi-ho seharusnya punya ekor sembilan dan Mi-ho menjawab kalau ekor2nya hanya muncul di bawah sinar rembulan.
Cukup sudah. Dae-woong pergi sendiri. Dia mengarahkan Mi-ho ke arah yang lain lalu berjalan pergi. Hanya saja, seekor babi datang. Meski Dae-woong sangat ingin menyingkirkan gadis yang dia anggap gila, tapi dia tidak bisa membiarkan gadis itu mati di tempat itu. Jadi dia kembali untuk menjemput si serigala. Mi-ho sebenarnya tidak takut pada binatang itu tapi Dae-woong menarik tangannya dan mereka pun mulai lari.
Sementara itu, seorang misterius bernama Dong-joo, Pemburu Gumiho, muncul di kuil. Dia merasakan gangguan yang terjadi dan memeriksa kuil yang terisolasi. Dia bergumam kalau dia melakukan semua pencegahan ini untuk memastikan kalau Gumiho tetap terkurung. Di kota terdekat, Dae-woong berpisah dengan Mi-ho dan dia menjual sebuah kalung untuk mendapatkan uang. Dia menduga kalau kakeknya membayar uang sekolah maka dia bisa pulang ke rumah dengan selamat. Di rumah, kakek membayar uang sekolah lalu berhenti untuk berpikir, “Tunggu. Apa ini artinya aku kalah lagi kali ini?”
Dae-woong menelpon sekolahnya dan mendapatkan konfirmasi yang artinya dia bebas kembali ke Seoul. Mi-ho memanfaatkan telinganya yang tajam dan menguping setiap detail percakapan Dae-woong lalu mulai mengikutinya. Dae-woong berpikir kalau dia bisa mengabaikan Mi-ho dengan mudah sebab Mi-ho tidak tahu apa2 tentang dirinya. Jadi, ketika Mi-ho memanggil nama Dae-woong, anak kaya ini terkejut. Mi-ho bahkan menguraikan data pribadi Dae-woong dan meminta pemuda itu untuk mentraktirnya makan siang. Dae-woong terjebak dengan gadis gila.
Dae-woong mengajaknya ke restoran panggang, dimana Mi-ho tidak sabar untuk mencicipi daging setelah 500 tahun! Dia hampir menggigit sepotong daging mentah tapi Mi-ho segera menahan dirinya – dia telah bekerja keras untuk bisa tampil seperti manusia dan makan daging mentah sangat tidak manusiawi.
Dae-woong mengejek kepercayaan tentang dirinya yang seorang Gumiho. Dia mengatakan kalau kakeknya sering meminta dirinya untuk bisa bersikap seperti manusia. Itulah satu2nya kesamaan mereka. Dae-woong bertanya tentang keluarga Mi-ho dan dia menjawab kalau dia tidak punya siapa-siapa. Itu membuat Dae-woong langsung bersimpati pada Mi-ho.
Dae-woong permisi untuk pergi ke kamar mandi tapi sebenarnya dia berencana untuk kabur. Dia sudah merencanakan ini sejak membelikan makan siang untuk Mi-ho. Saat Dae-woong tidak kembali juga, Mi-ho berinisiatif untuk mencari pemuda itu – hanya, dia terkagum melihat semua kursi yang ada di kamar mandi. Dia membuka sebuah tempat duduk dari porcelain, terpesona pada kecantikan benda itu dan memutuskan kalau itu adalah sumur. Dan kebetulan dia sedang haus…
Untungnya, Mi-ho memutuskan kalau itu sumur yang indah tapi tidak bersih. Daging adalah masalah yang lain. Saat dia memasukkan daging itu ke mangkuk, dia secara tidak sengaja menjatuhkannya. Mi-ho menyentuh daging itu tapi kemudian dia menangkap bau para pengejarnya (biksu, Dong-joo, dan polisi) di udara dan memutuskan untuk kabur.
Dong-joo mendengar kalau gadis itu di resto itu bersama seorang pria muda – yang ciri2nya sama dengan pria yang menginap di kuil – dan menebak kalau mereka bersama. Saat Dong-joo sudah bisa memperbaiki hp biksu yang rusak, dia bisa siapa yang ditelpon pemuda itu dan mulai melakukan pelacakan. Jujur saja, Dong-joo belum pernah bertemu dengan Gumiho itu tapi dia yakin dia akan bisa melacaknya dari kecantikan dan auranya.
Bibi Min-sook masuk ke dalam lift dan kentut. Tapi dia panik waktu seorang pria misterius masuk ke dalam lift juga padahal bau kentutnya bibi belum hilang. Tapi pria misterius itu berusaha untuk tidak memedulikan bau itu. Dan ketika dua wanita masuk ke dalam lift dan megap2 karena tidak bisa bernafas, sang pria misterius mau mengaku kalau dialah yang kentut dan meminta maaf. Min-sook sangat tersentuh pada sikap ini dan membungkuk untuk mengucapkan terima kasih. Pria itu malah merasa kalau Min-sook sangat menarik.
Dae-woong sangat ingin menggunakan bus berikutnya untuk kembali ke Seoul, hanya dia diikuti oleh Mi-ho. Dae-woonr berpikir kalau Mi-ho membuntutinya selama ini dan tidak percaya pada penjelasan Mi-ho kalau dia mengikuti Dae-woong lewat baunya. Mi-ho mengatakan, “Aku menyukaimu. Aku akan mengikutimu.”
Sekarang Dae-woong sangat putus asa dan menuduh Mi-ho sebagai penguntit, tipe orang yang sangat akrab dengannya sebab orang selalu menempel padanya karena uangnya. Dae-woong juga menyindir cerita Mi-ho dan mengejek penejelasan kalau dia adalah Gumiho. Kekejaman ini membuat Mi-ho sakit hati. Dae-woong kemudian berbalik untuk pergi dari sana. Dengan nada yang tajam, Mi-ho bersumpah akan membuat Dae-woong percaya padanya, “Lalu, kau mati.”
Dae-woong naik bus untuk pergi ke Seoul dan langsung menuju sekolah laga. Tapi dia tetap merasa takut dan membayangkan kalau Mi-ho mengintai di setiap sudut. Yang membuatnya tenang adalah dia bertemu dengan teman2nya, Sun-nyeo dan Byung-soo. Sun-nyeo jelas ingin membuat Dae-woong senang dan memberikan kunci gedung pada Dae-woong jadi dia bisa bermalam disana.
Baru sekaranglah, Dae-woong melihat luka di punggungnya yang terlihat sangat menyakitkan. Dia tidak memperhatikannya sebab luka itu tidak terasa sakit. Tiba2 Dae-woong ingat pada penjelasan Mi-ho tentang kekuatan manik2 serigalanya. Dae-woong mulai mengatakan pengalaman anehnya pada Byung-soo dimana dia bertemu dengan seorang gadis aneh yang mengatakan kalau dirinya adalah Gumiho. Lalu, dia ingat kalau dia sudah berjanji tidak akan mengatakan pada siapa2 kalau Mi-ho adalah Gumiho. Byung-soo memperingatkan Dae-woong (setengah bercanda) bahwa jika Gumiho memintamu untuk tidak mengatakannya maka kau sebaiknya tidak mengatakannya atau mati.
Dae-woong mencoba untuk mengabaikan fakta itu dan mulai mengambil gambar. Tapi ketika bola mulai menjauh darinya, bola itu malah mendekat lagi. Dia meyakinkan dirinya kalau bola itu hanya terpental. Tapi semua bola mulai menggelinding sendiri!
Dari kegelapan munculah Mi-ho yang mengikuti Dae-woong ke tempat itu lewat baunya, seperti yang dia janjikan beberapa waktu yang lalu. Dengan gugup, Dae-woong memberikan acungan jempol lemah atas kemampuan Mi-ho dan Mi-ho mengingatkan Dae-woong kalau dia adalah Gumiho. Mi-ho melihat ke langit dan mengatakan kalau bulan akan muncul. Sekarang, dia baru bisa membuktikan semuanya pada Dae-woong.
Mi-ho melangkah ke cahaya bulan ketika awan terbuka dan memperlihatkan bulan. Dan tentu saja, saat Mi-ho berhadapan dengan Dae-woong, ada sembilan ekor di belakang Mi-ho yang melambai-lambai. Dae-woong kaget dan mulai megap2. Mi-ho berkata pada Dae-woong, “Aku Gumiho. Kembalikan manik-manik serigalaku!”
Setelah itu, Mi-ho mendekati Dae-woong dan mencondongkan diri untuk mengambil manik-maniknya kembali.
Sumber : http://meylaniaryanti.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar