Nyaris secara bersamaan, Da-jeong dan Joon-seong tiba di rumah sakit untuk menjenguk dua orang berbeda tanpa tahu kalau keduanya saling berhubungan. Begitu sadar, yang pertama diingat oleh Eun-seok adalah Bok-gu dan ia langsung bergegas menuju tempat dimana pemuda itu dirawat.
Bok-gu sendiri tidak kalah kagetnya saat mendapati kalung milik Min-joo melingkar ditangannya. Dengan gontai ia melangkah keluar dari rumah sakit, dan tekadnya untuk membalas dendam atas perlakuan yang diduganya dilakukan Eun-seok terhadap sang kakak siap dimulai.
Rasa penasaran Eun-seok terhadap sosok Bok-gu yang misterius membuatnya nekat mendatangi rumah pria itu namun saat melangkah menuruni tangga, hak sepatunya patah. Teringat akan isi buku harian sang kakak akan kejadian yang nyaris sama, Bok-gu menawari bakmi pada sang tamu, yang sudah tentu disambut Eun-seok dengan wajah takjub campur heran.
Misi Bok-gu nyaris saja berantakan ketika Eun-seok bisa menebak bahwa kakak pria itu ada dirumah sakit saat ia ditarik paksa beberapa waktu lalu, namun Bok-gu bisa berkelit bahkan secara tersirat ia menceritakan apa yang terjadi pada Min-joo. Tentu saja, Eun-seok tidak tahu kalau pria yang dicintainya dan kakak Bok-gu adalah orang yang sama.
Berbagai perbuatan Bok-gu yang begitu mirip dengan Min-joo keruan saja membuat hati Eun-seok berdebar keras, bahkan pemuda itu nyaris saja menciumnya lagi sebelum mengurungkan niat dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Hari itu adalah hari persiapan pertunangan antara Eun-seok dan Joon-seong.
Tanpa disadari keduanya, kedekatan mereka telah tercium oleh Joon-seong. Pria itu diam-diam mengamati Eun-seok dan Bok-gu dari dalam mobilnya dengan pandangan penuh cemburu, namun ia tidak melihat bagaimana wajah sang pengawal yang kembali berubah ketika dirinya telah membelakangi Eun-seok.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar