Laman

Selasa, 17 November 2009

Full House (Episode 15)

Meski berusaha menghalangi pertemuan sang rival dengan istrinya, Yong-jae tak berdaya dan hanya bisa marah-marah. Saat melihat Ji-eun hendak pergi, dengan kasar pria itu melarang dengan alasan gadis itu harus membersihkan rumah.Melihat Ji-eun mengernyitkan kening, suara Young-jae berubah pelan dan dengan wajah memelas memintanya tidak pergi.

Menghadapi ‘bujukan’ seperti itu, Ji-eun membatalkan rencananya. Dirumah, keduanya membersihkan kaca bersama dan dengan sedikit trik, Young-jae nyaris saja bisa mencium bibir istrinya kalau saja tidak ada gangguan dari Hee-jin dan Dong-wook.

Kabar tentang kawin kontrak terdengar oleh ayah Young-jae, pria setengah baya itu mendatangi Full House dengan penuh amarah. Berusaha mencium bibir Ji-eun namun lagi-lagi gagal, Young-jae dengan sikap menantang membenarkan kabar itu dan meminta sang ayah tidak ikut campur. Nyaris saja terjadi perkelahian kalau saja Ji-eun tidak memisahkan keduanya.

Saat mengobrol berdua, ayah Young-jae terang-terangan menyatakan kekecewaannya. Hati Ji-eun terasa sakit karena selain menyukai Young-jae, ia juga mulai menyayangi keluarga sang suami. Meski sudah dinasehati untuk tidak pergi ke rumah keluarga, Ji-eun nekat. Penolakan nenek Young-jae untuk bertemu dengannya semakin melengkapi penderitaan Ji-eun.

Hanya kepada Min-hyuk Ji-eun bisa menceritakan isi hatinya tentang Young-jae dan keluarga. Saat pulang, Young-jae yang cemburu malah menuduhnya macam-macam. Ji-eun akhirnya tidak tahan lagi dan menceritakan semuanya, terutama soal Young-jae yang telah membuatnya menderita. Menutup pembicaraan mereka, gadis itu minta berpisah supaya Yong-jae bisa kembali ke Hae-won.

Paginya, Ji-eun hanya menemukan pesan dari Young-jae di lemari es yang meminta maaf karena selama ini telah membuat gadis itu menderita. Tulisan itu justru membuat Ji-eun semakin sedih. Saat Hae-won datang, ia memberikan cincin pernikahan sebagai simbol penyerahan Young-jae.

Terkejut melihat sikap Ji-eun, Hae-won membeberkan semuanya mulai dari sifat Young-jae yang serba tertutup sampai kenyataan bahwa pria itu hanya mencintai Ji-eun. Ia juga meminta Ji-eun untuk memberi Young-jae satu kesempatan lagi, namun gadis itu menolak. Ditempat lain, Young-jae mempersiapkan diri untuk melakukan konferensi pers soal perceraiannya.

***

Saat mengobrol, Min-hyuk memberitahu gadis yang baru saja bercerai itu seputar kemajuan film yang naskahnya ditulis Ji-eun. Terlihat kecewa mendengar siapa calon aktor utamanya, Min-hyuk langsung bisa menebak bahwa Ji-eun berharap Young-jae yang memperoleh peran tersebut.

Min-hyuk kemudian mengajak Ji-eun makan siang bersama, dan secara mengejutkan menyampaikan lamaran. Dengan tergagap, gadis itu menepis halus dengan alasan belum siap. Meski tidak suka akan kehadiran Young-jae, Min-hyuk berusaha memenuhi harapan Ji-eun agar rivalnya tersebut bermain di film terbaru, namun pihak manajer mengaku tidak bisa membujuk aktor tersebut.

Akhirnya, Dong-wook yang ditugaskan untuk membujuk Young-jae. Ternyata, pria itu sedang menyepi di sebuah biara dan hidup bersama para biksu. Ketenangannya terusik oleh kehadiran Dong-wook, yang berusaha memanas-manasi Young-jae tentang keadaan Ji-eun yang dikatakannya patah hati karena ditipu Min-hyuk. Strategi itu sukses membuat Young-jae keluar dari ‘persembunyiannya’.

Di Full House, Ji-eun kedatangan Hee-jin yang memberitahu bahwa nenek Young-jae sakit dan harus dirawat. Melihat kondisi wanita tua itu yang terbaring tak berdaya di rumah sakit, Ji-eun menangis sesunggukan sambil menyatakan penyesalannya. Kesedihan Ji-eun terlihat oleh ayah Young-jae, yang hanya bisa menghela napas sebelum berlalu pergi.

Setelah sembuh, nenek mengundang Ji-eun untuk datang. Gadis itu dimarahi habis-habisan, namun belakangan wanita tua itu tidak tega melihat air mata Ji-eun bercucuran. Akhirnya diajukan satu persyaratan : Ji-eun harus bisa membujuk Young-jae untuk meminta maaf pada sang ayah.

Sempat minta nasehat Hae-won, yang justru memberitahu bahwa hanya Ji-eun yang bisa membuat Young-jae keluar dari persembunyian, pasangan suami-istri tersebut kembali bertemu di depan Full House. Perasaan haru, sedih, dan bahagia bercampur dalam diri Ji-eun, namun seperti bisa ditebak, keduanya kembali bertengkar saat berada didalam rumah.

Kali ini Ji-eun membalas perbuatan Young-jae dulu : ia mengusir pria itu dari Full House. Karena tidak ada tempat berteduh, pria itu mengulang apa yang dilakukan Ji-eun yaitu tidur di pekarangan. Malamnya saat memeriksa, Ji-eun panik melihat Young-jae tidak ada dan sedih karena mengira pria itu pergi tanpa pamit.

Namun saat masuk kamar sang mantan suami, ia terkejut melihat Young-jae tidur diatas ranjangnya. Merasa dipermainkan, Ji-eun menangis meraung-raung dan berhasil ‘memaksa’ Young-jae mendatangi ayahnya untuk minta maaf. Didepan sang ayah, pemuda itu mengaku serius ingin menikahi Ji-eun dan tidak akan melepaskan gadis itu.

Setelah mencari cincin, Young-jae berniat melamar Ji-eun dan mengajaknya makan malam disebuah restoran. Gadis itu menolak dengan alasan mereka harus berhemat karena Young-jae bukan aktor terkenal lagi, sehingga pria itu kesal. Kejengkelannya semakin lengkap setelah Ji-eun menerima telepon dari Min-hyuk yang sedang dalam perjalanan ke Full House.

Sumber :

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...