Sinopsis Wonderful Life
Episode 11
Tak terasa hampir lima tahun telah berlalu, Seung-hwan telah kembali ke rumah dan meneruskan pendidikannya di sekolah penerbangan. Kini Shin-bi telah tumbuh sebagai gadis cilik yang cerdas, dan menjadi perekat bagi kedua orang tuanya yang masih kerap bertengkar.
Bekerja, sekolah, dan mengurus anak bukanlah pekerjaan mudah bagi keduanya, terutama untuk masalah mengantarkan Shin-bi kesekolah. Se-jin sendiri mulai merintis pekerjaan, namun statusnya sebagai wanita menikah dengan satu anak kerap menjadi penghalang. Akibatnya, aliran listrik mereka sempat dipadamkan karena kesulitan keuangan.
Akibatnya, mereka terpaksa meminta bantuan kepada Bum-soo ayah Seung-hwan. Niat keduanya nyaris berjalan mulus, sampai Shin-bi dengan polosnya membongkar soal perjanjian seputar pernikahan kedua orang tuanya. Bisa ditebak, Seung-hwan dan Se-jin habis diomeli.
Gagal mendapatkan pinjaman, Seung-hwan mengusulkan untuk meminjam pada ibu Se-jin, yang ditentang wanita itu habis-habisan. Sementara itu, Do-hyun yang telah kembali ke Korea membuka front perselisihan baru dengan sang kakak, namun ia tetap ngotot kalau hubungannya dengan Chae-young tetaplah sebatas teman.
Secara tidak sengaja, Se-jin yang sedang melihat-lihat lamaran pekerjaan berpapasan dengan Chae-young. Teringat kembali dengan kenangan lama, ditambah penolakan Do-hyun, membuat Chae-young nekat mengajak Seung-hwan untuk bertemu. Belakangan, masalah baru muncul menyangkut jawaban mengejutkan yang diberikan Shin-bi di sekolah.
***
Petaka tidak hanya sampai disitu, dari sang guru mereka baru tahu kalau Shin-bi dijemput oleh kakek-neneknya sehingga keadaan makin runyam. Akibatnya, gadis cilik itu tidak diperbolehkan pulang sampai Seung-hwan dan Se-jin memperbaiki cara mereka mendidik anak.
Bekerja, sekolah, dan mengurus anak bukanlah pekerjaan mudah bagi keduanya, terutama untuk masalah mengantarkan Shin-bi kesekolah. Se-jin sendiri mulai merintis pekerjaan, namun statusnya sebagai wanita menikah dengan satu anak kerap menjadi penghalang. Akibatnya, aliran listrik mereka sempat dipadamkan karena kesulitan keuangan.
Akibatnya, mereka terpaksa meminta bantuan kepada Bum-soo ayah Seung-hwan. Niat keduanya nyaris berjalan mulus, sampai Shin-bi dengan polosnya membongkar soal perjanjian seputar pernikahan kedua orang tuanya. Bisa ditebak, Seung-hwan dan Se-jin habis diomeli.
Gagal mendapatkan pinjaman, Seung-hwan mengusulkan untuk meminjam pada ibu Se-jin, yang ditentang wanita itu habis-habisan. Sementara itu, Do-hyun yang telah kembali ke Korea membuka front perselisihan baru dengan sang kakak, namun ia tetap ngotot kalau hubungannya dengan Chae-young tetaplah sebatas teman.
Secara tidak sengaja, Se-jin yang sedang melihat-lihat lamaran pekerjaan berpapasan dengan Chae-young. Teringat kembali dengan kenangan lama, ditambah penolakan Do-hyun, membuat Chae-young nekat mengajak Seung-hwan untuk bertemu. Belakangan, masalah baru muncul menyangkut jawaban mengejutkan yang diberikan Shin-bi di sekolah.
***
Petaka tidak hanya sampai disitu, dari sang guru mereka baru tahu kalau Shin-bi dijemput oleh kakek-neneknya sehingga keadaan makin runyam. Akibatnya, gadis cilik itu tidak diperbolehkan pulang sampai Seung-hwan dan Se-jin memperbaiki cara mereka mendidik anak.
Dirumah dalam keadaan gelap-gulita, keduanya saling mengeluhkan keadaan kehidupan rumah tangga mereka. Di rumah kakek-neneknya, Shin-bi tak henti menangis sambil memanggil nama kedua orangtuanya sehingga Bum-soo harus membujuknya dengan bercerita di taman sambil duduk di ayunan.
Seung-hwan mengusulkan kepada Se-jin supaya hubungan mereka diperbaiki demi mendapatkan kembali Shin-bi. Hasilnya selain melihat foto-foto saat masih kecil, keduanya menyelinap masuk kedalam sebuah ruang musik. Disana, pria itu terpesona saat mendengar istrinya menyanyikan lagu Moon River sambil bermain piano.
Dengan gugup, Seung-hwan meminta supaya hubungannya dengan Se-jin berubah serius. Belum sempat menjawab, keduanya harus lari keluar karena dimarahi satpam yang menjaga, rupanya tidak seperti yang dibilang sebelumnya, Se-jin sama sekali belum minta ijin saat masuk kesana. Saat sampai dirumah, keduanya masuk kekamar masing-masing namun ucapan Seung-hwan masih terbayang-bayang.
Saat tengah malam, Seung-hwan mendadak masuk dan mengutarakan cintanya sambil mencium Se-jin. Ups, ternyata itu hanya mimpi wanita itu, yang sempat berharap kejadian sama terulang saat sang suami mengetuk masuk. Namun niat Seung-hwan ternyata berbeda, ia hanya ingin mencari kehangatan.
Dibawah nyala lilin sambil berselimut tebal, Se-jin mulai menyatakan isi hatinya, tapi sayang Seung-hwan malah ketiduran. Paginya, mereka bangun dengan malu-malu karena mendapati posisi keduanya dalam keadaan berpelukan. Saat hendak meminta makanan, Seung-hwan kaget melihat Do-hyun ada di kamar Chang-myung.
Seung-hwan mengusulkan kepada Se-jin supaya hubungan mereka diperbaiki demi mendapatkan kembali Shin-bi. Hasilnya selain melihat foto-foto saat masih kecil, keduanya menyelinap masuk kedalam sebuah ruang musik. Disana, pria itu terpesona saat mendengar istrinya menyanyikan lagu Moon River sambil bermain piano.
Dengan gugup, Seung-hwan meminta supaya hubungannya dengan Se-jin berubah serius. Belum sempat menjawab, keduanya harus lari keluar karena dimarahi satpam yang menjaga, rupanya tidak seperti yang dibilang sebelumnya, Se-jin sama sekali belum minta ijin saat masuk kesana. Saat sampai dirumah, keduanya masuk kekamar masing-masing namun ucapan Seung-hwan masih terbayang-bayang.
Saat tengah malam, Seung-hwan mendadak masuk dan mengutarakan cintanya sambil mencium Se-jin. Ups, ternyata itu hanya mimpi wanita itu, yang sempat berharap kejadian sama terulang saat sang suami mengetuk masuk. Namun niat Seung-hwan ternyata berbeda, ia hanya ingin mencari kehangatan.
Dibawah nyala lilin sambil berselimut tebal, Se-jin mulai menyatakan isi hatinya, tapi sayang Seung-hwan malah ketiduran. Paginya, mereka bangun dengan malu-malu karena mendapati posisi keduanya dalam keadaan berpelukan. Saat hendak meminta makanan, Seung-hwan kaget melihat Do-hyun ada di kamar Chang-myung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar