Usaha Seol-woong untuk menjodohkan Yoo-rin dengan Jeong-woo semakin gencar, dengan blak-blakan ia meminta pemuda itu menjemput sang cucu dan mengajaknya keluar untuk berkencan. Dasar berhati baik, Jeong-woo malah menelepon Gong-chan danmegnajaknya ikut serta.
Sepanjang film, Yoo-rin tidak henti-hentinya makan sehingga akibatnya ia mulai terkantuk-kantuk. Di tempat lain, Seo-hyoon yang memutuskan untuk mengunjungi Gong-chan kaget saat tahu sang kekasih sedang tidak berada di tempat. Bahkan saat dihubungi, ponsel pemuda itu tidak diangkat.
Meneruskan acara dengan makan bareng, Jeong-woo hanya bisa terkagum-kagum melihat betapa hebatnya Yoo-rin dalam berbohong. Belajar dari keberanian gadis itu menutupi perasaannya, Jeong-woo nekat mengajak Yoo-rin untuk berkencan. Keruan saja, Yoo-rin menanggapinya dengan enteng.
Begitu sampai di rumah, Yoo-rin langsung panik saat tahu dirinya hanya berdua dengan Gong-chan dan mulai membayangkan yang tidak-tidak. Langsung bisa menduga apa yang dipikirkan gadis itu, keruan saja Gong-chan tersinggung setengah mati.
Ketika dokter memutuskan bahwa kondisi kesehatan Seol-woong berangsur pulih, oo-rin diberi kejutan oleh sang kakek : dua tiket perjalanan ke Jepang. Kali ini, gadis itu tidak bisa mengelak karena semua sudah dipersiapkan dengan matang. Apalagi, Gong-chan yang terus ditelepon baru tahu belakangan.
Tidak tahu harus bagaimana lag demi menutupi kebohongannya, Yoo-rin nekat menjatuhkan dirinya dari tangga sehingga mengalami cedera. Strategi tersebut cukup ampuh, rencana keberangkatan ke Jepang langsung ditunda. Begitu tiba di rumah sakit, Gong-chan yang kuatir langsung marah-marah dengan perbuatan sang sepupu yang dianggap terlalu nekat.
Perasaan Gong-chan yang tidak keruan sedikit tenang saat tahu bahwa Yoo-rin ternyata tidak apa-apa. Melakukan sejumlah hal yang tidak terbayangkan sebelumnya, semakin jelas kalau pemuda itu telah jatuh cinta pada sang sepupu. Diam-diam, hal itu juga diperhatikan oleh Jeong-woo, yang memutuskan untuk mengajak Gong-chan bicara empat mata.
***
Belakangan, ucapan itu baru membuat Gong-chan sadar akan arti tindakannya : ia hanya bakal pergi berdua dengan Yoo-rin. Ketika hendak berangkat, gadis itu mendapat telepon dari Jeong-woo, yang perasaannya langsung tidak keruan mendengar rencana kepergian tersebut.
Yoo-rin sendiri bukannya tidak deg-degan, di bandara ia terus-menerus berbicara sendiri seolah ingin meyakinkan diri baha kepergian tersebut hanyalah dalam rangka kepentingan bisnis. Dasar apes, di saat-saat akhir Gong-chan malah membatalkan keberangkatan akibat ulah Seo-hyoon.
Begitu mendengar batalnya keberangkatan dari Sekretaris Gong-chan, Jeong-woo yang tahu betul bagaimana perasaan Yoo-rin saat itu langsung pergi ke bandara demi menjemput dan menghibur gadis itu. Sambil menyeka air mata, Yoo-rin menyebut kalau dirinya baik-baik saja.
Seperti biasa, Yoo-rin melampiaskan kemarahannya dengan mabuk (diiringi pandangan ganjil Jin-shim dan Jin-kyoo yang muncul belakangan). Kuatir dengan keadaan sahabatnya, Jin-kyoo menelepon Gong-chan yang ketika itu sedang dalam perjalanan pulang.
Melihat Yoo-rin marah-marah dalam keadaan mabuk, Gong-chan memanggil gadis itu dan meminta supaya semua dilampiaskan pada dirinya. Dasar apes, sebuah insiden kecil malah membuat keduanya terlibat dalam hal yang tidak pernah disangka sebelumnya : berciuman.
Gong-chan yang panik langsung melepaskan pelukannya, sehingga otomatis Yoo-rin langsung jatuh. Kejadian itu membuat Yoo-rin serba salah dan wajahnya memerah. Begitu sampai di rumah, perubahan sikap gadis itu langsung terlihat oleh bibi Gong-chan, yang malah mengira Yoo-rin jatuh sakit.
Keesokan harinya saat membeli baterai di sebuah toserba, Yoo-rin baru sadar kenapa Gong-chan membatalkan rencana kepergian mereka. Dasar apes, belakangan tersingkap fakta lain : adegan ciumannya dengan Gong-chan ternyata dilihat oleh Jin-shim dan Jin-kyoo, sehingga gadis malang itu otomatis diolok-olok oleh dua sahabatnya tersebut.
Di tempat lain, berita tentang rencana pernikahan Seo-hyoon di surat kabar akhirnya dibaca Gong-chan. Diam-diam, pemuda itu merasa jengah dirinya menjadi pusat perhatian saat pergi berdua dengan sang kekasih, namun Seo-hyoon disampingnya hanya tersenyum simpul dan meminta supaya pemuda itu membiasakan diri.
Dalam keadaan perasaan yang kacau, Yoo-rin kembali dihibur oleh Jeong-woo, yang dengan cepat langsung menolak tawaran Gong-chan untuk makan malam bersama Seo-hyoon. Tidak cuma itu, ia juga menutup telinga Yoo-rin yang matanya berkaca-kaca saat melihat berita rencana pernikahan sang sepupu di sebuah televisi.
Yoo-rin sendiri bukannya tidak deg-degan, di bandara ia terus-menerus berbicara sendiri seolah ingin meyakinkan diri baha kepergian tersebut hanyalah dalam rangka kepentingan bisnis. Dasar apes, di saat-saat akhir Gong-chan malah membatalkan keberangkatan akibat ulah Seo-hyoon.
Begitu mendengar batalnya keberangkatan dari Sekretaris Gong-chan, Jeong-woo yang tahu betul bagaimana perasaan Yoo-rin saat itu langsung pergi ke bandara demi menjemput dan menghibur gadis itu. Sambil menyeka air mata, Yoo-rin menyebut kalau dirinya baik-baik saja.
Seperti biasa, Yoo-rin melampiaskan kemarahannya dengan mabuk (diiringi pandangan ganjil Jin-shim dan Jin-kyoo yang muncul belakangan). Kuatir dengan keadaan sahabatnya, Jin-kyoo menelepon Gong-chan yang ketika itu sedang dalam perjalanan pulang.
Melihat Yoo-rin marah-marah dalam keadaan mabuk, Gong-chan memanggil gadis itu dan meminta supaya semua dilampiaskan pada dirinya. Dasar apes, sebuah insiden kecil malah membuat keduanya terlibat dalam hal yang tidak pernah disangka sebelumnya : berciuman.
Gong-chan yang panik langsung melepaskan pelukannya, sehingga otomatis Yoo-rin langsung jatuh. Kejadian itu membuat Yoo-rin serba salah dan wajahnya memerah. Begitu sampai di rumah, perubahan sikap gadis itu langsung terlihat oleh bibi Gong-chan, yang malah mengira Yoo-rin jatuh sakit.
Keesokan harinya saat membeli baterai di sebuah toserba, Yoo-rin baru sadar kenapa Gong-chan membatalkan rencana kepergian mereka. Dasar apes, belakangan tersingkap fakta lain : adegan ciumannya dengan Gong-chan ternyata dilihat oleh Jin-shim dan Jin-kyoo, sehingga gadis malang itu otomatis diolok-olok oleh dua sahabatnya tersebut.
Di tempat lain, berita tentang rencana pernikahan Seo-hyoon di surat kabar akhirnya dibaca Gong-chan. Diam-diam, pemuda itu merasa jengah dirinya menjadi pusat perhatian saat pergi berdua dengan sang kekasih, namun Seo-hyoon disampingnya hanya tersenyum simpul dan meminta supaya pemuda itu membiasakan diri.
Dalam keadaan perasaan yang kacau, Yoo-rin kembali dihibur oleh Jeong-woo, yang dengan cepat langsung menolak tawaran Gong-chan untuk makan malam bersama Seo-hyoon. Tidak cuma itu, ia juga menutup telinga Yoo-rin yang matanya berkaca-kaca saat melihat berita rencana pernikahan sang sepupu di sebuah televisi.
Sumber :
http://www.indosiar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar