Bingung menghadapi kemungkinan harus menjual 20 karung biji kopi, Han-gyeol beruntung memiliki partner yang penuh pengalaman seperti Gae-sik. Bersama Eun-chan, Ha-rim, dan Min-yeop, ia menggagaskan ide supaya biji kopi di-oseng terlebih dahulu sebelum kemudian dijual lagi dalam bentuk bungkus kecil.
Sempat meminta bantuan finansial dari sang nenek namun ditolak, Han-gyeol kembali memarahi Eun-chan saat malam tiba. Merasa tidak enak melihat Eun-chan berjalan keluar dengan wajah menahan tangis, Min-yeop akhirnya mengaku kalau yang melakukan kesalahan pemesanan 20 karung biji kopi adalah dirinya.
Begitu mendengar dirinya salah menuduh, Han-gyeol langsung lemas. Untung baginya, ada Yoo-joo yang langsung sigap menghibur Eun-chan dengan cerita lucunya. Begitu kembali kedalam, 'pemuda' itu langsung disambut oleh sergapan Han-gyeol yang memiting kepalanya. Hasilnya, Eun-chan cuma bisa berteriak-teriak kesal karena rambutnya diacak-acak sementara Ha-rim dan Min-yeop ikut mengerjainya.
Sejak insiden biji kopi, keberuntungan Han-gyeol mulai membaik. Pasalnya, penjual wafel yang diincarnya No Sun-ki akhirnya ikut bergabung sebagai salah seorang pegawainya. Saat hendak merayakan pembukaan kafe, lagi-lagi terjadi insiden kecil. Min-yeop yang mabuk menciumi semua rekannya........termasuk Eun-chan (di bibir), yang keruan membuat gadis itu marah-marah.
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, kafe baru Han-gyeol yang diberi nama Prince akhirnya dibuka. Dengan bagian dada yang sudah ditutupi kain dengan rapat, Eun-chan bergabung dengan tiga rekannya untuk melayani tamu. Sempat dipusingkan oleh kehadiran sang ibu dan Eun-sae (yang langsung ditempel oleh Min-yeop), wajah gadis itu langsung sumrigah melihat kehadiran Han-seong.
Namun, wajahnya langsung pucat-pasi saat tahu kalau Han-seong adalah kakak Han-gyeol. Dengan panik, Eun-chan berusaha menarik perhatian pria yang disukainya itu sambil meminta supaya rahasia dirinya sebagai seorang perempuan dirahasiakan supaya bisa tetap bekerja di kafe Prince.
Kesuksesan di hari pertama (terutama karena pengunjung kafe diijinkan makan dan minum gratis) ternyata tidak berimbas ke hari berikutnya, dimana tidak seorang tamupun muncul. Melihat ada kesempatan untuk beradu kemampuan dengan Eun-chan, Min-yeop menantangnya berduel menggali tanah dan minum air dari ember. Dasar bodoh, hal itu malah membuatnya jadi bulan-bulanan candaan ketiga rekannya.
Saat kembali ke kafe, Han-gyeol terkejut melihat tidak ada satupun pegawai yang menjaga ditempat itu. Selain menghukum keempat bawahannya, pria itu menantang Eun-chan dan Min-yeop main basket dengan syarat keduanya tidak boleh berhenti sampai batas waktu yang telah ditentukan bila tidak ingin dapat hukuman berat. Meski banjir keringat, Eun-chan akhirnya mampu bertahan dan membuat Han-gyeol salut.
Setelah kembali ke kafe, sepinya pengunjung membuat pertengkaran antara Han-gyeol dan Gae-sik kembali pecah. Seolah belum cukup masalah yang menimpanya, sepinya pengunjung kafe Han-gyeol membuatnya disindir tajam oleh sang nenek. Beruntung, ada Han-seong yang membela.
Bertekad untuk membuktikan dirinya mampu, Han-gyeol sengaja bergadang di kafe untuk memikirkan konsep penjualan yang tepat dan menyuruh Eun-chan pulang. Keesokan harinya saat datang kembali, Eun-chan mendapati Han-gyeol tertidur pulas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar