Sabtu, 03 Juli 2010
Princess Lulu (Episode 19)
Sinopsis Princess Lulu
Episode 19
Usaha Chan-ho yang terang-terangan membantu Woo-jin membuat posisinya tersudut, namun Go Sun kembali harus gigit jari karena sang kakek tetap membela pemuda itu. Dengan perasaan jengkel, Go Sun memberitahu masalah Hee-soo kepada Chan-ho sambil terus menjelek-jelekkan adik tirinya itu.
Begitu bertemu Direktur Jung, Hee-soo langsung memberitahu soal pekerjaan barunya dan mulai merasa kehidupan mereka menjadi lebih baik. Namun saat sampai dirumah, ia baru tahu betapa besar pengorbanan Chan-ho dari Woo-jin.
Paginya ketika tiba di kantor, Hee-soo baru tahu bahwa selama ini Woo-jin terus datang untuk menyapa kakeknya. Semakin merasa bersemangat melihat aksi pria itu, Hee-soo memutuskan untuk melakukan apapun di kantor dan karena ia diminta untuk tidak mengerjakan apa-apa, gadis itu menyempatkan diri menyediakan kopi bagi rekan-rekannya dan membersihkan meja.
Bahkan, Hee-soo tidak segan membersihkan toilet meski aksi ini ketahuan sang kakek. Setelah mendapat masukan dari sang cucu mengenai julukan yang diberikan oleh karyawan terhadapnya, Direktur Go melihat langsung kerja Woo-jin di lapangan. Setelah makan siang bersama, pria setengah baya itu memberi sedikit harapan pada Woo-jin, yang wajahnya langsung sumrigah.
Namun, semangatnya langsung berubah begitu melihat Go Sun keluar dari kamar Yoo-mi. Ia mulai curiga keduanya memiliki hubungan, dan penyelidikan Chan-ho mengkonfirmasi dugaannya. Dengan sedikit siasat, Woo-jin berhasil mempertemukan Yoo-mi dengan sang investor.
Karena ketakutan, investor tersebut langsung merobek surat kontrak dan pergi meninggalkan Yoo-mi yang gelagapan. Sebelum menyusul, wanita itu memberitahu bahwa semua kejadian berhubungan dengan Go Sun. Begitu masalah itu diceritakan pada Chan-ho, pemuda itu langsung berniat melabrak Go Sun meski Hee-soo sudah memohon-mohon.
Dengan wajah kesal, Chan-ho mengancam bakal melaporkan semua kejadian tersebut pada Direktur Go meski untuk menuntut, bukti-bukti tidak cukup kuat. Ketika sang kakek memanggil, Go Sun langsung kebat-kebit.
***
Hee-soo memutuskan untuk mendatangi Yoo-mi demi mengkonfirmasi keterlibatan kakaknya, namun malah ditertawakan karena dianggap terlalu naif. Belakangan, wanita itu memutuskan untuk bertemu Go Sun demi menjebak pria licik itu.
Keruan saja Hee-soo sangat terpukul karena tidak menyangka, namun Go Sun dengan dingin pergi setelah menjelaskan alasan perbuatannya. Didalam, Yoo-mi menyebut bahwa semua kesalahan yang dilakukan adalah karena cintanya pada Woo-jin, namun ia bertekad untuk tidak menemui pria itu lagi.
Setelah semua masalah jelas, Woo-jin menemui Direktur Go, yang setelah dijelaskan akhirnya setuju untuk melakukan investasi. Begitu Go Sun mendengar berita itu, dalam keadaan setengah mabuk ia langsung mendatangi sang kakek. Kali ini, ia langsung nyerocos mengeluarkan semua rasa sakit hatinya karena diperlakukan berbeda dari Hee-soo.
Saking terpukulnya, Direktur Go akhirnya ambruk. Tepat pada saat itu, Hee-soo masuk dan kaget melihat kakeknya tergeletak dan Go Sun berada didekatnya. Setelah pria setengah baya itu dibawa ke rumah sakit, Go Sun tidak menyia-nyiakan kesempatan dan bersekongkol dengan orang kepercayaan Direktur Go.
Tidak hanya itu, ia bahkan tega memfitnah Woo-jin sebagai biang keladi dengan menyebar berita bohong bahwa pria itu mengancam Direktur Go sehingga mau melakukan investasi. Sempat nyaris terjadi adu pukul, di luar gedung Woo-jin akhirnya menjelaskan alasan sebenarnya Direktur Go mau berinvestasi yaitu untuk menebus kesalahan Go Sun dan melindungi Hee-soo.
Yang membuat Woo-jin kecewa, Hee-soo nampak lebih mempercayai Go Sun (yang menuturkan semuanya sambil menangis) daripada dirinya. Akibatnya, ia mulai minum-minum dan pulang dalam keadaan mabuk. Heran melihat perubahan sikap putranya, Direktur Jung akhirnya tahu apa yang terjadi.
Tidak lepas dari samping tempat tidur sang kakek, Hee-soo akhirnya tahu kalau Woo-jin masih tetap memperhatikannya meski merasa marah. Sayang ketika berpapasan, pria itu hanya menatapnya sebentar sebelum kemudian meneruskan langkahnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar