Laman

Kamis, 24 Maret 2011

Sign (Episode 7)

Da Kyung terus lari menyelamatkan diri dan Ahn Sook Hyun mengejarnya dengan truk. Da Kyung terus lari.

Polisi terus mencari truk milik Ahn. Ji Hoon terus mencari Da Kyung sambil mendengarkan informasi dari Jae Young.
Da Kyung tersudut di pagar, Ahn mempermainkan-nya seperti tikus.

Ji Hoon mendapat laporan kalau dari sample ban truk yang dikendarai Ahn, ada jejak merkuri dan cadmium. Ji Hoon menyimpulkan itu dari bekas pabrik baja yang tidak terpakai.
Polisi segera mencari dari CCTV jalan raya.

Sementara itu, di kantor Jaksa Penuntut. Woo jin dan penyelidik berusaha membuat ayah Sook Hyun bicara.

Tapi Orang tua itu sama sekali tidak mau membuka mulut. Woo Jin minta Penyelidik meninggalkan mereka sendiri.

Woo jin duduk berhadapan dengan Ayah Ahn Sook Hyun, ia tanya, apa kau menyayangi anakmu? Pria itu diam saja.

Woo Jin melanjutkan, kukira sebaliknya. Itu bukan cinta. Itu ketakutan, iya kan? Kau melihatnya sendiri, iya kan? Bagaimana anakmu membunuh orang?

Ayah Ahn tidak menjawab, tapi dari flashback terlihat, saat itu Ahn Sook Hyun menyeret mayat seorang gadis dan ayah Ahn secara tidak sengaja melihatnya, ia syok, dan ketakutan.

Ahn berbalik tiba-tiba dan memandang ayahnya.

Woo Jin mendesaknya, kau harus memutuskan. Mau hidup dalam ketakutan seumur hidupmu menjadi pelarian, atau mengakhirinya disini sekarang. Cukup beberapa kata saja, katakan dimana Ahn Soo Hyun berada.

Ji Hoon putus asa, ia tidak bisa dengar dengan jelas dan hampir saja tabrakan dengan mobil lain. Lalu ia menepi. Ada seruan dari earphone-nya, Dr. Yoon, halo? halo? pabrik pelapisan emas yang sudah tidak dipakai.
Ji Hoon segera menuju ke sana. Yi Han juga mendengarnya dan langsung pergi.

Da Kyung berhasil lari keluar (ini akhir ep 6) dan Ahn di truk mencoba menabrak Da Kyung. Da Kyung bisa menghindar dan terjatuh, tapi Ahn sengaja tidak menabraknya, memang ingin main-main.

Lalu disaat Ahn benar2 ingin serius menabraknya, Da Kyung mendengar suara sirene mobil polisi. Da Kyung sengaja berdiri tidak bergerak.

Yi Han melihat Da Kyung dan juga truk Ahn yang semakin dekat, ia panik.
Tapi sebelum truk Ahn Soo Hyun mengenai Da Kyung, ada satu mobil yang menyongsongnya. Mobil yang dipinjam Ji Hoon.

Terdengar tabrakan keras. Da Kyung terjatuh. Ahn Soo Hyun terdorong ke depan dan kepalanya membentur stir dengan keras. Ia pingsan. Kaca truknya retak.

Yi Han langsung membuka truk Ahn dan mengecek, ternyata Ahn masih hidup. Yi Han teriak mencari Dokter.

Polisi langsung mengepung lokasi itu dan membantu Da Kyung berdiri, kau tidak apa-apa?

Da Kyung berdiri linglung dan mendekati mobil yang menabrak truk Ahn Sook Hyun. Tidak ada siapapun, hanya ada pecahan kaca dan darah di stir.

Lalu terdengar suara yang familiar, Apa kau tidak apa-apa? Ji Hoon ternyata sudah melompat dan hanya luka goresan di kepalanya.

Da Kyung memandang Ji Hoon dengan pandangan blank. Ji Hoon terus saja tanya, apa kau mendengarku? Apa kau baik-baik saja? apa kau luka? Kau luka?

Da Kyung menggeleng dan menangis sambil jalan perlahan mendekati Ji Hoon dan langsung menjatuhkan diri di pelukan Ji Hoon. Ji Hoon bingung melihatnya. Da Kyung terus saja menangis.

Yi Han jalan mendekat dengan membawa selimut. Ia menyelimuti Da Kyung, lalu mengacungkan jempol ke Ji Hoon, timing-nya pas! Lalu Yi Han tersenyum lebar dan jalan pergi.

Ji Hoon menghela nafas dan akhirnya menepuk-nepuk punggung Da Kyung yang sama sekali tidak niat untuk berhenti menangis.

Da Kyung bangun di RS, ia teringat dengan kejadian semalam, ketika Ji Hoon menyelamatkannya. Lalu duduk. Sementara terdengar berita kalau Ahn Sook Hyun pembunuh berantai itu akhirnya tertangkap dan ditahan.
Terdengar suara, Apa kau baik2 saja?

Ji Hoon duduk di samping Da Kyung. Di atas bed pasien juga dengan perban di kepalanya.
Da Kyung : Dokter Yoon!
Ji Hoon : Kau..jauh lebih tabah dari yang kelihatan.

Ji Hoon bicara sambil mengunyah buah, tidak ada yang luka. Dari foto sinar X juga normal. Setelah pengalaman seperti itu, susah dipercaya tidak ada luka sama sekali.

Da Kyung tanya, bagaimana dengan luka di bagian kepala/otak (cerebral)? Tidak ada, kan?
Lalu Da kyung menyadari luka di kepala Ji Hoon. Ji Hoon berkata kalau kepalanya keras, jadi tidak apa-apa.

Tiba-tiba ayah Da Kyung mencarinya. Ji Hoon dan Da Kyung langsung berdiri dari bednya masing2. Siap grak!

Ayah Da Kyung menemukan mereka. Da Kyung masih berusaha menutupi kalau ia hampir jadi korban pembunuhan, ia berkata kalau ia jatuh dari tangga. Bahkan berkata kalau Ji Hoon adalah seniornya yang juga ikutan jatuh.

Ayah Da Kyung langsung marah dan memukuli putrinya. Kau bohong padaku?! Sejak kapan NFS adalah RS terbesar di Korea?
Da Kyung teriak2. Ji Hoon berusaha menghalangi, Pak, itu sakit!

Da Kyung teriak : Hentikan.
Da Kyung berkata ini yang ia pilih sebagai jalan hidupnya. Da Kyung tidak akan melepaskan NFS

Ayah Da Kyung akhirnya duduk di bed Ji Hoon dan menangis. Ayah Da Kyung berkata ia tidak ingin Da Kyung melihat wajah2 seperti wajah adiknya di NFS. Ia tidak tahan.

Ayah Da Kyung : Setelah insiden itu..setiap pagi, aku selalu berharap untuk mendapat berita kalau mereka menemukan saksi. Susah sekali tidur, aku pikir minum akan membantuku tidur, jadi aku mabuk setiap malam untuk melupakan itu. Tapi aku tetap tidak bisa tidur. Ini semua sangat tidak adil!! Kenapa? Anakku!

Da Kyung berlutut di depan ayahnya. Ayahnya berkata kenapa kau lakukan ini?

Da Kyung : Itulah mengapa! aku ingin kerja keras. Agar orang lain tidak harus menderita hal yang sama. Aku merasakan hal yang kau rasakan, Ayah. Jadi Ayah, kumohon, mengertilah aku. Aku benar2 ingin melakukan pekerjaan ini.

Ayah Da Kyung akhirnya hanya bisa memegang bahu Da Kyung dan menangis. Da Kyung memeluk kaki ayahnya dan menangis juga. Ji Hoon tidak tahan melihat ini.

Semua staf NFS Selatan, kecuali Sook Joo merasa semangat, mereka sudah ikut serta memecahkan kasus pembunuhan berantai, dan yakin 200 % kalau mereka pasti akan dipanggil kembali ke kantor pusat.
Dokter Hong Sook Joo diam saja, ia sudah tidak menyukai Direktur lagi :)

Lalu Direktur Lee masuk, ia menanyakan Ji Hoon dan Da Kyung. Dan dapat laporan kalau keduanya masih di RS.
Myung Han mengucapkan terima kasih untuk kerja keras mereka semua sehingga investasi NFS yang 50 M Won itu aman.

Myung Han : Sekarang reputasi NFS sudah pulih. Dan tim khusus NFS secara resmi dibubarkan. Semua, mohon kembali ke bagian masing-masing.

Selesai. Dan rapat bubar.

Staf dari Selatan resah, maksudnya apa? kita tidak kembali ke Seoul? Kita tidak dapat bonus atau sesuatu?
Lalu mereka ingin menelepon Jaksa Jung Woo Jin karena sudah menjanjikan banyak hal pada mereka. Tapi mereka tidak yakin karena Woo Jin juga mendapat masalah.

Tiba-tiba Dokter Hong menelungkupkan wajahnya ke meja, lalu menangis, aku benar2 tidak bisa melupakan. Wajah itu..suara itu..aku tidak bisa melupakan! aku tidak bisa!

Dokter Yoon menyelesaikan urusan adm di RS. Woo Jin menemuinya, apa kau baik-baik saja?

Ji Hoon dan Woo Jin pergi ke kantin untuk minum kopi. Ji Hoon tanya kenapa Woo jin datang.
Woo jin berkata ia jaksa kasus ini, apa tidak boleh datang dan menjenguk. Woo jin berkata ia diskors.

Woo jin : Melepaskan seorang pembunuh bayaran. Jaksa yang tidak berguna. Aku dibutakan karena ingin segera menjadi Jaksa sukses dan hebat. Tentu saja, aku akan kehilangan kriminal yang sudah berdiri di depanku atau..

kalau aku menahan Ahn Sook Hyun untuk kasus pembakaran, aku paling tidak bisa menyelamatkan korban terakhir. Karena aku, dia mati.

Ji Hoon : Jangan bicara yang tidak berguna! Ini bukan karena kau. Kau tidak tahu kondisinya. Tidak ada yang tahu.

Woo Jin tersenyum dan tanya, apa kau ingat pertama kali kita ketemu?

Flashback, Woo jin yang sedang kesal (Mirip2 Choi Ji Woo kalau dandan gini..) terus saja memukul bola baseball dan luput terus.

Ji Hoon melihatnya dan ikut campur. Maaf! apa kau sudah selesai? jika sudah tolong keluar.

Woo Jin minta tolong pada Ji Hoon untuk mengajarinya memukul bola. Ia ingin sekali memukul bola sekali saja.
Ji Hoon bersedia dan memasukkan koin ke mesin bola, aku akan membayarnya. Perhatikan.

Ji Hoon masuk ke arena baseball dan mengajari Woo jin memukul bola, pukul bolanya! Ji Hoon ikut membantu memegang tongkat dan memukul bola, sampai akhirnya kena dan Woo Jin senang sekali. Kena! kena!

Kembali ke masa kini. Woo Jin : Sunbae, apa kau tahu mengapa aku menyukaimu? Sebelumnya...tidak ada seorang pun yang membantuku bergerak maju. Semua yang harus kulakukan, aku harus melakukannya sendiri. Tapi..itu adalah pertama kalinya seseorang membantuku. Itu adalah kau, Sunbae.

Meskipun demikian, itu tidak penting untuk diingat. Aku, untuk kedua kalinya..tidak lulus ujian.

Ji Hoon berkata jika Woo jin sudah selesai, kita pergi saja. Woo jin tanya satu hal lagi, hari itu...mengapa kau pergi ke sana sendiri, Sunbae?
Ji Hoon : Apa maksudmu?

Woo Jin : Polisi sudah dikerahkan kesana, kau tidak perlu pergi ke sana sendirian. Jadi kenapa kau pergi kesana? Gadis itu..apa kau peduli padanya?

Ji Hoon : Rekan kerjaku diculik di depanku. Apa aku harus diam saja?
Woo jin : Cuma itu?
Ji Hoon : Apa yang ingin kau dengar dariku?
Woo jin berkata lupakan saja, lalu ia jalan pergi lebih dulu. Ji Hoon bingung melihatnya. yeah..

Wakil Menteri Hong sedang berbicara dengan seorang pria dan sekretarisnya masuk. Direktur NFS Lee Myung Han datang.

WM Hong berdiri dan menyambut Myung Han. Tapi Wajah Myung Han berubah ketika tahu kalau Ji Hoon juga diundang WM Hong.

Ketiganya duduk bersama. WM Hong memuji Ji Hoon yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai. WM Hong bahkan berkata kalau orang berbakat seperti Ji Hoon tidak seharusnya ada di cabang selatan NFS.
WM Hong minta agar Ji Hoon segera kembali ke kantor pusat di Seoul.

Myung Han ke WM Hong : Tampaknya anda benar2 terkesan dengan Dokter Yoon Ji Hoon.

Lalu WM Hong berkata kalau ditemukan kerangka yang diyakini adalah orang Korea di Jepang beberapa hari lalu, ia juga dengar kalau Dokter Yoon terkenal di Jepang. WM Hong ingin Ji Hoon pergi ke Jepang untuk mengusut kasus ini.

Myung Han semangat, ia pikir Ji Hoon akan ke Jepang dan menghilang dari NFS Korea. Tapi Ji Hoon menolak. WM Hong heran.

Ji Hoon : Sekarang, NFS Cabang Selatang, hanya nama saja. Fasilitas dan stafnya kurang. Misalnya, dalam insiden ini, jika cabang Selatan punya lebih banyak sumber daya, kasus ini akan bisa diselesaikan lebih cepat dan menyelamatkan banyak korban.

WM Hong dan Myung Han masih tidak mengerti maksud Ji Hoon.
Ji Hoon : Jika Cabang Selatan tidak mendapatkan fasilitas dan sumber daya yang memadai, saya tidak bersedia pergi ke Jepang ataupun kembali ke NFS Pusat.

Ji Hoon berkata ia juga tidak menyelesaikan kasus itu sendirian, ataupun hanya orang forensik yang memecahkannya. Banyak petunjuk penting tidak akan ditemukan jika tidak dibantuk kelompok ilmuwan. Semua yang berjasa harus diperlakukan sama.

Setelah pertemuan mereka, Myung Han bertemu Ji Hoon diluar dan Myung Han berkata sudah selesai semuanya. Tapi Ji Hoon berkata belum. Profesor, kau berkata kalau dunia tidak seperti itu.

Myung Han : Apa dimatamu aku ini cuma Profesor? Aku ini atasanmu!

Ji Hoon : Yang aku tahu, hanya ada satu Direktur NFS, Direktur Jung Byong Do.
Myung Han minta Ji Hoon pergi ke Jepang sesuai janjinya pada WM Hong. Ji Hoon juga mengingatkan Myung Han untuk memperbaiki fasilitas NFS Selatan.

Myung Han pergi, dan Ji Hoon berkata, ini belum berakhir, jika ini berakhir maka tidak akan seru.

Staf Cabang Selatan senang sekali ketika tahu akan kembali ke kantor Pusat, mereka heran kenapa Direktur bolak balik dengan keputusannya.

Sedangkan NFS Selatan akan diatur kembali dengan staf baru dan fasilitas. Da Kyung juga berkemas dan ia mengintip ke kantor Ji Hoon. Ternyata kosong, tapi barang2nya juga sudah di-packing.

Ji Hoon pergi menemui mantan Direktur Jung, ia mengacungkan tas isi teh hijau sambil senyum lebar :)

Pak Jung mengundang Ji Hoon masuk dan minum teh, lalu ia tanya, apa Ji Hoon baik-baik saja.
Ji Hoon seperti biasa selalu bicara dengan sesuka hatinya, kau lihat sendiri kan, aku hidup dan baik-baik saja.

Pak Jung berkata ia dengar Ji Hoon kembali ke markas besar. Ji Hoon heran, bagaimana Pak Jung tahu, bukankah kau sudah menyepi dari dunia luar?

Pak Jung : Apa kau datang kesini untuk berpamitan sebelum pergi ke Seoul?
Ji Hoon : Tidak, aku hanya berpikir ingin melihat wajahmu dan mengecek tidak ada nenek aneh yang pindah kesini. (Maksudnya siapa tahu Pak Jung menikah lagi haha..)
Pak Jung ngomel, kau sudah tidak pernah kesini selama setahun setengah dan hanya itu yang akan kau katakan?

Ji Hoon membela diri, bukannya ia tidak akan datang, ia benar2 sibuk, aku tidak bercanda.

Pak Jung hanya tersenyum dan menghela nafas. Lalu berkata kalau kerja jadi bawahan Lee Myung Han pasti menyusahkan Ji Hoon. Jika terlalu berat, keluar saja dari sana.
Ji Hoon tidak mau, buat apa keluar? Aku tidak akan menyerah.

Pak Jung : Sudah 20 tahun, sejak kematian ayahmu. Kau baru SMU saat itu. Dan kau berkata padaku kalau kau ingin jadi dokter forensik. Saat itu aku pikir, itu hanya kata2 anak kecil saja. Tidak serius. Tapi lalu kau masuk ke fakultas kedokteran dan mengambil spesialisasi di Patologi.

Aku masih berpikir minatmu akan berubah. Tapi akhirnya, kau masuk ke NFS. Saat itu, aku pasti membuatmu putus asa. Aku mengabaikan-nya dan berpikir itu hanya ide anak2. Aku sangat menyesalinya.

Ji Hoon berkata ia tidak menyesal dengan jalan yang ia pilih. Aku tidak memutuskan kerja disana untuk menapatkan pengakuan sebagai dokter forensik yang hebat, Aku tidak bisa melepaskan pekerjaan ini. Aku harus melakukannya.

Pak Jung heran, darimana Ji hoon memiliki kekerasan hati itu. Ji Hoon : Bukankah dari anda, Profesor? Otopsi untuk menentukan penyebab kematian dengan bukti ilmiah dan obyektif. Tidak pernah mencampur perasaan pribadi dengan pemeriksaan otopsi dan hasil otopsi tidak boleh dipalsukan.

Pak Jung ketawa, kau lupa satu hal, harus kerja dengan baik.
Keduanya ketawa dan minum bersama.

Paginya, Ji Hoon kembali ke kantornya. Tidak ada perubahan, belum ada orang yang menggantikan posisi Ji Hoon. Kantornya masih sama seperti waktu ia meninggalkan NFS dulu.

Ji Hoon memasang papan namanya, masuk dan hal pertama yang ia keluarkan dari tas adalah fotonya bersama mantan direktur Jung. Ji Hoon mencoba ketawa seperti waktu difoto dan kelihatan kaku sekali.

Saat itu, Da Kyung memutuskan masuk ke dalam haha..Da Kyung geli melihat Ji Hoon, Dokter. Selamat datang. Kantorku di sebelah.
Ji Hoon kaget, ia sepertinya kesal, kenapa Da Kyung selalu memergokinya ketika sedang tidak keren :)

Ji Hoon pasang tampang kaku : Lalu?
Da Kyung : Aku hanya ingin mengatakan itu. Kalau kantorku ada di sebelah.

Ji Hoon tanya kondisi Da Kyung dan Da kyung berkata ia sudah pulih.

Da Kyung tanya kondisi Ji Hoon. Ji Hoon menjawab ia tidak apa-apa, keluar.

Dokter Jae Young masuk dan mengatakan jadwal otopsi. Keduanya langsung jalan keluar. Dokter Jae Young ini benar2 Ji Hoon kecil, gila kerja. Da Kyung hanya menghela nafas begitu keduanya pergi.

Ji Hoon dan Jae Young bertemu dengan Myung Han dan Dokter Joo.
Myung Han memberi selamat atas kembalinya Ji Hoon ke Seoul. Ia sudah menugaskan Ji Hoon ke posisi semula.

Myung Han : Sebagai Direktur, aku ingin menekankan sesuatu. Kau adalah pejabat resmi NFS. Kalau kau masih ceroboh seperti sebelumnya, kali ini bukan dipindah lagi. (dengan kata lain, langsung pecat)

Ji Hoon : Sama, jika hal yang sama terjadi lagi, aku tidak akan diam saja menunggu terjadinya kematian. Maksudku pelanggaran prinsip dan prosedur NFS. Aku ada jadwal otopsi, sampai jumpa.

Kita pindah ke sebuah klub, seorang anggota preman ditembak oleh seseorang. Asistennya menolong, tapi ditembak juga.
Sepertinya penembaknya seorang yang profesional dan terlatih.

Myung Han pergi ke suatu tempat dan ia melihat kampanye Anggota Konggres Kang di TV di sepanjang jalan. Kang mencalonkan diri secara resmi sebagai Presiden.

Myung Han bertemu dengan Jaksa Jang. Jang mendengar kalau Wakil Menteri Hong sendiri yang memanggil Ji Hoon kembali ke markas.

Myung Han berkata bukan hanya dipanggil lagi, tapi WM berencana untuk menjadikan Ji Hoon Presiden NFS. Dia (JH) terkenal karena latar belakang akademisnya.

Jang : Aku tahu kalau politik bisa sangat berat untuk pemain baru. Aku akan mencari cara lain untuk mengatasi masalah ini. Hari ini..ada yang sangat penting. Kau harus bertemu orang yang sangat penting. Inilah mengapa aku memanggilmu.

Jang mengantar Myung Han ke satu ruangan, dijaga oleh 4 orang, dan Myung Han harus masuk sendiri.

Myung Han masuk. Ada seorang pria berdiri memunggunginya.

Pria itu berkata : Bahkan tidak terdengar suara angin..sangat damai. Negara kita biasa dikenal dengan Tanah Pagi yang Tenang. Tapi aku tidak menyukainya. Republik Korea yang kuat, itu adalah harapanku untuk masa depan negara ini.

Pria itu berbalik, senang bertemu denganmu, aku Kang Joon Hyuk.

Myung Han kaget dan segera memberi hormat.
Keduanya minum bersama, Konggres Kang berkata ia sangat berhutang budi pada Myung Han karena masalah pribadinya.

Myung Han tersenyum : Saya percaya kalau Nona Seo yeon baik-baik saja?
Konggres Kang mengiyakan, itu berkat Myung Han. Sekarang masih banyak rumor, itulah mengapa aku mengirim putriku ke Jepang untuk istirahat. Satu tahun mungkin cukup, meskipun Seo Yoon Hyung adalah bintang besar, dia sudah mati dan akhirnya akan dilupakan.

Myung Han minta agar Konggres Kang menghentikannya, itu tidak penting. Sepertinya ada masalah penting, sangat penting sampai anda mengurusnya sendiri, apa saya benar?

Kang senang, Myung Han benar2 sesuai dengan reputasinya, langsung ke tujuan. Kau harus membantuku.

Pertemuan mereka selesai dan Jang berkata, besok pagi akan ada mayat yang dikirim ke NFS dari Gyeonggi. Namanya Yang Jeong Soo, dia seorang preman kelas tiga yang aktif di daerah itu, bagian dari sampah negeri ini.

Myung Han tanya, apa senjata dan selongsongnya sudah ditemukan?

Jang menjelaskan, kalau senjatanya adalah Tokarev buatan Rusia dan diselundupkan dari Cina. Biasanya digunakan oleh anggota geng perdagangan obat bius. Menurut saksi, hubungan Kim Jong Woo dan Yang Jeong Soo tidak baik, keduanya mabuk dan berkelahi.
Kim Jong Woo menembakkan 2 kali tembakan pada Yang Jeong Soo dan kabur.

Myung Han heran, apa kau memanggilku hanya untuk masalah ini?
Jang berkata karena masalahnya menyangkut harga diri negara ini. Sehingga perlu pernyataan (otopsi) yang rahasia.

Myung Han tahu, kalau maksudmu Dokter Ji Hoon, tenang saja, dia akan segera terbang ke Jepang. Dia tidak akan muncul di NFS sebelum insiden ini selesai.

Ji Hoon pergi ke Jepang bersama Da Kyung :)
Sampai di airport, Ji Hoon ngomel, buat apa Da Kyung ikut ke Jepang segala. (Agar tidak ada mata2 JH di NFS)

Da Kyung berkata kalau Dokter Joo yang menyuruhnya pergi. Apa kau mau telp dia untuk konfirmasi?
Da Kyung : Tentu saja. Otopsi tulang belulang adalah mainan bagimu. Kau tidak perlu asisten, iya kan?

Ji Hoon ngomel, pergi kau. Da Kyung jalan mengikutinya, aku sudah pernah mendengar itu sebelumnya.
Ji Hoon : Jadi, pergilah.

Sweater Da Kyung ini lucu2, kemarin pakai Smurf dan sekarang hati dengan lubang kunci :) kuncinya dimana ya....

Da Kyung tetap saja mengikuti Ji Hoon, ini pertama kalinya aku ke Jepang. Kalau kau, dokter?
Ji hoon heran, tapi kenapa rencananya tiba-tiba diubah? Seharusnya rencananya pergi besok pagi. Kenapa jadi hari ini?

Da Kyung : Joo In Hyuk berkata kalau perubahan ini dari kantor WM Hong. Kita bisa santai di permandian air panas.
Ji Hoon kesal, kita tidak kesini untuk main. Setelah sampai Jepang, sepertinya kau punya ide aneh.
Ji Hoon jalan pergi dan Da Kyung lari menyusulnya, kita pergi bersama!

Mereka sampai di penginapan dan Da Kyung senang sekali. Ia jalan2 dan ketika bertemu staf hotel yang membawa kue, Da Kyung tanya, apa ini.

Ternyata kue kukus dan ia mencobanya. Da Kyung memotret apa saja di sekitar hotel, bunga, daun2an, tumbuhan, dll ketika akan memotret ranting pohon, ia kaget.

Karena tanpa sengaja Da Kyung berdiri di dekat jendela kamar hotel Ji Hoon dan parahnya, Ji Hoon sedang tidak pakai celana panjang, jadi kelihatan boxer-nya. Pink lagi warnanya! gubrag!
Da Kyung mundur karena kaget dan tanpa sengaja menekan tombol kamera.

Da Kyung berlutut. Awalnya ia bingung, oh gila! gila! tapi kemudian menyeringai dan ketawa geli.

Ji hoon bertemu dengan staf kedutaan Korea dari Hiroshima (Hei, Kang So Yeon juga ada di sini! asyik..)

Ji Hoon minta foto mayat sebelum ia melakukan pemeriksaan. Tapi Staf itu bingung, ini sedikit rumit. Tim forensik Korea sudah minta ijin resmi dari Jepang untuk mendapatkan data, tapi Kantor LU Jepang tidak mengijinkan dokter koroner Korea ikut terlibat.

Ji Hoon tidak mengerti, bukankah setelah kita, tim Korea memeriksa mayat dan menentukan penyebab kematiannya, maka mayat itu bisa dikembalikan ke Korea?

Staf Kedutaan : Tidak! tidak semudah itu..Tanggal pertemuan Korea Selatan- Amerika-Jepang sudah semakin dekat. Orang Korea itu diperkirakan sudah meninggal saat PD II. Dan Korea adalah Koloni Jepang waktu itu..Dan, tentara Jepang mendirikan markas di tempat penemuan itu.

Ji Hoon : Kau ini bicara apa? Bukankah itu adalah mayat orang Korea? Mengapa mayat orang Korea harus diperiksa oleh koroner Jepang?

Woo Jin sedang main game pesawat tempur di depan toko. Yi Han melihatnya dan memberikan instruksi, kiri! kiri!. Woo Jin mengikutinya tapi terlambat, pesawatnya kena bom, game over. Woo Jin teriak kesal.

Yi Han : Tidakkan skorsingmu membuatmu kesal?
Woo Jin : Jadi?

Yi Han : Aku di-skors juga. Seperti orang idiot, aku menyuruh staf NFS menumpang mobil tersangka.

Yi Han berkata ia tahu tempat babi panggang yang enak. Woo Jin menyindir, untuk merayakan skorsing kita?
Sudah, ayolah..Yi Han mengajak Woo Jin ke..apartemen-nya! hahaha..

Woo Jin naik tangga dengan curiga, apa benar ini restoran babi panggang? Yi Han membenarkan. Woo Jin kesal, katakan terus terang, tempat apa ini?

Yi Han : Babi panggang yang enak ada di...rumahku. Makan di rumah, jangan buang uang.

Woo Jin : Kau ini menyukaiku atau apa?

Yi Han : Apa?
Woo jin : Aku ini cantik, bukan itu saja, aku ini juga Jaksa yang bagus, jadi kau mencoba mendekatiku, iya kan?
Yi Han : Kau ini menderita narsisme atau apa?

Woo Jin berkata ia cuma ingin makan babi panggang. Yi Han : Memangnya aku mengatakan yang lainnya?
Yi Han : Benar2 sangat enak, jika kau keras kepala dan tidak mau makan, ya sudah, pergi saja.

Woo Jin akhirnya setuju untuk ikut makan, dan langsung pergi sesudahnya. Yi Han jalan dan mau membuka pintu ketika tiba-tiba dari dalam keluar...Jaksa Kepala! whoa!

Jaksa kepala keluar sambil membawa 2 kantung sampah dan marah2 pada Yi Han, kau bilang ini rumah? bersih-bersih sedikit, kenapa?
Yi Han menunduk, Ayah...

Woo Jin syok, Kepala Dept? Ayah? Lalu ia memandang Yi Han dengan marah. Yi Han hanya bisa senyum dengan wajah bersalah.

Jaksa Kepala menoleh dan kaget melihat Woo Jin.

Ji Hoon tanya ke Da Kyung, apa Da Kyung memata-matainya.

Da Kyung menyangkal, ia hanya jalan-jalan di sekitar kamar dan mendengar percakapan.
Da Kyung : Apa yang akan kau lakukan?

Kembali ke Korea. Mayat preman itu dibawa ke NFS. Dokter Jay Young masuk membawa meja dorong berisi peralatan dan cairan kimia.
Dr. Jae Young heran, anggota geng?

Jae Young agak heran melihat mayat preman itu, ia melihat lukanya dan tampak curiga.

Dokter Joo masuk dan tidak suka melihat Jae Young, apa ini?
Jae Young berkata ia masuk untuk mengambil sample. Dokter Joo menyuruhnya segera mengambil dan langsung keluar.

Jae Young keluar, tapi menoleh sekali lagi. Ia terlihat curiga.

Dokter Joo mengadakan otopsi dan diawasi Myung Han. Dokter Joo melakukan otopsi sesuai dengan keinginan Jaksa Jang dan Myung Han.

Ji Hoon dan Da Kyung sampai di Universitas Sobara, Jepang. Da Kyung kaget, kerangkanya ada disini?
Ji Hoon tanya, jam berapa sekarang?
Da Kyung : Sekitar jam 12 siang.

Ji Hoon yakin ini sudah waktu makan siang dan berarti tidak banyak orang di sekitarnya.
Da Kyung : Apa hubungan antara makan siang dan tengkorak Korea?
Ji Hoon : Ada hubungannya.

Ji Hoon memastikan Da Kyung membawa kameranya dan ia berkata akan mengulur waktu, Da kyung harus mengambil gambar.
Ji Hoon berkata kalau di sebelah kanan ruang otopsi ada ruang khusus, pasti disitu. Ji Hoon pernah kesini, tapi tidak ingat pasti ruangannya, kalau tidak kanan ya kiri.

Da Kyung masih bingung tapi ketika sampai dalam, baru ia mengerti.

Ji Hoon menunjukkan paspor dan identitasnya sebagai dokter forensik Korea pada petugas dan minta ijin masuk untuk melakukan otopsi.
Petugas tidak mengijinkan mereka masuk, dan menyuruh mereka mendapatkan ijin lebih dulu.

Ji Hoon tanya, minta ijin dari siapa?
Dan sebelum penjaga menjawab, Ji Hoon sudah menerobos masuk, Penjaga lari mengejar Ji Hoon, saya mohon, tunggu! tunggu!
Da Kyung ikut lari masuk.

Ia tahu sekarang maksud bossnya, ketika Ji Hoon lari di kamar mayat, Da Kyung menyelinap masuk ke ruangan belakang.

Da Kyung lari mencari ruang yang dimaksud Ji Hoon, ia melewati sebuah ruangan dan tidak sadar ketika seseorang melihatnya. Seorang dokter forensik wanita-Jepang.

Da Kyung menemukan ruangan yang dimaksud Ji Hoon, ada tengkorak manusia di meja otopsi. Ia naik ke tangga dan menyalakan lampu di atas tengkorak. Da Kyung lalu mengambil beberapa foto.

Tiba-tiba pintu terbuka. Dokter forensik wanita itu masuk, Kau siapa?
Da Kyung kaget.

Jaksa Jang datang menemui Myung Han. Dan hasil otopsi Yang Jeong Soo adalah, luka tembakan di kepala. Jenis kematiannya adalah bunuh diri.

Jaksa Jang berkata kalau pertemuan, Korea, Amerika dan Jepang semakin dekat dan ini hampir saja menjadi hambatan. Lalu tanya, apa peluru dan selongsong yang sebenarnya sudah dibuang?
Myung Han memastikan, tentu saja. Myung Han tanya, tersangka pembunuh Yang Jeong Soo, apa ia sudah bunuh diri?

Jaksa Jang berkata mereka masih mencarinya, kita harus segera menemukannya. Ia tahu kebenaran kasus ini. Dia tahu pembunuhnya (yang sebenarnya), dia satu-satunya saksi.
Myung Han kaget, kau harus menemukan orang itu sebelum rahasianya terungkap.

Pusat Latihan Tentara Amerika di Korea, sejumlah tentara sedang latihan menembak.
Seorang tentara menembak dengan bagus sekali. Komandan-nya mendekati. Tentara itu memberi hormat.

Komandan : Best shooter in the regiment.
Tentara : Thank you.
Komandan melihat darah di lengan baju tentara itu, is that blood?

Tentara itu berkata kalau ia melukai diri sendiri. Komandan-nya mengangguk dan pergi.

Tentara itu melanjutkan latihan.
Tentara itu sebenarnya adalah penembak Yang Jeong Soo.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...