Sinopsis Wonderful Life
Episode 9
Saat makan bersama, terlihat jelas bagaimana Bum-soo ayah Seung-hwan memanjakan Se-jin sehingga kakak pria itu mulai cemburu. Baru saja berdamai, keduanya kembali bertengkar karena Seung-hwan membatalkan rencana kunjungan ke rumah ibu Se-jin karena Shin-bi sakit.
Ketika bangun paginya, Seung-hwan kembali bertengkar dengan ayah-ibunya yang tidak mau ikut campur mengurus Shin-bi, dan dengan sedikit pongah keluar dari rumah sambil mengatakan bisa menanggung semuanya sendirian. Ternyata itu hanyalah kamuflase, karena diam-diam Seung-hwan berharap Se-jin lah yang mengurus putrinya itu.
Tentu saja Se-jin juga tidak mau kalah, pasalnya ia juga sedang mempersiapkan diri untuk ujian. Hasilnya, keduanya adu mulut dan wanita itu mengungsi keluar dan belajar dihalaman dengan tenda sementara Seung-hwan menjaga Shin-bi. Dasar iseng, pemuda itu malah mengerjai istrinya dengan mengunci resleting tenda itu.
Bisa ditebak, Se-jin langsung melayangkan tangannya saat 'pintu' kemahnya terbuka, dan baru sadar kalau yang ditamparnya adalah Do-hyun yang berniat membantu. Untuk menebusnya, wanita itu (setelah dari kamar kecil) membantu pria itu membereskan makanan diapartemennya. Saat keluar, Seung-hwan melihat adegan itu dan merasa cemburu.
Hari-hari melelahkan bagi Seung-hwan dan Se-jin pun mulai berjalan, ternyata tidak mudah mengurus anak sambil kuliah. Suatu saat ketika tiba giliran Seung-hwan, ia mengeluh tidak bisa karena ada keperluan dan pergi meninggalkan istrinya. Se-jin yang jengkel (setelah meminta bantuan kesana-kemari tapi tidak berhasil) menyusul sang suami kekampus.
Dasar Seung-hwan, ia malah meminta tolong Chang-myung yang sedang berkencan dengan Il-jin dan menitipkan Shin-bi ke pemilik kantin. Seung-hwan sendiri mengikuti tes kesehatan, dan saat selesai teringat akan janjinya pada Chae-young yang tidak mungkin ditepati.
Ketika bangun paginya, Seung-hwan kembali bertengkar dengan ayah-ibunya yang tidak mau ikut campur mengurus Shin-bi, dan dengan sedikit pongah keluar dari rumah sambil mengatakan bisa menanggung semuanya sendirian. Ternyata itu hanyalah kamuflase, karena diam-diam Seung-hwan berharap Se-jin lah yang mengurus putrinya itu.
Tentu saja Se-jin juga tidak mau kalah, pasalnya ia juga sedang mempersiapkan diri untuk ujian. Hasilnya, keduanya adu mulut dan wanita itu mengungsi keluar dan belajar dihalaman dengan tenda sementara Seung-hwan menjaga Shin-bi. Dasar iseng, pemuda itu malah mengerjai istrinya dengan mengunci resleting tenda itu.
Bisa ditebak, Se-jin langsung melayangkan tangannya saat 'pintu' kemahnya terbuka, dan baru sadar kalau yang ditamparnya adalah Do-hyun yang berniat membantu. Untuk menebusnya, wanita itu (setelah dari kamar kecil) membantu pria itu membereskan makanan diapartemennya. Saat keluar, Seung-hwan melihat adegan itu dan merasa cemburu.
Hari-hari melelahkan bagi Seung-hwan dan Se-jin pun mulai berjalan, ternyata tidak mudah mengurus anak sambil kuliah. Suatu saat ketika tiba giliran Seung-hwan, ia mengeluh tidak bisa karena ada keperluan dan pergi meninggalkan istrinya. Se-jin yang jengkel (setelah meminta bantuan kesana-kemari tapi tidak berhasil) menyusul sang suami kekampus.
Dasar Seung-hwan, ia malah meminta tolong Chang-myung yang sedang berkencan dengan Il-jin dan menitipkan Shin-bi ke pemilik kantin. Seung-hwan sendiri mengikuti tes kesehatan, dan saat selesai teringat akan janjinya pada Chae-young yang tidak mungkin ditepati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar