Sinopsis Wonderful Life
Episode 10
Setelah menjalani uji kesehatan, Seung-hwan yang mengecek keadaan Shin-bi lega saat tahu putrinya telah diurus oleh sahabatnya Chang-myung. Saat sedang mengisi situr pribadinya, ia mendapat kiriman email dari Chae-young yang sedih paska pertemuan dengan ibu Do-hyun.
Ketika pulang, Se-jin panik melihat Shin-bi dan Seung-hwan tidak ada. Dalam keadaan putus asa, ia meminta tolong ke Do-hyun, yang berusaha menenangkan gadis itu sambil membantunya mencari tahu keberadaan sang putri. Dalam keadaan menangis, wanita itu melapor ke polisi dan baru belakangan tahu kalau sang kakak Il-jin yang telah berbaik hati merawatnya.
Sakit hati Se-jin semakin menjadi saat melihat Seung-hwan ternyata mengabaikan Shin-bi demi bersama Chae-young, ia langsung mengemasi barang-barang dan keluar dari rumah. Saat berjalan keluar, sekilas ia mendengar Do-hyun yang habis-habisan memarahi Chae-young. Namun, ia membatalkan rencananya untuk kembali ke rumah sang ibu.
Dirumah, Seung-hwan serba salah saat mendapat telepon dari ibu mertuanya, yang memintanya untuk memperlakukan Se-jin dengan baik. Dalam pencariannya, pria itu akhirnya berhasil menemui Se-jin di gereja dan membujuknya pulang, serta berjanji untuk membnahagiakan keluarganya (lewat bujukan dengan kostum Spiderman yang ternyata cukup ampuh).
Niat tersebut ternyata bukan basa-basi, keesokan harinya Seung-hwan berusaha merayu Bum-soo agar menerimanya bekerja, dan berhasil membujuk pria setengah baya itu dengan berpura-pura ngembek. Yang membuat sang ayah terkejut, Seung-hwan tidak ragu mengerjakan tugas-tugas kasar.
***
Mendapat masukan dari Il-jin, Se-jin bertekad memenangkan hati Seung-hwan. Namun dasar apes, ia malah sukses membuat sang suami ketakutan dan kepalanya memar. Dari Do-hyun, ia dinasehati bahwa menyadari kecantikan orang lain butuh waktu.
Saat makan keluarga, Seung-hwan kembali mendapat pesan dari Chae-young, yang menuturkan bakal pergi keluar negeri bersama Do-hyun. Ia juga mendapat pemberitahuan panggilan wajib militer, dan memutuskan mengundurkan diri dari sekolah. Secra kebetulan, pria itu bertemu dengan Do-hyun yang melakukan hal sama.
Rupanya, selama ini Seung-hwan tidak memberitahu soal niatnya mengikuti wajib militer dan pekerjaan kasar yang dilakukannya di tempat kerja sang ayah. Untuk mengajari sang istri mandiri, ia megnajari sejumlah hal yang malah gagal total, dan belakangan tahu kalau Se-jin lebih mahir dan cekatan daripada Seung-hwan sendiri.
Setelah sempat merasakan kebahagiaan bersama, cobaan kembali menimpa rumah tangga Seung-hwan dan Se-jin. Berniat membantu sahabatnya Chang-myung, pemuda itu menggunakan uang pemberian ibu sang istri. Se-jin yang salah-paham mengira Seung-hwan memakai uang peninggalan almarhum ayahnya untuk kado Chae-young, sehingga pertengkaran kembali terjadi.
Keesokan harinya, Se-jin baru tahu kalau sang suami ternyata tidak berbohong, uang tersebut digunakan untuk keperluan operasi ibu Chang-myung. Namun apa daya, penyesalan sudah tidak berguna karena Seung-hwan telah pergi.
Ketika pulang, Se-jin panik melihat Shin-bi dan Seung-hwan tidak ada. Dalam keadaan putus asa, ia meminta tolong ke Do-hyun, yang berusaha menenangkan gadis itu sambil membantunya mencari tahu keberadaan sang putri. Dalam keadaan menangis, wanita itu melapor ke polisi dan baru belakangan tahu kalau sang kakak Il-jin yang telah berbaik hati merawatnya.
Sakit hati Se-jin semakin menjadi saat melihat Seung-hwan ternyata mengabaikan Shin-bi demi bersama Chae-young, ia langsung mengemasi barang-barang dan keluar dari rumah. Saat berjalan keluar, sekilas ia mendengar Do-hyun yang habis-habisan memarahi Chae-young. Namun, ia membatalkan rencananya untuk kembali ke rumah sang ibu.
Dirumah, Seung-hwan serba salah saat mendapat telepon dari ibu mertuanya, yang memintanya untuk memperlakukan Se-jin dengan baik. Dalam pencariannya, pria itu akhirnya berhasil menemui Se-jin di gereja dan membujuknya pulang, serta berjanji untuk membnahagiakan keluarganya (lewat bujukan dengan kostum Spiderman yang ternyata cukup ampuh).
Niat tersebut ternyata bukan basa-basi, keesokan harinya Seung-hwan berusaha merayu Bum-soo agar menerimanya bekerja, dan berhasil membujuk pria setengah baya itu dengan berpura-pura ngembek. Yang membuat sang ayah terkejut, Seung-hwan tidak ragu mengerjakan tugas-tugas kasar.
***
Mendapat masukan dari Il-jin, Se-jin bertekad memenangkan hati Seung-hwan. Namun dasar apes, ia malah sukses membuat sang suami ketakutan dan kepalanya memar. Dari Do-hyun, ia dinasehati bahwa menyadari kecantikan orang lain butuh waktu.
Saat makan keluarga, Seung-hwan kembali mendapat pesan dari Chae-young, yang menuturkan bakal pergi keluar negeri bersama Do-hyun. Ia juga mendapat pemberitahuan panggilan wajib militer, dan memutuskan mengundurkan diri dari sekolah. Secra kebetulan, pria itu bertemu dengan Do-hyun yang melakukan hal sama.
Rupanya, selama ini Seung-hwan tidak memberitahu soal niatnya mengikuti wajib militer dan pekerjaan kasar yang dilakukannya di tempat kerja sang ayah. Untuk mengajari sang istri mandiri, ia megnajari sejumlah hal yang malah gagal total, dan belakangan tahu kalau Se-jin lebih mahir dan cekatan daripada Seung-hwan sendiri.
Setelah sempat merasakan kebahagiaan bersama, cobaan kembali menimpa rumah tangga Seung-hwan dan Se-jin. Berniat membantu sahabatnya Chang-myung, pemuda itu menggunakan uang pemberian ibu sang istri. Se-jin yang salah-paham mengira Seung-hwan memakai uang peninggalan almarhum ayahnya untuk kado Chae-young, sehingga pertengkaran kembali terjadi.
Keesokan harinya, Se-jin baru tahu kalau sang suami ternyata tidak berbohong, uang tersebut digunakan untuk keperluan operasi ibu Chang-myung. Namun apa daya, penyesalan sudah tidak berguna karena Seung-hwan telah pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar