diawali dengan Yun Mi yang berada di dalam kamarnya. Ia terlihat hendak pergi, tapi ketika Yun Mi mau ke arah pintu keluar, tiba-tiba ayahnya datang dan menanyakan mengapa ia tidak makan di rumah, apakah ia akan pergi. Yun Mi kemudian mengatakan bahwa ia sudha berjanji akan makan bersama teman.
Kemudian ayahnya juga menanyakan apakah Yung Mi masih kerja di hotel, Yun Mi segera menjawab bahwa ibu direktur memperbolehkan ia bekerja di sana. Yun Mi menceritakan segala kebaikan ibu direktur, namun sang ayah tetap saja memandang jelek pribadi ibu direktur. Yun Mi juga menceritakan tentang sebuah foto yang ditunjukkan oleh ibu direktur. Sang ayah juga tetap saja memprotes dengan mengatakan buat apa ibu direktur memperlihatkan foto tersebut pada anak kecil. Yun Mi segera mengatakan bahwa dirinya bukan anak kecil. Tapi sang ayah menyuruh agar Yun Mi segera meninggalkan hotel karena akan bangkrut dan belajar ke luar negeri.
Setelah itu, ayah Yun Mi memanggil asistennya. Sang asisten tersebut membawa sebuah map yang berisi datanya dan tiket pesawat. Minggu depan Yun Mi harus berangkat. Yun Mi menolak karena tidak ada persiapan. Namun sang ayah malah mengatakan bahwa semua akan di persiapkan, Yun Mi hanya tinggal berangkat.
Setelah menerima telepon, sang ayah segera menyuruh agar asisten itu mengantar Yun Mi, tapi Yun Mi tidak mau, Sang ayah segera menyuruh karena telah malam.
Di tempat bilyard, Yun Mi menceritakan pada Jenny dan Yung Jae tentang keinginan ayahnya. Yung Jae berjanji akan ikut ke Amerika, sebab ia ingin belajar disana bersama Yun Mi. Yun Mi melarang, sebab tidak ada yang menjaga ibunya. Namun Yung Jae tetap saja tidak mau, malahan mengatakan dia bukan anak kecil lagi. Sama lagi mengapa Yun Mi menghalangi keinginan Yung Jae untuk belajar. Jenny pun melerai perang mulut mereka dan menanyakan kapan Yun Mi berangkat.
Di tempat lain terlihat ayah Yun Mi sedang memukul asistennya. Hal ini terjadi karena asistennya itu telah menghilangkan semua data. Data tersebut telah di curi oleh orang. Sang asisten minta ampun, namun ayah Yun Mi masih saja memukul hingga mengambil tongkat golf. Asisten itu lari, ayah Yun Mi segera minta agar data tersebut ketemu lagi.
***
setelah Si menerima sebuah kartu ucapan, Si segera berganti pakaian dan segera keluar hotel. Di sana telah menunggu seorang yang segera membawa Si ke sebuah tempat. Si kemudian mengikuti pria tersebut hingga pada sebuah meja. Si kemudian duduk, dan pelayan itu menyuruhnya untuk duduk.
Tiba-tiba lampu ruangan tersebut dimatikan dan hanya meja Si saja yang terkena sinar. Tidak lam kemudian Frank datang dan mengatakan bahwa ia sudah mengeluarkan seluruh harta untuk membeli semua saham. Karena sesuatu hal yang rumit, saham-saham tersebut belum terjual. kini ia tidak mempunyai apa-apa lagi. Bahkan rumah untuk menyambut Si pun belum siap. Frank juga menambahkan, dia datang dari jauh dengan tidak membawa apa-apa. Si hanya terdiam mendengar semua itu. Kemudian Frank mengatakan kepada Si bahwa ia mencintainya. Si terharu dan menangis, kemudian Frank mengeluarkan sebuah cincin dari saku bajunya. Si segera memberikan tangannya dan Frank kemudian memasangkan cincin tersbut. Mereka berdua akhirnya berpelukan.
Kemudian mereka keluar dan makan di luar ruangan. Mereka berdua masih membicarakan tentang cincin tersebut. Mereka juga bercanda tentang kehidupan mereka yang akan datang. Frank juga menanyakan jikalau ia terluka ataukah pergi ke tempat yang jauh, apakah Si tetap mencintainya. Si mendengar itu menjadi bertanya mengapa Frank berkata seperti itu. Namun Frank mengatakan bahwa itu hanya jikalau, sebab di dunia ini semua dapat terjadi. Si kemudian mengatakan bahwa orang yang sudah menikah akan selalu bersama, kecuali meninggal. Nah, tidak mungkin Si akan kabur dari Frank. Frank mengatakan bahwa selama ini dia mengurusi diri sendiri, kini harus mengurusi orang lain. Frank kemudian menceritakan ketika dia kecil.
Setelah mengobrol, Si mengajak Frank untuk berfoto bersama di foto box. Mereka berdua terlihat gembira sekali. Setela itu, Frank berpamitan dan segera ke mobil. Kemudian dia menelpon ayah Yun Mi....
Sumber : http://www.indosiar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar