Seolah tidak memikirkan perasaan Joon-young dan Soo-ha, para tetua sibuk berdebat apakah akan menjual Hwa Ahn Dang atau tidak. Dengan suara dingin, sikap mereka langsung dikritik oleh ayah Soo-ha.
Berita soal Hwa Ahn Dang langsung menarik minat pemirsa, muncul sejumlah nama yang siap memberikan donasi untuk melestarikan istana tua itu. Akibatnya, Man-bok berada dalam posisi kalah dan kembali harus menahan kekesalan karena untuk kesekian kalinya, para tetua berubah pikiran dan tidak mau menjual Hwa Ahn Dang.
Berhasil bersembunyi selama beberapa hari, Dong-gyu akhirnya ketahuan juga dan nyaris saja diusir keluar. Namun, ia terselamatkan oleh telepon para tetua yang meminta Soo-ha menghadapi sejumlah turis yang bakal datang berkunjung. Mengingat gadis itu tidak bisa bahasa asing, mau tidak mau Hwa Ahn Dang harus mengandalkan Dong-gyu.
Saat berniat membeli cincin pertunangan, Chan-min bertemu dengan Joon-young. Sadar kalau sang sahabat sedang terpukul akibat gagal menjadi pewaris Hwa Ahn Dang, ia mengingatkan untuk tidak begitu saja percaya terhadap Hwa-ran yang berhati kejam. Namun apa daya, peringatan tersebut tidak diindahkan Joon-young.
Siapa sangka, lamaran tersebut ditolak oleh Hwa-ran (yang sudah pasti membuat Joon-young patah hati). Ketika berpapasan dengan Chan-min, keduanya langsung membuka kartu masing-masing saat bicara empat mata. Mereka tidak sadar, pembicaraan itu terdengar oleh asisten Dong-gyu.
Begitu mendengar penuturan sang asisten, Dong-gyu berubah geram apalagi setelah belakangan mendengar dirinya difitnah dihadapan sang kakek. Namun kali ini ia tidak bisa berbuat banyak, satu-satunya jalan adalah menunaikan tugasnya di Hwa Ahn Dang sebagai pemandu sebelum kembali ke Seoul dan membongkar semuanya.
Namun, Dong-gyu kalah cepat dari Yoo-il yang berkat bantuan asisten pemuda itu sukses membongkar persekongkolan yang dilakukan Chan-min didepan Man-bok. Wajah pria tua itu langsung merah-padam karena merasa telah ditipu, dan memerintahkan sang putri untuk segera membawa Dong-gyu kembali ke Seoul.
Berhasil mengumpulkan kedua cucu, putri dan menantunya, Man-bok dengan suara tegas meminta pertanggungjawaban siapa dalang dibalik tindakan Hwa-ran. Begitu mendengar Dong-gyu membantah, posisi Chan-min dan ibunya semakin gawat apalagi setelah sang kakek berbicara dengan nada tinggi.
Dalam posisi terjepit, Myeong-suk masih berusaha membebankan kesalahan pada Dong-gyu terutama setelah pemuda itu mengangguk membenarkan saat ditanya apakah pemuda itu sempat tinggal di Hwa Ahn Dang sejak diusir. Hebatnya meski terus dituding, DOng-gyu menolak buka mulut soal peran Chan-min dan Myeong-suk dalam kasus gagalnya pembelian Hwa Ahn Dang.
Akibat terlalu marah, Man-bok ambruk dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sambil menunggui sang kakek, Dong-gyu diberitahu oleh Yoo-il bahwa satu-satunya harapan TOP Group adalah dirinya sehingga otomatis pemuda itu harus memilih antara perusahaan atau Soo-ha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar