Rabu, 04 Agustus 2010
Coffee House (Episode 6)
Eun Young terbangun dan menangis. Jin Soo masuk dan melihat itu.
Eun Young : Oh penulis Lee..
Jin Soo : Apa kau tidak apa-apa?
Seung Yeon sarapan bersama Hyun Ju dan Dong Min (kedua staf Eun Young yang akan menjemputnya). Kami sebenarnya dalam perjalanan menjemputmu tapi Presiden kecelakaan jadi akhirnya kita ada di sini. Apa kau menunggu terus selama ini?
Seung Yeon membenarkan. Kedua staf itu merasa iba, oh, pasti kau merasa sangat berat.
Kembali ke kamar RS, Jin soo tanya apa Eun Young menangis karena sakit? sepertinya kau mimpi buruk. Mimpi? Eun Young tidak mengakuinya. Jin soo terus tanya, mimpi macam apa yang kau alami? Apa kau mimpi Sunbae?
Eun Young memutuskan untuk mengiyakan saja, bagaimana kau tahu? Han Ji Won terus saja muncul bahkan dalam mimpiku.
Hyun Ju dan Dong Min tanya pada Seung Yeon apa kau tidak capai menunggu sepanjang malam seperti itu? Seung Yeon menjawab sedikit, tapi mengapa banyak yang terjadi semalam? bagaimana presiden bisa terpeleset?
President Seo tergelincir tanpa busana. Kedua staf itu geli wah penulis Lee pasti sudah melihat semuanya. Tapi keduanya sepakat meskipun kejadian ini memalukan dan punya potensi untuk dijadikan drama romantis, tapi kalau ini menyangkut Presiden Seo dan Penulis Lee, lupakan saja. Mereka akan menempuh jalur hukum, berkelahi, bahkan saling menuntut..
Seung Yeon heran, ngomong2 bagaimana keduanya bisa saling kenal?
Hyun Ju : Penulis Lee dan presiden? President dan isteri penulis Lee adalah teman dekat ketika mereka masih kuliah.
Seung Yeon tanya bagaimana istrinya sekarang? kedua staf heran, apa? Istrinya, apa yang dilakukannya sekarang? staf Eun Young menjawab, oh dia meninggal dunia.
Seung Yeon kaget, apa? bukankah mereka bercerai?
Hyun Ju : Dia meninggal tidak lama setelah mereka bercerai, itu kecelakaan.
Dong Min : Sepertinya bukan kecelakaan, tapi bunuh diri.
Hyun Ju : Tidak ada yang tahu pasti...itu semua cuma rumor.
Dong Min masih merasa itu bukan hanya bunuh diri, itu setelah perceraian sehingga jadi seperti itu.
Seung yeon ingin tahu mengapa keduanya bercerai. Kedua staf berkata jujur saja kalau melihat kepribadian yang dimiliki penulis Lee..apa kau pikir mereka bisa hidup bahagia?
Jin soo masih ingin tahu mengapa Eun Young menangis dalam mimpinya. Ada apa? Eun Young tetap tidak mau mengaku, tidak apa-apa..hanya frustrasi.
Jin soo : tapi..ada apa?
Eun Young : Aneh jika aku tidak frustrasi. Sepanjang malam berjuang untuk meeting, semua harus tertunda karena aku. Aku tidak bisa gerak sedikitpun aku juga tidak bisa tidur..bukan itu saja, yang paling buruk, aku memberikan pertunjukan seperti itu di depanmu. Mulai sekarang, kapanpun kau melihat setiap bagian tubuhku, aku akan punya pemikiran aneh, "Apa yang dipikirkan orang ini?" Sekarang katakan, bukankah itu membuat frustrasi?
Jin soo : Hmmm, ya tentu saja itu membuat frustrasi
Eun Young : Tentu saja, jadi berhenti mengusikku.
Jin soo : Apa kau mau aku membantumu? Karena, aku sudah mendapat kesempatan mengintip tubuhmu, aku harus mengatakan-nya padamu. Kau selalu sombong dengan bentuk tubuhmu..tapi benar2 tidak sebagus itu.
Eun Young : Apa ini semacam gurauan? bukankah kau bilang kau tidak melihat apapun?
Jin soo : Apa kau tidak tahu? semua pria hanya perlu satu detik.
Eun Young : Jangan bohong padaku!
Jin Soo : Benar! aku bisa menggambarnya untukmu.
Eun Young : Apa kau mau mati? Oh benar2 ..
Jin soo : Jika kau frustrasi..aku akan mati karena frustrasi..(oh so sweet..)
Jin Soo dan Eun Young jelas2 saling care. Tapi lebih suka menunjukkan dengan cara saling ejek dan berdebat.
Eun Young : aku bilang berhenti mengejek-ku.
Jin soo : Kau tahu aku serius.
Eun Young : jangan menunjukkan wajah yang tulus.
Jin Soo : ini waktunya istirahat, aku akan membawa sekretaris "Kkak Kkak"-ku ke peternakan.
Eun Young tidak mengerti apa maksudnya "Kkak Kkak"? Jin soo menunjukkan ekspresi Seung Yeon setiap kali ia gembira : ekspresi "Kkak Kkak" dan benar2 menggelikan.
Benar saja, begitulah ekspresi Seung Yeon ketika dibawa ke peternakan dan melihat kudanya. Wow..hebat sekali, kuda ini keren. wow..Apa kuda ini benar2 milikmu? benar? Siapa namanya?
Jin soo : Andromeda.
Seung Yeon : Andromeda? namanya juga keren, cocok sekali.
Jin Soo mulai menaiki Andromeda dan Seung Yeon kagum sekali. Seung Yeon tanya pada penjaga peternakan, berapa harga kuda seperti Andromeda? pasti jutaan won ya. Bapak itu heran, And..andro siapa? maksudmu Bok Sun? Bok Sun segalanya bagi peternakan kami. Siapa yang bilang padamu?
Seung yeon sebal, aku dikibuli lagi..
Jin Soo mendekat dan minta Seung yeon ikut dengan bapak itu. Pergi dengannya dan ambil beberapa foto. Foto kotoran kuda!
Seung yeon heran buat apa? Jin soo justru minta Seung yeon mengambil foto tiap tipe dan mengancam jika Seung Yeon tidak mendapatkan semuanya yang ia butuhkan, siap-siap kena hukuman.
Seung Yeon : bukankah semua kotoran kuda itu sama..ya kotoran kuda.
Sementara itu di RS Eun Young mencoba mengurus pekerjaan-nya dan ingin bicara dengan manager Dong Wook, hanya Dong Wook tidak di tempat. Eun Young menegur Hyun Ju, apa kau mau menutupi kesalahan rekan2mu? kalian ini kalau aku tidak ada..
Tiba2 Han Ji Won masuk, hei kau..apa kau baik2 saja? Eun Young bagai melihat hantu, Bagaimana kau...
Ji Won : Ini..lihat kau sekarang, kau kurus sekali.
Seung Yeon sudah selesai mengambil foto, dia melepaskan tissue di lubang hidungnya dan teriak, Pak aku sudah selesai mengambil foto. Jin Soo tanya apa sudah memperhatikan semua detil?
Seung Yeon menjawab, ini sudah sangat mendetil. Aku mengambil semua foto dari setiap macam, jantan, betina, muda, sakit, herbivora, bahkan yang lagi makan..aku sudah mengambil gambar semua macam kotoran kuda.
Jin Soo : Suaramu itu..kedengarannya kau mau memberontak. Kesinikan kameranya.
Lalu Jin Soo memberikan sinopsisnya, Seung Yeon menerimanya tapi kertas2 itu terlepas dan mendarat di..tumpukan eek kuda weee. Jin soo mengeluh, aku tahu pasti akan jadi begini. Bukan Kang Seung yeon kalau bisa mengerjakan dengan benar. "Kau tahu apa yang harus dilakukan kan?"
Seung Yeon mengeluh dan berusaha dengan sangat hati-hati memungut kertas-kertas itu tapi ia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tumpukan kotoran kuda ewww...yek hahaha kasihan banget sih anak ini.
Jin Soo : Astaga..ayo bangun..bangun, oh bau sekali. minggir
Jin Soo mengambil semprotan air
Seung Yeon : Apa? Apa yang akan kau lakukan?
Jin Soo nyengir sambil mengangkat semprotan air, kau harus dibersihkan...apa kau mau penuh kotoran kuda seperti itu? Jika kita tidak pakai ini, tidak akan bisa bersih benar2
Jin Soo mulai menyemprot dengan selang dan Seung Yeon lari. Jin Soo : Hei jangan lari!, diam rambutmu juga kena. Jin Soo senang sekali mengejar Seung yeon dengan selang air well kaya orang pacaran hehe..Jin Soo mengambil ember isi air dan menyiram ke Seung Yeon..lalu..
Seung Yeon mengambil kotoran kuda dengan tangan! hiii...dan mengejar Jin Soo dengan kotoran di tangannya, Ayo aku akan melempar ini...ayo...dan gantian sekarang Seung Yeon yang mengejar Jin Soo.
Kembali ke Ji WOn dan Eun Young. Ji Won menerima telp dari kantornya dan setelah selesai, Eun young berkata kau sepertinya sibuk, lebih baik kalau kau kembali?
Tapi Ji Won justru ingin menunggu sampai Eun Young keluar dari RS. Eun Young panik, tidak perlu. Kau tidak perlu mencemaskanku. Pergi saja jadwalmu padat kan?
Ji Won menggenggam tangan Eun Young. Eun Young langsung kesal tapi ia tidak bisa apa-apa, bahkan bergerak juga tidak bisa haha dan sepertinya Ji Won memanfaatkan situasi, dia mencium tangan Eun Young! kebayang Eun Young pasti pingin nendang Ji Won.
Ji Won berkata hei aku kecewa saat di ring, kau justru membela Jin Soo. Apa kau tahu betapa menderitanya aku? aku berpikir apa aku harus menyerah?
Eun Young : Lepaskan aku!
Ji Won : Aku pikir aku punya kekuatan itu..tapi begitu mendengarmu terluka..hatiku...Ji Won menunjuk hatinya..disini.
Eun Young : Hentikan. Cepat pergi..pergilah dalam 30 detik. Mobilku akan mengantarmu ke bandara.
Ji Won : Aku mengatakan semua ini dengan tulus.
Ji WOn memandang Eun Young dan tertawa. Eun Young kesal, berhenti tertawa. Ji Won berkata melihat Eun Young tidak bisa bergerak seperti ini, benar2 asyik. Jika Eun Young sehat pasti sudah menendangnya. Eun Young mengancam, nanti kalau ia sudah sehat pasti ia akan melakukannya.
Jin soo mengantar Seung yeon cari baju ganti, Jin Soo mendesah, kalau saja kau memegang kertas2 itu dengan benar, kau tidak akan menderita sekarang. Jika kau memikirkannya saat itu, kau tidak akan salah memilih warna, jika kau berpikir dsb dst..
Seung Yeon berkata aku akan beli baju dan bayar sendiri, aku juga punya uang.
Tapi setelah sampai di toko baju, Jin Soo mengikuti Seung yeon terus. Seung Yeon kesal, kenapa mengikutinya? Jin Soo berkata dia bosan. Jin Soo menawarkan baju2 yang norak dan Seung Yeon memilih bajunya sendiri. Jin Soo masih berkeras agar Seung yeon mengambil baju pilihannya, ini cocok dengan ukuranmu, aku tahu aku ingat ukuranmu.
Seung yeon : Oh benar2..
Seung Yeon sudah memutuskan baju yang lumayan normal, t-shirt dan rok. Dapat diskon lagi, dari 40 ribu Won jadi 30 ribu Won. Seung Yeon senang tapi saat membayar ternyata mesin credit card di toko itu rusak. Jadi harus bayar tunai, sayangnya Seung Yeon tidak punya uang tunai. Penjual itu minta Jin soo meminjamkan uang pada Seung yeon.
Jin Soo mulai usil dan berkata sudahlah aku akan membelinya untukmu, ini cocok untukmu. Jin soo menyanggupi membayar asal Seung yeon memakai baju pilihannya. Yang norak. Seung yeon : bagaimana kau berharap aku memakainya?
Jin Soo : Jika kau tidak memakai ini, aku tidak akan bayar.
Jadi Seung Yeon mau tidak mau memakai baju norak itu hahaha..
Jin Soo puas : Aku kira aku tidak akan kehilangan sekretarisku lagi. Kau bersyukur kan? ayo traktir aku ice cream!
Seung Yeon dan Jin Soo makan ice cream, sambil menunggu Dong Min (staf Eun Young), kalau Dong Min sampai kita akan kemana? Tapi Jin soo bilang itu rahasia.
Seung Yeon berkata ia akan cari tahu. Tiba2 ada bunyi handphone. Keduanya heran, Seung Yeon berkata bukankah kau bilang ponselmu ketinggalan? Jin soo berkata itu bukan ponselku. Tapi itu berasal dari kantong Jin soo. Jin Soo mengangkatnya dan ada suara : dimana kau?
Ternyata Eun Young, dia berkata aku minta orang untuk menaruhnya di kantongmu agar kau mudah dihubungi. Jin soo berkata baiklah kau menang, aku menyerah.
Ketika Jin soo masih bicara dengan Eun Young, Seung Yeon melihat sosok yang familiar, Han Ji Won! keduanya langsung waspada dan sembunyi di toko suvenir, tepatnya di ruang ganti.
Ji Won belanja. Jin Soo dan Seung yeon masih sembunyi, ice cream Seung Yeon menetes kena ke jaket Jin Soo. Jin soo kesal dan membalas dengan mengoleskan ice cream yang di jaket itu ke wajah Seung Yeon.
Ji Won sudah selesai dan mau pergi ketika ponsel menyebalkan itu berdering haha (kayanya tokoh di drama yg ku-recaps selalu punya masalah dengan ponsel ya, Gun Wook juga suka mengabaikan telp, kalau Jin soo malah dibuang telp-nya, hahaha most of my Korean guys are freak), dan itu membuat Ji Won tertarik apalagi melihat sepasang kaki di ruang ganti, wah lagi ngapain? Dan diintip lagi!
Ji Won tersenyum lebar saat melihat ternyata itu Jin Soo dan sekretarisnya! Hei apa yang kalian lakukan disana? Ji Won senang sekali.
Ji Won mengajak Jin Soo pergi jalan-jalan. Jin Soo mengeluh ini panas sekali. Ji Won : Alasan saja.
Sementara itu Dong Min sudah sampai dengan mobil dan Seung Yeon menunggu dalam mobil. Sambil mengamati keduanya, dia juga mengumpulkan batu2 jaga-jaga siapa tahu keduanya berkelahi lagi dan ia ingin menggunakan batu itu untuk membela Jin Soo hahaha...Dong Min heran apa yang kau lakukan? Seung Yeon berkata ia takut mereka akan mulai berkelahi lagi.
Jin Soo mengira Ji Won mau berkelahi lagi, tapi Ji Won berkata ia memutuskan untuk memaafkan Jin Soo. Jin Soo heran, mengapa?
Ji Won : Bagaimanapun aku ini lebih senior dan seharusnya berbesar hati. Apapun yang terjadi aku memaafkanmu. Aku tidak akan mengejarmu lagi.
Jin soo : Kau tidak bisa begitu saja melupakan itu dan bersikap biasa saja.
Ji Won : Aku kira kita akhiri saja.
Jin Soo berkata jangan memaafkan aku. Jangan mencariku lagi, aku benar2 mengerti kalau kau melakukannya.
Ji Won menegaskan ada satu hal yang kau harus janji, kau tidak boleh mempunyai perasaan apapun pada Eun Young, jangan pernah. Kau penulis dan dia penerbitnya. Hanya sejauh itu hubungan kalian. Aku tidak akan mengijinkan kalian untuk bertindak lebih dari itu.
Jin soo : Apa sebenarnya maksudmu..
Ji Won : Kita bertiga, bukan..kita berempat termasuk mendiang istrimu, kita punya masa lalu. Jangan kau kira karena Hee Soo sudah tidak ada lagi maka kau bebas melakukan semua kehendakmu.
Ji Won pergi.
Ji Won mendekati mobil Seung yeon dan hampir saja Seung Yeon melempar batu ke arahnya. Kau pergi? Ji Won menyapa Seung Yeon, kau sudah kerja keras, sekretaris. Selamat tinggal.
Ji Won penasaran : Apa yang kau lihat dari Jin Soo?
Seung Yeon : Apa?
Ji Won : Yah aku pikir wanita2 muda lebih suka bad boy, kalian akan menyesal kalau kalian semakin tua. Tidak..jangan terlalu dekat, kau akan terluka. Aku memberimu peringatan keras sebagai senior yang sudah pengalaman.
Seung Yeon bingung apa maksud Ji Won? Tapi Ji Won pergi dengan tidak lupa memberikan salam khasnya, plus kedipan mata hahaha.
Tapi itu belum selesai, Jin Soo punya tugas untuk Seung Yeon, kau harus pergi. Seung Yeon bingung. Jin Soo minta Seung Yeon mengirim pesan ke Ji WOn langsung.
Seung Yeon tidak mau, dia kan sudah memaafkanmu, kau sampaikan saja sendiri. Jin soo menolak, kalau aku bicara langsung maka dia akan membunuhku. Kalau dengan cara ini, dia tidak akan menemuiku lagi.
Seung Yeon tidak berani. Jin Soo mendesaknya, akhirnya Seung Yeon memberanikan diri datang mendekat ke mobil Ji WOn, dia mengetuk kaca mobilnya. Ji Won membukanya, apa?
Seung yeon : begini..itu, Bapak minta aku mengatakan pesan ini.
Ji Won : Apa? Apa?
Seung Yeon : Begini..ini seperti ini..
Ji Won : Ya, ayo lanjutkan...
Seung Yeon : Sunbae, aku tidak bisa mengatakan ini saat kita bicara tadi..jangan..mengenai President Seo..jangan mengikuti president Seo kemanapun seperti penguntit, kau terlihat sangat menyedihkan jika melakukan itu.
Ji Won kesal : Ini..si brengsek itu!
Seung Yeon : Dan..ada lagi..
Ji Won : Lagi? Apa itu?
Seung Yeon : Bapak berkata itu mewakili apa yang ia rasakan sekarang ini.
Ji Won teriak : Lee Jin Soo!!! kau benar2 gila Lee Jin Soo!! Ji Won langsung menyalakan mobilnya untuk mengejar Jin soo yang langsung ambil langkah seribu.
Jin Soo mengamati dari jauh dan ketawa.
Jin soo menceritakan itu pada Eun Young di RS, dia juga minta Hyun Ju istirahat saja, dia yang akan menggantikan berjaga. Eun Young tidak terlalu semangat mendengar cerita Jin soo apalagi ketika Jin Soo bilang sekretarisku lucu sekali. Eun Young kelihatan cemburu.
Eun Young : kelihatan-nya kau ke sini untuk main2 saja.
Jin Soo : Aku tidak main2.
Kemudian Eun Young tanya apa Sunbae mengatakn sesuatu yang aneh. Jin Soo heran apa maksudmu dengan aneh? Dia selalu mengatakan hal2 yang aneh, aku bahkan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak.
Eun Young minta Jin Soo pergi.
Jin Soo : Kau minta aku pergi? Lalu apa yang kau lakukan disini?
Eun Young : Kembalilah dan istirahat. Kau belum istirahat dua hari ini.
Jin Soo: Aku lelah memang jadi ..kau tidak apa-apa sendiri?
Eun Young : Sejak kapan kau mulai perhatian dengan apa yang kurasakan?
Jin Soo : Ya sudah aku akan kembali besok pagi. aku pergi.
Tapi Jin Soo kembali lagi. Eun Young heran, kenapa kau kembali? Jin soo membuka kulkas di kamar Eun Young, apa ada yang bisa dimakan? Apa kau mau? Jin soo menawari Eun Young?
Eun Young : Wow..aku tersentuh, aku rasa seharusnya aku tinggal disini lebih lama lagi untuk menerima perhatianmu. Aku mengerti sekarang, Penulis Lee Jin Soo punya 2 kelemahan, airmata dan kesakitan. Jika aku tahu ini, aku akan menangis dan sakit lebih sering, tapi aku tidak biasa dengan dua hal itu, dan itulah mengapa kau tidak pernah memperlakukan-ku seperti sekarang.
Jin Soo : Kau tidak seharusnya menangis atau sakit. Apa untungnya mendapat perhatian dariku? Jika kau seperti itu, kau tidak akan memiliki pesona dingin-mu. Pesonamu yang dingin itu adalah kekuatanmu. Jika kau jatuh sakit tiap hari atau lemah, kau mungkin akan kehilangan pesonamu.
Eun Young : benarkah?
Jin Soo : Ya.
Eun Young : Jadi untuk mempertahankan pesonaku, aku harus pura-pura kuat sementara aku sakit dan menahannya padahal aku ingin menangis? Apa artinya itu? Aku harus menahan konsep ini untuk menjaga imageku. Hidup sepertinya tidak adil.
Hyun Joo membereskan baju2 Seo Eun Young dan ia ngobrol dengan Kang Seung Yeon. Hyun Ju berkata suatu hari ia akan menemukan penulis seperti Lee Jin soo dan akan mendirikan perusahaan penerbitannya sendiri. Kalau Penulis Lee diberikan komisi lebih besar apa ia akan datang padaku?
Seung Yeon : Tapi bukankah Pak Lee harus kerja dengan President Seo?
Hyun Ju : Tentu saja, aku cuma bercanda. Kecuali Presiden Seo menendang Penulis Lee, dia tidak akan pernah meninggalkan Presiden Seo.
Seung Yeon : Apa? mengapa?
Hyun Ju : Hari itu saat konferensi pers diadakan dan ia menghilang tanpa alasan, mereka bahkan bicara selama sejam ketika itu. Kemudian, dia lenyap lagi tanpa jejak, lebih dari setengah tahun, ketika dia kembali, dia bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa. Sekarang sudah banyak perubahan.
Seung Yeon heran lalu selama ini apa yang dilakukan keluarga Lee Jin Soo. Hyun Ju menjawab orang tua penulis Lee sudah lama meninggal dia hanya punya kakak perempuan yang tinggal di Amerika, mereka paling ketemu cuma setahun sekali. Jadi Presiden Seo adalah satu-satunya kenalannya yang dekat dengannya.
Seung Yeon : oh begitu, itulah mengapa dia seperti itu.
Malam itu, Jin soo tidur di sofa RS menunggu Eun Young. Dia berbalik memunggungi tempat tidur Eun Young, tapi tidak tidur. Eun Young juga. Ada kilasan ingatan di benak Jin soo.
Eun Young menggedor sebuah kamar hotel : Lee Jin soo! Jin soo..
Eun Young menerobos masuk, Jin Soo duduk bersandar, kondisinya menyedihkan, alkohol dan pil dimana-mana, dalam kondisi setengah sadar. Eun Young mengguncang-guncang Jin Soo, bangun! bangun, menampar wajah Jin soo, kepala Jin soo terkulai ke sana-sini, matanya terbuka tapi pandangan-nya kosong.
Eun Young memegang secarik kertas, mengangkatnya ke muka Jin Soo, lihat ini. Ini kontrak kita. Kau sudah melihatya, kau menyetujuinya. Kita sudah tandatangan. Kau sudah tanda tangan dan menyetujuinya. Kau harus mendedikasikan waktumu untuk menulis sekarang. Apa kau mengerti?
Tiba-tiba Jin soo mengangkat kepalanya dan mulai sadar, airmata keluar dari matanya.
Dong Wook mengintip ke kaca di coffee shop milik ayah Seung Yeon (Minggu tutup), adik Seung Yeon, Seung Chul juga melihat keluar jadi lucu sekali. Seung Chul kaget, kau ini mengagetkanku. Kami tutup. Toko kue yang disana itu juga menjual kopi, kau kesana saja.
Dong Wook tanya apa sudah disini? Seung Chul bingung, apa yang disini? Dong Wook : aku hanya ingin tahu apa dia sudah kembali.
Seung Chul ternyata tidak ngeh maksud Dong Wook dan ia pikir Dong Wook berkata tentang jeruk dari Jeju, oh hallabong? Kami tidak menjual jus segar disini. Oh apa lagi ya yang dari Jeju, asem? nenas? Dong Wook pusing, ah lupakan.
Seung Chul : Apa kau bicara tentang kakak-ku? Apa kau mencoba tanya apa kakak-ku sudah kembali dari Jeju? Oh belum, tapi rencananya hari ini. Bagaimana kau kenal kakak-ku?
Dong Wook : Aku pernah beli Americano dari coffee shop ini sebelumnya. Seung Chul mengerti dan ia masuk ke dalam untuk lapor pada ayah dan neneknya kalau kakak sepertinya sudah punya pacar yang baik.
Dong Min mengantar Jin soo dan Seung Yeon kembali ke Seoul. Jin Soo ingin mampir ke RS tapi Dong Min berkata oh kita tidak perlu ke RS. Presiden sudah kembali ke Seoul pagi tadi.
Jin soo heran, sudah pergi?
Dong Min membenarkan, President Seo sudah keluar dari RS pagi ini, dia berkata ada banyak yang harus dikerjakan. Jin soo heran, tanpa bicara apa-apa padaku?
Dong Min mendapat telp dari Eun Young yang memastikan keberangkatan keduanya. Jin soo ingin bicara dengan Eun Young. Dong Min berkata wah sudah ditutup telpnya. Jin soo minta ditelp lagi. Dong Min pura2 menelepon Eun Young dan berkata kalau line Eun Young sibuk, aku akan mencobanya lagi nanti.
Akhirnya mereka sampai di apartemen Jin soo hanya herannya Dong Min menurunkan mereka di pintu belakang. Jin soo heran mengapa lewat pintu belakang?
Dong Min beralasan, ada perbaikan di bagian depan gedung. Jin soo masuk dan merasa, ada yang aneh.
Benar saja, ketika Jin Soo sampai di apartemen-nya, Eun Young sudah ada di situ plus reporter TV yang ingin wawancara dengan Lee Jin Soo. Jin soo otomatis berbalik mau kabur dan ditahan oleh staf Eun Young, para staf menahan sambil mohon maaf pada Jin Soo.
Terlambat untuk melarikan diri. Eun Young mengenalkan Jin soo pada sutradara dan Jin Soo melotot marah pada Eun Young, tapi tersenyum manis pada sutradara, apa kabar Penulis Lee, saya Chang Eun Soo dari Stasiun Vision.
Jin soo : Ah ya..ya
Chang : Saya dengar anda ke Jeju, jadi saya bertemu Presiden dulu. Saya sudah menerima konten utamanya tapi ini adalah proyek spesial kan? Saya minta maaf karena mengganggu jadwal anda yang padat.
Jin soo : Ah tidak tidak
Jin soo pergi untuk ganti baju. Eun Young menemuinya. Eun Young janji ini adalah terakhir kalinya ia minta Jin soo mengadakan wawancara. Mulai besok aku benar2 tidak akan mengganggumu lagi.
Eun Young : Yang lain akan kubatalkan asal kau melakukan yang satu ini saja.
Jin Soo : Aku sudah bilang, aku akan melakukan apa saja kecuali wawancara TV.
Eun Young : Mereka berkata akan memberikan satu jam penuh, kesempatan ini tidak datang dengan mudah. Mereka akan mempublikasikan perusahaan dan juga cafe.
Jin Soo : Jadi kau sudah merencanakan ini sejak dari Jeju?
Eun Young : Apa?
Jin Soo : Aku sudah bilang untuk dirawat di Seoul, tapi kau berkeras tinggal. Kau takut aku tidak akan muncul jadi kau mengatur untuk meninggalkan RS sendiri, apa kau pikir aku tidak akan ada disana ketika kau keluar dari RS? Jadi kau pergi begitu saja untuk mengatur ini? Aku menjagamu seminggu penuh di RS, siapa tahu kau merencanakan ini sambil tidur di RS. Ini benar2 Seo Eun Young.
Eun Young : Berhenti melihat seperti itu. Aku ini jahat. Aku mungkin akan tersenyum diluar tapi aku juga tidak suka. Apa kau kira aku ingin seperti ini?
Eun Young mengusulkan bagaimana kalau kita akhiri kontrak setelah buku ini. Aku takut kalau kita terus begini kita akan berakhir di pengadilan.
Jin Soo : Kau akan menang dan tidak perlu takut dan aku akan berakhir.
Eun Young : Apa kau berpikir aku benar2 senang kalau berakhir demikian?
Jin Soo : Tidak?
Eun Young : Tidak.
Jin Soo : Apa benar?
Eun Young : Jika kau benar2 tidak suka ini...
Kata-katanya terpotong karena tim make-up masuk, Apa kami bisa mulai merias sekarang? Ya silakan.
Seung Yeon masuk dan Jin soo langsung menatap-nya bukan sembarang tatapan tapi penuh makna dan ia ingin Seung yeon melakukan sesuatu.
Jin soo mengenalkan Seung Yeon, ah ini ini...temanku yang bekerja denganku.
Seung Yeon dan make up artis itu saling memberi salam.
Jin soo ke Seung Yeon : Sayang..kau sudah kerja padaku 3 bulan lebih kan?
Seung yeon bingung : Apa? ya benar..
Jin soo : Jadi sekarang kau pasti mengerti maksudku hanya dengan melihat mataku.
Seung Yeon : Apa?
Make up artist : Tuan tolong lepas kaca mata anda, apa anda bisa menutup mata sebentar?
Make up artist itu berusaha membedaki Jin soo tapi Jin soo berusaha memberi isyarat mata pada Seung yeon. Seung Yeon asli bingung.
Seung Yeon berpikir apa sebenarnya maksud Jin Soo, apa maksudnya hanya dengan melihat matanya? Apa yang ia inginkan..
Acara hampir mulai, pengarah acara berkata pada Jin soo, jika sudah mengerti scriptnya, kita bisa langsung mulai. Tolong duduk di sisi President Seo.
Tiba-tiba Jin Soo berkata, tunggu..tunggu, ada kata-kata yang ingin kukatakan tapi aku lupa.
Sutradara : Anda bisa menggunakan catatan untuk bicara.
Jin soo minta ijin mencari bahan kata-katanya di perpustakaan.
Sementara itu Seung Yeon mulai belajar mengerti Jin Soo. Dia jalan dengan santai di kantor dan ketika tidak ada yang memperhatikan Seung Yeon mengambil barang2 Jin Soo. Lalu turun ke perpustakaan, jalan seperti biasa dan menggeser rak buku yang menahan pintu belakang, cukup untuk jalan satu orang, membuka pintunya dan membiarkannya saja.
Jin Soo keluar dan melihat jalan melarikan diri yang sudah disiapkan Seung Yeon. Jin Soo jalan dengan santai ke arah rak buku dan bergegas keluar dari pintu yang dibiarkan terbuka oleh Seung Yeon, langsung melompat ke dalam taksi dimana Seung Yeon sudah menunggu di dalam taksi dan langsung cabut!!
Para staf, Hyun Ju, Dong Min dan juga President Seo mengejarnya, dia di bawah! cepat! cepat..mereka mengejar keluar dari apartemen sampai ke jalan tapi terlambat. Jin Soo sudah kabur.
Penulis Lee! penulis Lee oh tidak! Kumohon jangan pergi! jangan pergi!
Ini benar-benar keterlaluan. Eun Young tidak habis mengerti, siapa yang tadi bersamanya? Apa itu Kang seung Yeon?
Hyun Ju : Ya
Di dalam taksi, Seung Yeon berkata ia cemas bagaimana kalau Jin soo salah dan menuju pintu luar, ternyata kau mengerti.
Jin soo tanya : risetku?
Seung yeon : Sudah sudah semua..aku sempat cemas tadi kalau kau mengambil rute yang lain.
Tapi Jin Soo senang sekali dan dari belakang tempat duduk dia langsung mengacak-acak rambut Seung Yeon..sambil senyum girang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar