Tidak terasa hari ulang tahun Shin semakin dekat dan sebagai istri yang baik, Chae-kyoung berniat mempersiapkan yang terbaik supaya pemuda itu senang sekaligus tidak merasa sedih lagi. Tapi lagi-lagi, rencananya tidak berjalan dengan mulus.
Pasalnya, pesta yang sudah dirancang tersebut ternyata dihadiri oleh para sahabat pria Shin yang sudah lama tidak menyukainya. Seolah penderitaannya belum lengkap, belakangan muncul satu sosok lagi yang sama sekali tidak diharapkannya : Hyo-rin.
Satu-satunya yang menghibur Chae-kyoung adalah kehadiran Yool di pesta, sehingga ia merasa tidak sendirian. Namun begitu melihat sang istri memiliki hubungan akrab dengan sepupunya, diam-diam Shin mulai dibakar rasa cemburu.
Namun seperti layaknya seorang pangeran, Shin tidak mau menunjukkannya secara terang-terangan dan malah menyindir Chae-kyoung dengan berbagai cara. Sudah tentu, hal itu membuat sang istri marah besar dan bisa ditebak : keduanya kembali bertengkar hebat.
Tidak sadar kalau Shin cemburu, hubungan Chae-kyoung dengan Yool sendiri makin akrab, bahkan pemuda itu mengajarkannya sebuah puisi, sementara gadis itu mengajari sepupu sang suami berbagai cara untuk mengelabuhi guru di sekolah. Siapa sangka, hal tersebut malah membantu Chae-kyoung saat berhadapan dengan Ibu Suri, yang langsung memuji kemajuan pesatnya.
Masalah kerajaan ternyata berdampak negatif pada popularitas Shin sebagai putra mahkota, terbukti ketika ia dilempari telur saat hadir ke peresmian sebuah museum. Hal itu sudah tentu membuatnya dan Chae-kyoung, yang sempat berusaha melindungi namun tidak berhasil, sedih bukan main.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar