Sinopsis Sorry, I Love You
Episode 2
Paginya saat bangun, Eun-chae terkejut melihat koper beserta isinya telah ada disampingnya dan Moo-hyeok telah menghilang. Rupanya, pria itu kembali ke apartemen Ji-young dan begitu melihat sebungkus pakaian tergeletak.
Ia memutuskan untuk memakainya ke pernikahan sang kekasih. Sempat mengajak Ji-young melarikan diri dari Jason, Moo-hyeok yang frustrasi sempat berniat menabrakkan mobil yang dikendarainya hingga masuk jurang, namun niat tersebut diurungkan ketika mendengar kekasihnya mengucapkan kata yang paling dirindukan : ibu.
Saat kembali, ternyata kejutan lain telah menunggu di tempat pesta. Melihat seorang pembunuh mengancam nyawa Ji-young dan calon suaminya, Moo-hyeok langsung bertindak cepat dan melindungi kekasihnya.
Peluru pertama mengenai Jason, sementara yang kedua dan ketiga lebih fatal : masuk ke dalam tempurung kepala Moo-hyeok. Keruan saja, pria itu terkulai lemah dengan bersimbah darah diiringi tangis Ji-young.
Moo-hyeok langsung dilarikan ke rumah sakit, dan dioperasi dengan biaya Jason yang ternyata hanya luka ringan. Kepada Ji-young, dokter mengaku timnya hanya mampu mengeluarkan satu peluru, sementara yang lain tidak bisa karena dapat membahayakan jiwa sang pasien.
Tidak hanya itu, dokter juga menyebut bahwa hidup Moo-hyeok mungkin tidak akan lama lagi dan mengingatkan akan kemungkinan perubahan tingkah Moo-hyeok akibat peluru yang masih bersarang di bagian otak kirinya. Benar saja, pria itu kerap bengong menatap langit sehingga Ji-young yang melihat tidak tega.
Dengan membujuk sang suami Jason, wanita itu memohon sambil menangis supaya Moo-hyeok mau pergi ke Korea untuk mencari jati dirinya sebelum nyawa pria itu melayang. Begitu sampai disana, Moo-hyeok tampil di sebuah acara televisi dan dengan bahasa Korea yang kasar, ia menunjukkan satu-satunya peninggalan sang ibu : sebuah cincin.
Siapa sangka, seorang bocah bernama Kal-chi mendatanginya sambil memberitahu kalau cincin milik pemuda itu sangat mirip (atau mungkin merupakan pasangan) cincin sang ibu Yoon Suh-hyong yang memiliki mental agak terbelakang.
Dengan membujuk sang suami Jason, wanita itu memohon sambil menangis supaya Moo-hyeok mau pergi ke Korea untuk mencari jati dirinya sebelum nyawa pria itu melayang. Begitu sampai disana, Moo-hyeok tampil di sebuah acara televisi dan dengan bahasa Korea yang kasar, ia menunjukkan satu-satunya peninggalan sang ibu : sebuah cincin.
Secara kebetulan, siaran tersebut dilihat oleh seorang bocah yang berebutan siaran televisi dengan ibunya yang sedikit terbelakang. Yang mengejutkan, wanita itu mengenakan kalung yang ukirannya mirip dengan milik Moo-hyeok.
Ia memutuskan untuk memakainya ke pernikahan sang kekasih. Sempat mengajak Ji-young melarikan diri dari Jason, Moo-hyeok yang frustrasi sempat berniat menabrakkan mobil yang dikendarainya hingga masuk jurang, namun niat tersebut diurungkan ketika mendengar kekasihnya mengucapkan kata yang paling dirindukan : ibu.
Saat kembali, ternyata kejutan lain telah menunggu di tempat pesta. Melihat seorang pembunuh mengancam nyawa Ji-young dan calon suaminya, Moo-hyeok langsung bertindak cepat dan melindungi kekasihnya.
Peluru pertama mengenai Jason, sementara yang kedua dan ketiga lebih fatal : masuk ke dalam tempurung kepala Moo-hyeok. Keruan saja, pria itu terkulai lemah dengan bersimbah darah diiringi tangis Ji-young.
Moo-hyeok langsung dilarikan ke rumah sakit, dan dioperasi dengan biaya Jason yang ternyata hanya luka ringan. Kepada Ji-young, dokter mengaku timnya hanya mampu mengeluarkan satu peluru, sementara yang lain tidak bisa karena dapat membahayakan jiwa sang pasien.
Tidak hanya itu, dokter juga menyebut bahwa hidup Moo-hyeok mungkin tidak akan lama lagi dan mengingatkan akan kemungkinan perubahan tingkah Moo-hyeok akibat peluru yang masih bersarang di bagian otak kirinya. Benar saja, pria itu kerap bengong menatap langit sehingga Ji-young yang melihat tidak tega.
Dengan membujuk sang suami Jason, wanita itu memohon sambil menangis supaya Moo-hyeok mau pergi ke Korea untuk mencari jati dirinya sebelum nyawa pria itu melayang. Begitu sampai disana, Moo-hyeok tampil di sebuah acara televisi dan dengan bahasa Korea yang kasar, ia menunjukkan satu-satunya peninggalan sang ibu : sebuah cincin.
Siapa sangka, seorang bocah bernama Kal-chi mendatanginya sambil memberitahu kalau cincin milik pemuda itu sangat mirip (atau mungkin merupakan pasangan) cincin sang ibu Yoon Suh-hyong yang memiliki mental agak terbelakang.
Dengan membujuk sang suami Jason, wanita itu memohon sambil menangis supaya Moo-hyeok mau pergi ke Korea untuk mencari jati dirinya sebelum nyawa pria itu melayang. Begitu sampai disana, Moo-hyeok tampil di sebuah acara televisi dan dengan bahasa Korea yang kasar, ia menunjukkan satu-satunya peninggalan sang ibu : sebuah cincin.
Secara kebetulan, siaran tersebut dilihat oleh seorang bocah yang berebutan siaran televisi dengan ibunya yang sedikit terbelakang. Yang mengejutkan, wanita itu mengenakan kalung yang ukirannya mirip dengan milik Moo-hyeok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar