Tindakan memalukan Gae-soo berlanjut, belakangan baru ketahuan bahwa ia puisi yang dikirimkan ke Myeong-wol adalah jiplakan dari milik Jeong-han. Dengan wajah menahan amarah, Jeong-han mendatangi koleganya tersebut dan memberikan kritik sambil mengatakan bahwa bila ingin mendapatkan Myeong-wol, Gae-soo harus tulus.
Bukannya sadar akan kesalahannya, Gae-soo yan mengaku sejak kecil dididik untuk membeli segala sesuatu dengan uang malah berpikiran picik dan mengira kalau Myeong-wol sudah mengetahui semua siasatnya. Sementara itu, Jeong-han yang semakin kacau perasaannya memutuskan untuk pergi lebih cepat meninggalkan kelompok Song Do.
Begitu mendengar berita itu, Myeong-wol yang sadar siapa yang sebenarnya menulis puisi yang dikirimkan oleh Gae-soo langsung berkuda demi mencegah kepergian pria yang dicintainya itu. Namun di tengah jalan, langkahnya dihentikan oleh segerombolan orang meski untungnya, pengawal setianya Yi Saeng muncul tepat waktu dan berhasil menyelamatkan gisaeng itu. Belakangan, baru ketahuan bahwa orang-orang itu adalah suruhan Gae-soo.
Myeong-wol nyaris saja terlambat karena rakit yang ditumpangi Jeong-han telah bergerak, namun untungnya pejabat itu menoleh kebelakang. Memutuskan untuk kembali, pria itu langsung memeluk Myeong-wol dengan erat begitu sang gisaeng menyebut tidak bisa menerima cinta Jeong-han yang begitu tulus.
Setelah berbincang-bincang cukup lama, keduanya memutuskan untuk kembali ke kelompok Song Do untuk memulai rutinitas masing-masing : Jeong-han dengan niatnya yang begitu besar untuk menulis tentang musik Joseon dan Myeong-wol yang meneruskan latihannya dibawah bimbingan Baek-moo.
Perubahan karakter Myeong-wol yang begitu dingin langsung terlihat, ia tidak segan memperhatikan Jeong-han dengan segala ketulusan dan untuk pertama kalinya mampu memberikan senyum yang begitu manis. Sayang, masih ada perbedaan status yang membuat cinta keduanya sulit bersatu.
Obrolan itu pula yang disampaikan oleh Myeong-wol, yang mengaku sudah lama melepaskan harapan untuk bisa hidup seperti perempuan normal, kepada Jeong-han. Namun, pria itu tetap keras kepala dan menyebut siap mendobrak semua rintangan. Tidak pelak, pandangan itu membuat Myeong-wol kembali teringat pada almarhum Eun-ho.
Saat merenung, Myeong-wol dikejutkan oleh ucapan Duk-pal, pelayan Eun-ho yang kini bekerja untuknya, yang menyebut gisaeng itu sengaja membandingkan Jeong-han dengan sang mantan majikan karena takut merasakan cinta yang sesungguhnya. Dengan tekad yang baru, Myeong-wol memutuskan untuk mengikuti jejak Jeong-han : berjuang demi cinta.
Tidak ingin putrinya kembali kebablasan dan sakit hati karena cinta yang tidak berbalas, Hyeon-geum bergerak cepat. Atas saran rekannya, ia berusaha menjodohkan Myeong-wol dengan pengawalnya Yi Saeng yang punya masa lalu misterius namun dicurigai berasal dari kalangan terpelajar.
Mendengar kabar tersebut, Jeong-han langsung bergegas menemui Myeong-wol dan sangat kecewa saat mendengar perempuan yang dicintainya itu mengiyakan rencana pernikahan tersebut. Padahal meski memasang wajah dingin, hati Myeong-wol sebenarnya sangat sakit karena ia tidak berdaya melawan kenyataan status keduanya.
Sumber : http://www.indosiar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar