Laman

Sabtu, 28 Juli 2012

Big (Episode 1)

Gil Da Ran lari-lari menaiki anak tangga gereja. Sepertinya Gereja Presbiterian Seoul. Suasana gereja meriah karena ada pernikahan hari itu. Da Ran membawa buket pengantin, ia harus bergegas.
Da Ran masuk ke lift, ia mengangkat tinggi buket itu, maaf..tolong hati2, ini buket untuk pengantin.

Lift terbuka, Da Ran terus mengangkat tangannya. Ia lari menuju ruang pengantin wanita. Pengantin wanita sedang bersama teman2nya, mereka akan foto. Tapi belum ada buket bunganya.
Da Ran minta maaf karena terlambat. Pengantin wanita kesal, kenapa kau terlambat...tapi ia tertegun, Da Ran?

Da Ran juga terkejut, Min Joo? kau pengantin wanitanya? oo..ternyata mereka kenal. Lebih parah lagi, semua rekan wanita di belakang Min joo juga adalah teman Da Ran.

Da Ran saling menyapa dengan semuanya. Min Joo tampak tidak enak, ah Da Ran, aku tidak bisa mengirimkan undangan untukmu karena kau pasti sibuk menyiapkan ujian kan? Aku minta maaf.
Da Ran : Ah tidak apa-apa, Min Joo selamat ya.

Sudah waktunya berfoto bersama, Min Joo basa basi mengundang Da Ran ikut bergabung. Tapi Da Ran tahu diri, bajunya tidak sesuai untuk acara itu dan pasti hanya akan merusak foto saja. Ia menolak dan berkata masih ada kiriman bunga lagi, ia harus pergi. Min Joo mengerti dan tampak lega.

Da Ran minta stempel ke petugas dari pihak keluarga pengantin wanita. Lalu ia juga menyumbang untuk pernikahan Min joo. Da Ran minta kupon makan. Ia ingin sekaligus makan siang.
Da Ran bicara sendiri sambil makan, ia harus fokus. Harus segera lulus dari ujian guru agar bisa menikah dan bisa diundang ke pernikahan. Kenyataan yang menyedihkan di Korea.

Da Ran dapat telp dari toko bunga, ternyata ia salah membawa buket bunga. Buket bunganya tertukar dan ini adalah tanggung jawab Da Ran.
Da Ran sampai tersedak, apa?

Saatnya lempar buket bunga. Min joo siap2 melempar bunganya untuk teman2nya.
Da Ran ikut muncul diantara mereka. Teman2nya heran, Da Ran, kau belum pergi?
Da Ran : Aku juga temannya. Aku harus tetap disini sampai acara selesai.

Da Ran siap-siap menangkap buket bunga Min Joo. Ia berkata dalam hati, Kang Min Joo, keberuntunganmu pasti sangat bagus. Kau hanya mengeluarkan uang 30 ribu Won tapi kau mendapatkan bunga seharga 1 juta Won untuk pernikahanmu. Buket bunga itu, aku harus mendapatkannya kembali.
Aku juga sudah memberikan sumbangan uang, jadi aku pantas menangkap buket bunga itu. Ayo lemparkan.

Min Joo melempar buket bunganya. Teman2nya termasuk Da Ran berusaha menangkapnya. Da Ran berusaha keras sekali sampai hampir jatuh.

Seorang pria, Seo Yoon Jae mencoba menangkapnya. Tapi tidak bisa,

Da Ran terjatuh sampai tangga paling dasar. Ugh..it's hurt man.

Tubuh Da Ran terbanting keras ke dasar tangga. Buket bunga itu terjatuh di dekatnya.

Kisah Da Ran dibacakan oleh pembawa acara di radio. Hari itu, meskipun aku tidak bisa menangkap buket bunga temanku, aku mendapatkan seorang pria. Melayang jatuh dari 36 anak tangga lebih, membuat tulang ekor dan pergelangan tangan-ku patah. Aku tidak bisa ikut ujian guru profesional yang seharusnya kutempuh 7 hari kemudian. Aku dirawat di RS selama 2 bulan.
Dalam waktu2 itu, pria itu merawat luka-lukaku. Pria itu seorang dokter. Dia melamarku saat ia melepas gips-ku. Sebulan lagi, kami akan menikah.

Da Ran mendengarkan kisahnya dibacakan di bis. Ia senyum2 sendiri. Ada anak remaja yang memandanginya. Dia Kang Kyung Joon.
Pembawa acara komen, kalau aku bisa beruntung seperti itu dalam bertemu orang, aku juga tidak keberatan jatuh bergulingan dari tangga.

Ia melanjutkan membaca, Aku juga menyiapkan diri untuk ujian profesional. Mulai musim semi ini, aku akan bekerja di SMA. Aku ingin menjadi istri dan guru yang baik. Tolong semangati aku ya.
Pembawa acara berkata, untuk penulis yang sudah memberikan kami cerita yang sangat bagus ini, kami akan memberikan hadiah sebagai ucapan selamat untuk mereka. Kami menyiapkan rice-cooker dan lagu Will You Marry Me dari Lee Seung Gi.

Da Ran senang sekali, ia mendapat rice-cooker dan menyanyi lagu Seung Gi dengan semangat. Kyung Joon nyengir geli melihatnya.

Da Ran heran kenapa anak itu terus melihatnya. Da Ran mengecek wajahnya, tapi tidak ada yang aneh. Kyung Joon mencoba mengalihkan pandangan, tapi tidak tahan. Ia menoleh dan tersenyum lagi.

Da Ran turun dari bis, ia membuka payung. Ia bingung, kenapa anak tadi melihatnya terus, aku tidak mengenalnya.
Kyung Joon turun dan berseru ke Da Ran, tunggu!

Da Ran mengira Kyung Joon mengikutinya turun dari bis. Omo! Bagaimana ini? Da Ran menunjukkan cincin-nya, lihat, aku akan segera menikah dengan seseorang. Lagipula, aku jauh lebih tua dari kelihatannya. Tolong jangan seperti ini.

Kyung Joon sedikit bingung, ia berkata ehm...bukan itu maksudku. Ini milikku. Ini adalah payungku. Kau mengambil payungku saat kau turun. Itulah mengapa aku mengikutimu. Lepaskan.

Kyung Joon mengambil payung dari tangan Da Ran begitu saja. Da Ran bingung, lalu dimana payungku?

Kyung Joon : Di bis.
Da Ran tidak percaya ini, kau tidak mengambil payungku saat turun tadi? Kyung Joon berkata ia tidak mengambil payung milik orang lain.
Da Ran : Aku mengambil payungmu saat turun, kau seharusnya membawa payungku juga.
Kyung Joon : Kita seharusnya mengurus payung masing2.

Da Ran teriak, Ya! Ini karena kau terus melihatku. Aku jadi terlalu gugup dan mengambil payung yang salah. Kau melihat ke arahku, ya kan? Ya Kan?
Kyung Joon : Lalu kenapa kalau aku melihatmu?
Da Ran : Benar kan? benar kan? kau melihat ke arahku dan bahkan menertawaiku. Ya kan?

Kyung Joon mengaku, benar! Itu karena kau terlalu lucu. Lucu saat melihatmu mendengarkan radio. Sebenarnya bukan hanya Kyung Joon yang geli melihat Da Ran, tapi seisi bis. Cuma karena Kyung Joon yang paling keren, jadi Da Ran hanya melihat Kyung Joon saja.
Kyung Joon : Kau tidak melihat para bibi dan paman lainnya, kau hanya melihatku karena aku muda dan keren. Begitu bahagia sampai salah ambil payung.

Kyung Joon menirukan suara Da Ran, apa kau mengikutiku turun dari bis? Oh my God.
Kyung Joon jalan pergi, tapi Da Ran terus mencoba mengikuti demi payung. Kyung Joon sekarang yang kesal, apa kau akan terus mengikutiku?

Da Ran minta maaf, tidak. Aku akan pergi. Maaf aku salah ambil payung, sayang kau tidak membawa payungku. Kyung Joon menahan Da Ran dan menunjuk sekolah di depan mereka, apa ini sekolah tempat kau kerja?
Da Ran : Kau tidak perlu tahu.

Da Ran lari2 masuk ke sekolah. Beberapa anak mengucapkan salam pada Da Ran. Da Ran masuk kantor guru dan langsung ditegur oleh Kepala Sekolah Kim Yeong Ok.
Yeong Ok : Guru Gil Da Ran, kau terlihat sangat segar hari ini. (Ini cara beliau menyindir Da Ran)

Da ran berkata ia kehilangan payungnya di jalan tadi. Guru Kim tanya apa Da Ran sarapan sebelum ke sekolah tadi.

Da Ran membenarkan. Yeong Ok berkata, dia tidak lupa sarapan, sepertinya perut Guru Gil lebih pintar dari kepalanya. Meskipun kau bukan guru resmi disini, meskipun kau hanya bekerja sebentar saja, kau seharusnya tetap menjaga image-mu sebagai guru. Tanamkan itu di kepalamu.
Jika kau tidak bisa menyimpan-nya di kepalamu, kau lebih baik simpan di perutmu. Wow..ini menyakitkan.

Guru Lee, teman Da Ran hanya menghela nafas. Sementara Guru Na yang sepertinya diam2 naksir Da Ran, berdiri, meletakkan handuk di sandaran kursi Da Ran, lalu jalan keluar karena tidak tega mendengar Da Ran kena marah. Oh so sweet..haha
Guru Na berdiri di depan pintu kantor sambil menenangkan hatinya. Kyung Joon muncul, saya siswa pindahan. Guru Na menyuruhnya masuk.

Kim Yeong Ok mengenalkan Kyung Joon, ini Kang Kyung Joon. Dia baru saja dipindah sekolah kesini hari ini. Guru Kim menjelaskan kalau Kyung Joon berasal dari SMA bergengsi di AS. Selain itu, dia juga siswa berbakat dengan nilai tinggi. Siswa seperti ini dipindah ke SMA Jae Il kita, maka kita sebagai guru, juga harus menunjukkan sikap yang sesuai dengan SMA elit dari AS.

Kyung Joon tersenyum pada Da Ran, ia mengangkat bahu dan seperti berkata, yah mau apa lagi..aku memang keren.
Da Ran menghela nafas dan menutup matanya.

Kim Yeong Ok langsung menegurnya, Guru Gil Da Ran?
Da Ran : Ya?
Guru Kim : Apa kau baru saja menutup matamu tadi?
Da Ran mengelak, tidak. Saya tadi berkedip. Ha! Guru Kim berkata, kalau kau sudah selesai berkedip. Kau bisa mengantar murid ini keliling sekolah kita.

Da Ran mau tidak mau mengantar Kyung Joon keliling sekolah. Kyung Joon menyindirnya, Guru Gil Da Ran, sekarang apa aku boleh mengikutimu?
Da Ran : Ikut aku. Mau di AS atau Korea, sekolah adalah sekolah, gengsi adalah gengsi. SMA pasti sama saja dimanapun.

Kyung joon tidak setuju, sekolah ini jauh lebih kecil. Da Ran membela sekolahnya, meskipun kecil, sekolah ini punya semua fasilitas yang seharusnya dimiliki sekolah SMA.
Kyung Joon : Kurasa tidak.

Da Ran memberinya peringatan, tadi ia memang tidak kenal Kyung Joon dan sedikit terpesona. Tapi sekarang kau adalah murid dan aku ini guru. Apa kata-katamu tidak terlalu kasar?
Kyung Joon membela diri, ia omong untuk diri sendiri. Jangan bilang kalau di Korea aku juga harus bicara sopan meskipun pada diri sendiri?

Da Ran : Bukan begitu, aku cuma ingin kau memperhatikan. Kita mulai dengan perpustakaan.
Kyung Joon : Lupakan perpustakaan, dimana gym-nya?

Da Ran berpaling, Dimana? Dimana? Dimana? itu jelas bukan bicara pada dirimu sendiri. Itu jelas menanyakan sesuatu.
Kyung Joon mengaku ia masih kikuk omong bahasa Korea. Sorry.

Da Ran : Kau baru saja kembali dari AS, jadi kau belum tahu kalau ada kalimat terkenal di Korea. Pastikan kau ingat itu."Aku ini guru dan kau adalah murid." Aku ini guru. Kau adalah murid. Ok?
Kyung Joon : Ok, Gil Da Ran.
Da Ran marah dipanggil nama saja, guru, guru, guru!
Kyung Joon : Ok, Guru Gil.

Da Ran menunjukkan ruangan brodcasting. Ia menunjuk kata2 Jangan main2, kalau kau merusakkan sesuatu, kau mati. Da Ran tanya, bagaimana kau mengatakan ini dalam bhs Inggris?

Da Ran dapat telp dari Yoon Jae, tiba2 nada suaranya berubah, ia jadi manis dan bicara sambil menggambar hati di jendela kaca. Da Ran tanya malam nanti mereka akan makan dimana, tapi Yoon Jae sibuk. Da Ran mengerti, lalu ia senang waktu Yoon Jae mengundangnya ke RS.
Kyung Joon melihat semua itu sambil mencibir.

Setelah telp ditutup, ia tanya apa dia Dokter yang ditangkap Da Ran saat mematahkan tulang ekornya. Kyung Joon mendengarnya dari radio.
Da Ran terkejut, ia minta Kyung Joon merahasiakannya. Ia tidak ingin murid2 di sekolah tahu kalau ia mengikuti program radio itu, aku melakukannya hanya untuk senang-senang.

Kyung Joon menggodanya, dan karena kau ingin rice-cooker itu. Da Ran membenarkan.
Kyung Joon setuju, lalu ia minta balasan. Sebagai balasannya, bahasa Koreaku kurang bagus, jadi jangan mengoreksiku kalau kalimatku terlalu pendek. Guru Gil Da Ran.

Da Ran setuju, aku tidak akan menyinggungnya, tapi kau harus belajar lebih baik lagi. Ayo jalan.

Kyung Joon ingin mengakhiri tur sekolah ini dan ia langsung lompat dari jendela.
Da Ran terkejut, anak ini..kenapa tidak lewat pintu dan keluar dari jendela, mereka berpikir ini keren. Dasar anak-anak.

Kyung Joon jalan di halaman sekolah, ia melewati 3 orang murid tanpa menyapa mereka. Salah seorang murid menghentikan Kyung Joon, hei! Kudengar kau datang dari AS?
Anak itu adalah Gil Choong Shik, ia berkata punya teman di AS, apa kau tahu Park Min Sik?

Kyung Joon : You don't even know about states? whatever.
Choong Shik terkejut, bhs Inggrisnya bagus juga. Lalu ia mencoba bicara bhs Inggris. My name is Gil Choong Shik. Are you...can..Korea?

Kyung Joon diam saja. Choong Shik tanya lagi, apa kau tidak mengerti bhs Korea? Apa kau tidak mengerti yang kukatakan? Kyung Joon sudah lelah, ia hanya berkata : Stupid.

Kyung Joon jalan pergi, tapi tangannya ditahan oleh choong Shik. Tunggu dulu..tunggu dulu, dia tadi omong apa?

Salah satu rekannya berkata kalau itu yang dikatakan Krystal setiap hari di High Kick 3. Stupid! Choong Shik berkata itu penghinaan. Ia marah, kau tahu apapun yang kukatakan, ya kan?

Kyung Joon jalan pergi. Choong Shik menyusul sambil marah2, jika kau mengerti, maka bicaralah dengan bhs Korea, dasar brengsek.

Choong Shik ingin memukul Kyung Joon tapi gagal, justru dia yang hampir jatuh.

Choong Shik gengsi dan ingin memukul Kyung Joon lagi, tapi kepalan tangannya ditahan oleh Gil Da Ran. Da Ran marah2, bagaimana kau bisa melakukan ini?
Choong Shik terkejut, aku belum sempat memukulnya. Tapi Da Ran tidak mau tahu dan mulai memukuli Choong Shik. Choong Shik harus lari menghindar dari Da Ran.

Kyung Joon heran, apa di Korea guru boleh memukul murid kapanpun mereka mau?
Kedua rekan Choong Shik hanya geli, tidak..tidak boleh.
Kyung Joon : Kalau begitu ia bisa menuntut guru itu?
Mereka berkata kalau Guru Gil adalah kakak perempuan Choong Shik. Ha!

Da Ran melihat luka adiknya sini aku lihat. Choong Shik menolak, tidak usah, jangan sentuh aku. Da Ran mengerti kalau nilai Choong Shik jelek, tapi ia tidak mengijinkan kalau adiknya berkelahi.
Choong Shik kesal, si brengsek itu mengabaikanku. Dia membuatku kesal. Da Ran tetap tidak mau Choong Shik berkelahi dengan temannya.

Keduanya meskipun bertengkar tapi kelihatan akrab sebagai kakak-adik. Kyung Joon melihat mereka dan tampak iri.

Kyung Joon pulang ke rumahnya yang besar dan sepi. Ia tinggal sendirian di rumah itu, makanannya hanya pizza beku yang dipanaskan lagi di microwave.
Kyung Joon tiduran di tempat tidur berbentuk mobil2an sambil menjatuhkan mainan-nya.

Da Ran pergi ke RS membawa makanan dan bertemu Dr. Lee Se Young. Keduanya saling menyapa. Dr. Lee tanya apa Da Ran ingin ketemu Yoon Jae.
Da Ran membenarkan, ya kami akan makan malam bersama.

Dr.Lee tanya kapan pernikahan Da Ran. Da Ran heran, undangannya sudah dikirim kan? Apa kau belum menerimanya? Dr. Lee berkata belum menerima.
Dr. Lee : Mungkin Seo Yoon Jae terlalu sibuk dan melupakan itu, tanya saja dia kalau kau bertemu dengannya.

Da Ran mengiyakan. Ia masuk ke kantor Yoon Jae dan mengamati foto Yoon Jae bersama Dr. Lee dan dokter lain.

Lalu Da Ran mengeluarkan fotonya dan menempelkannya di message-board Yoon Jae. Da Ran senyum2 sendiri.

Da Ran melihat tempat tidur Yoon Jae dan ingat saat mereka duduk dan membicarakan perabotan apa yang harus dibeli.
Yoon Jae berkata ia baru saja membeli perabotan dan belum lama dipakai, jadi tidak perlu beli yang baru. Tapi Da Ran tetap ingin membeli yang penting saja. Seperti tempat tidur yang lebih besar.

Yoon Jae setuju, kita memang harus membeli tempat tidur. Da Ran sudah melihat tempat tidur yang ia suka, dan cukup besar. Yoon Jae tanya seberapa besar, Da Ran merentangkan tangannya.
Yoon Jae ikutan merentangkan tangan, lalu mengarahkan kepala Da ran ke bahunya. Yoon Jae berkata kalau sebesar itu, ya berarti cukup besar.

Da Ran bersandar sambil tersenyum dan Yoon Jae kelihatan malu2.

Da Ran ingat kejadian itu sambil duduk di tempat tidur Yoon Jae. Kakinya goyang2 dan tanpa sengaja menendang kardus di bawah tempat tidur.

Da Ran mengeluarkan kardus itu, ternyata itu undangan pernikahan mereka. Masih tersegel dan belum dibuka oleh Yoon Jae. Da Ran tampak heran, Yoon Jae-ssi tidak pernah membuka undangan pernikahan ini, apa dia tidak ingin tahu seperti apa undangannya?

Da Ran akhirnya pulang. Ayahnya membuka restoran di rumah. Ia membantu ayah beres2. Ayah tanya apa Da Ran habis menemui menantunya.
Da Ran mengiyakan. Ayahnya mengingatkan, jika kau serius kau akan menikah setelah lulus ujian.

Da Ran : Aku tidak yakin apa aku akan lulus.
Ayah kesal, kau harus lulus ujian! Meskipun suamimu dokter, kau tidak bisa bilang "Jadi kenapa kalau aku tidak lulus?"
Da Ran : Itulah mengapa aku juga kerja keras.

Keduanya masuk ke dalam, dan heran melihat Ibu dan Choong Shik sedang mencoba sepeda untuk fitness. Choong Shik berkata setelah kakak menikah nanti, ia ingin mengubah kamar Da Ran jadi ruangan untuk fitness. Ibu juga tampak setuju.

Ayah marah, kakakmu masih harus belajar untuk ujian, fitness apa? Kenapa kau membeli itu?

Ibu berkata kalau Da ran juga harus olah raga, menurunkan berat badan, merawat kulitnya, dia harus siap-siap untuk pernikahan.
Ayah : Yang paling penting, Da Ran harus bersiap untuk ujiannya. Da Ran, cuci muka dan belajar!
Da Ran mengiyakan lalu jalan ke tangga.

Ayah masuk kamar dan ibu mengikutinya, sayang..apa kau marah? Choong Shik tanya apa Da Ran bertemu kakak ipar tadi. Da Ran mengiyakan saja.
Choong Shik berkata ia akan ke RS sekali-kali. Tapi Da Ran mengancamnya, awas kau kalau pergi kesana tanpa bilang2.

Yoon Jae menemukan dosirak dari Da Ran, ada pesan : Yoon Jae-ssi, sepertinya kau sibuk, jadi aku pergi dulu. Kita akan melihat perabotan besok pagi, jadi kita ketemu besok saja.
Yoon Jae menghela nafas dan tampak tidak gembira. Mungkin menyesal karena tidak punya waktu untuk Da Ran?

Paginya, Kang Hyuk Soo paman Kyung Joon mengantarkan motor untuk keponakannya. Ia memberikan kunci motornya. Paman Kang berkata sudah menghabiskan banyak waktu untuk mencari motor ini dan membelinya untuk Kyung Joon.

Kyung Joon menunjukkan kunci dan menyindir, kadang artinya jadi berbeda kalau kau bicara dalam bhs Korea. Kau menggunakan uang warisan dari ibuku, jadi kau tidak membelinya untukku tapi kau membantuku membelinya.

Kyung Joon masuk rumah. Di dalam, bibinya memasukkan lusinan pizza beku ke dalam kulkas. Paman Kang mengikutinya, Kyung Joon kau benar. Aku membantumu membelinya. Ia juga tanya apa Kyung Joon tidak perlu tempat tidur baru, ia bisa membantu Kyung Joon membelinya.
Kyung Joon tidak mau, kalau bukan tempat tidur itu aku tidak bisa tidur.

Paman Kang tanya apa rumah ini tidak terlalu besar untuk Kyung Joon mungkin itu sebabnya ia tidak bisa tidur, apa tidak perlu pindah ke rumah yang lebih kecil saja. Istrinya langsung setuju.

Kyung Joon dengan tajam menjawab tidak perlu, ibuku membeli rumah ini untukku. Jadi aku akan tinggal disini.

Kyung Joon masuk kamar dan menutup tirainya. Bibinya hanya mendesis kesal.

Kyung Joon memandangi tempat tidurnya dan ingat saat2 bersama ibunya.

Ibu Kyung Joon : Kyung Joon kita sudah besar kan? Jika kau tidur disini, kau akan tumbuh besar. Kita tidur ya?
Kyung Joon tidur di tempat tidur lamanya dan berkata ini masih cukup besar, aku yang tumbuh terlalu banyak. Kaki Kyung Joon sudah menggantung di ujung tempat tidur.

Kyung Joon akhirnya pergi mencari tempat tidur sendiri. Manager toko menunjukkan macam2 model dan Kyung Joon tertarik satu model tempat tidur. Manager berkata kalau yang ini hanya tinggal satu ini saja.
Kyung Joon berkata akan membelinya kalau ia bisa tidur disana.

Da Ran juga datang ke toko itu. Manager menemuinya. Da Ran berkata ingin melihat tempat tidur yang dipilihnya lagi dan akan membelinya.
Manager serba salah, ada pembeli lain yang juga tertarik dengan tempat tidur itu. Mereka jalan ke tempat tidur pilihan Kyung Joon dan Da Ran heran, dia..orang itu tidur di tempat tidur itu sekarang?

Da Ran mendekati Kyung Joon, ia bicara sendiri ini tempat tidur pilihanku, aku sudah memilihnya.

Da ran duduk di samping Kyung Joon dan berusaha melihat wajahnya. Kyung Joon terbangun dan terkejut melihat Da Ran.

Da Ran berkata kalau ia sudah memilih tempat tidur ini bersama tunanganya, tapi apa Kyung Joon memang ingin membeli bed ini.
Kyung Joon : Aku sedang mempertimbangkannya.
Da Ran membujuk, disini banyak tempat tidur lain yang bagus. Kyung Joon sudah tertarik bed itu.

Da Ran berusaha menunjukkan kelemahan tempat tidur itu dan justru merusakkannya. Akhirnya Da Ran harus membelinya.

Sekarang Da Ran ingin melepaskan diri dari tempat tidur rusak itu dan membujuk Kyung Joon membeli balik darinya. Ia mengajak Kyung Joon makan dan membujuknya perlahan-lahan.
Da Ran berkata ini adalah restoran sup sapi terbaik di Korea. Ia berkata kalau bagian tempat tidur yang rusak tadi jika diperbaiki tidak akan kelihatan kalau sudah rusak, kau tidak akan bisa membedakannya.

Kyung Joon : Tidak ada yang sengaja melihat bagian itu juga.
Da Ran : Benar. Aku bisa memberimu diskon yang besar dari harga tadi.
Kyung Joon : Berapa?

Da Ran : 20? 30? 50? baiklah 50. Kau janji membelinya tadi kan?
Kyung Joon : Tidak.

Da Ran terkejut, bukankah kau berkata kau akan membelinya barusan? Kyung Joon menyangkal, aku tidak bilang akan membelinya. Aku cuma melihat-lihat.
Da Ran minta Kyung Joon mengerti, baginya ini adalah perabotan untuk pernikahannya, apa kau tidak bisa membelinya?

Kyung Joon : Bagaimana aku bisa mempunyai uang untuk membelinya?
Da Ran : Bukankah kau membeli untuk orang tuamu?
Kyung Joon : Guru, apa kau tidak lihat surat keteranganku? Aku ini yatim piatu, aku tidak punya orang tua untuk dibelikan tempat tidur.
Da Ran jadi tidak enak, maaf.

Ia dapat telp dari Yoon Jae. Yoon Jae tidak bisa menemani Da Ran melihat perabotan. Da Ran berkata ia mengerti, apa boleh buat kalau kau sibuk. Jangan cemas, tidak apa-apa.
Da Ran menutup telp dan makan, tapi wajahnya tampak murung. Kyung Joon menyadarinya.

Dr. Lee masuk ke kantor Yoon Jae dan mencabut foto Da Ran+Yoon Jae dari message board lalu membuangnya ke tong sampah.
Ia jalan keluar dan bertemu Yoon Jae bersama dokter lain. Dr. Lee tanya, operasinya sudah selesai?

Yoon Jae mengiyakan. Rekannya berkata lapar dan mengajak semua makan. Dr. Lee tanya kapan Yoon Jae akan membagikan undangannya.
Dokter lain heran, apa undangannya belum datang?

Yoon Jae : Belum.
Dr. Lee memintanya ganti baju lalu pergi makan bersama. Yoon Jae hanya mengiyakan.

Yoon Jae tidak tahu kalau undangannya ada di bawah tempat tidur? Tapi pasti kelihatan, apa dia sengaja menyembunyikannya? Atau Dr. Lee yang menyembunyikannya?

Da Ran belajar dan merasa mengantuk. Ia memandangi undangan pernikahannya. Lalu bicara sendiri, sekarang bukan waktunya untuk tidur, fokus..fokus. Ia belajar lagi.

Paginya, Kyung Joon berangkat sekolah dengan motor barunya. Da Ran lari2 karena hampir terlambat mengajar. Keduanya berpapasan dan Kyung Joon tidak melambatkan motor meskipun melewati genangan air, membuat Da Ran basah kuyup.
Kyung Joon memang sengaja, ia menoleh dan tersenyum.

Kyung Joon kena tegur Guru Na, kenapa kau tidak mengenakan seragam? Kyung Joon berkata belum beli seragam. Guru Na minta Kyung Joon segera membeli seragam dalam satu minggu.

Da Ran tiba di belakang Kyung Joon dan menyapa Guru Na. Tapi Guru Na tidak berani melihat ke arah Da Ran karena terlalu grogi.

Da Ran memanggil Kyung Joon dan berkata ia melihat kejadian tadi, waktu Kyung Joon kena tegur Guru Na. Da Ran mengulurkan tas, isinya seragam. Tidak sulit bagiku mendapatkannya. Jadi jangan merasa tidak enak saat memakainya.
Da Ran minta Kyung Joon mengenakan seragam dan juga bagde namanya, ia minta Kyung Joon tidak memasukkan tangan ke saku celana lagi.

Da Ran jalan pergi dan Kyung Joon mengintip isi tas. Ia nyengir, aku bilang aku ini yatim piatu, tidak bilang kalau aku ini miskin. Kau dikuasai pikiranmu sendiri, Guru Gil.

Kyung Joon ke toilet dan ganti baju, memang tampak cocok untuknya. Kyung Joon bicara sendiri, apa memang tidak mahal untuknya. Kain seragam ini..

Kyung Joon jalan keluar dan memandangi gambar dua malaikat di dalam dompetnya. Ia tersenyum.

Yoon Jae memandangi tiket pesawat. Atas namanya dengan tujuan LA, AS. Tidak jelas apa ia pergi sendiri atau untuk bulan madu.

Yoon Jae memasukkan tiket itu dalam buku dengan judul Miracle. Cover buku itu sama dengan foto malaikat milik Kyung Joon.

Da Ran masuk kelas dan mulai mengajar. Ia melihat Kyung Joon yang masih memasukkan tangan ke saku. Kyung joon langsung mengeluarkannya. Da Ran tanya sampai mana pelajarannya.
Tapi ada murid yang memintanya duduk. Da ran menoleh ke kursi dan tertegun karena melihat bantalan khusus yang biasa untuk orang sakit wasir atau habis kecelakaan.

Da Ran dengan polos berkata ia tidak pernah melihat bantal itu sebelumnya. Anak2 berkata mereka menyiapkan itu untuk Da Ran, bukankah tulang ekor Guru sakit?
Da Ran terkejut, lalu berkata ia tidak sakit, diamlah dan mulai belajar.

Tapi dua anak itu sungguh mengerikan, mereka tidak mau diam, justru menari-nari dan membuat pertunjukan dalam kelas. Kau datang meskipun terluka, jadi terima kasih..terima kasih. Mereka menyindir Da Ran yang dapat jodoh dokter karena peristiwa itu.

Da Ran mencoba menulis dan minta mereka tenang, tapi keduanya cuek. Seisi kelas heboh menertawakan mereka.

Kyung Joon tidak suka dengan keduanya. Ia melihat tajam ke arah Da Ran dan tampak kasihan.

Akhirnya Choong Shik berdiri dan minta kedua temannya diam. Hentikan!! Mereka diam.

Da Ran mengeluh pada Guru Lee, mereka membuat lelucon seperti itu. Bagaimanapun mereka itu anak-anak.
Guru Lee minta Da Ran tidak perlu memikirkan mereka. Da Ran merasa malu.

Lee : Apa yang membuatmu merasa malu? Setelah kau terluka pergelangan tanganmu, kau mendapatkan pria yang baik, itu namanya beruntung.
Da Ran : Coba pikir sebaliknya, kalau aku seorang dokter, apa aku akan menikah dengan pria yang tanpa sengaja kupatahkan pergelangan tangannya?

Lee : Kalau begitu namanya apes. Tapi itu bukan mimpi buruk, itu adalah..kisah cinta. Kisah cinta. Benar. Pasangan yang tidak memikirkan status dan menikah, aku tidak bisa mengatakan hal lain, selain mereka pasti punya perasaan cinta yang kuat.
Ah ..kau akan pergi dengan Yoon Jae-ssi hari ini untuk melihat rumah baru kalian kan? Aku benar2 iri, rumah cinta.

Guru Lee berdiri, aku pergi dulu ya.

Da Ran keluar dan menunggu Yoon Jae. Lalu ia sms Yoon Jae. Tiba2 Yoon Jae telp. Da Ran tanya dimana Yoon Jae sekarang. Sepertinya Yoon Jae tidak bisa datang lagi.
Da Ran tampak kecewa, tapi itu rumah yang akan kita tinggali bersama, kita seharusnya melihatnya bersama.

Yoon Jae minta maaf dengan gaya bahasa resmi. Da Ran sampai hampir menangis, apa kau sesibuk itu? Yoon Jae mengiyakan, ada sesuatu yang mendadak.

Da Ran menangis, baiklah tidak ada yang bisa kita lakukan.
Kyung Joon lewat dan melihatnya.

Yoon Jae : Apa kau benar2 tidak apa-apa?

Da Ran masih menangis, sejujurnya..sejujurnya tidak, aku sama sekali tidak baik. Aku sangat lelah..karena Yoon Jae-ssi merasa bersalah kepadaku. Kau bilang kau akan bertanggung jawab. Itu sebabnya kau ingin menikahiku kan? Apa itu benar? Apa kau ingin menikahiku hanya karena kau merasa bersalah dan ingin bertanggung jawab?
Jika bukan itu, apa kau benar2 mencintaiku? Jika itu tidak benar, tidak apa kalau kita tidak jadi menikah.
Da Ran menutup ponselnya.

Kyung Joon mendengar pembicaraan gurunya dan nyengir, hebat juga..dia membicarakan semuanya dengan terbuka. Da ran jadi bingung, aduh kenapa aku mengatakan ini.

Da Ran bingung dan ingin telp Yoon Jae lagi. Tiba-tiba Kyung Joon muncul dan merampas ponselnya. Lalu jalan pergi. Da Ran terkejut, hei! apa kau gila? mau tidak mau ia mengikuti Kyung Joon.

Kyung Joon mengajak Da Ran pergi dengan motor. Mereka melewati sungai besar.

Kyung Joon menghentikan motor di tepi sungai. Keduanya berdiri menatap sungai, Da Ran berkata meskipun ia diseret sampai sini, tapi tempat ini bagus juga. Jika aku telp dia lagi dan minta maaf, lalu memintanya berpura2 itu tidak pernah terjadi, aku akan jadi wanita yang lemah. Terima kasih karena kau menghentikanku, Kyung Joon.

Kyung Joon menyesal, aku tidak tahu kalau aku terlalu jauh, kenapa aku melibatkan diriku sendiri?
Da ran : Aku tahu isi hatimu.
Kyung Joon kesal, kau tahu apa?

Da ran tersenyum dan Kyung Joon semakin kesal, kenapa kau tertawa? Apa lagi yang akan membuatmu salah paham kali ini. Memangnya kenapa dengan hatiku?
Da Ran mengira Kyung Joon merasa bersalah karena menyebarkan rumor di radio itu. Kyung Joon kaget, bukan aku!

Kyung Joon berkata ia bukan orang seperti itu yang suka menyebarkan gosip.
Da Ran 'mengerti'. Kyung joon belum puas, ia tetap tidak ingin disamakan oleh anak2 yang dikelas tadi.

Da Ran berkata kalian sama saja, mereka atau kau, sama saja. Kalian semua adalah murid.
Kyung Joon menyindirnya, aigoo..kau sudah berumur. Kau pasti sangat gembira. Kyung Joon menirukan anak2 tadi dan berkata terima kasih dengan gerakan tangan.

Da Ran justru memberi contoh gerakan yang benar seperti yang dilakukan dua anak tadi. Guru satu ini memang funky.

Da Ran tanya, jangan bilang kau tidak tahu ppuing ppuing juga? Da Ran menunjukkan gerakan itu dan minta Kyung Joon mempelajarinya, ayo ikuti aku ppuing ppuing..
Kyung Joon geli, kau ini sedang apa?

Da Ran dapat telp dari Yoon Jae. Yoon Jae minta maaf, kau ingin bertanya sesuatu padaku. Apa kau bisa mengatakannya lagi?
Da Ran : Apa kau..apa kau mencintaiku?

Yoon Jae tidak menjawabnya, ia hanya tanya, kau dimana? Kita bertemu saja, ayo kita bertemu dan akan aku katakan padamu.
Da Ran terkejut, kau mau datang kesini? Disini..dimana tempat ini? Da Ran tanya ke Kyung Joon, kita ada dimana?

Da Ran masih bicara, aku ada di tepi sungai. Setelah jalan raya Olimpiade.

Kyung Joon hanya mengangkat bahu dan duduk di motornya, ia nyengir melihat gurunya. Dia terlalu gembira.

Da Ran : Lewati taman, setelah itu..ya kau lewat saja jalan itu..
Kyung Joon geleng kepala, apa kau memang harus segembira itu? Kyung Joon mengeluarkan dompetnya dan sekilas melihat uangnya untuk beli bensin, lalu melihat gambar malaikat lagi.

Kyung Joon pergi meninggalkan Da Ran.
Da Ran terkejut, Kyung Joon! Kyung Joon! Tapi Kyung Joon sudah pergi.

Yoon Jae menutup telp, dan pergi menemui Da Ran. Kyung Joon juga mengemudi lewat jalan yang sama.

Yoon Jae menyetir ke arah Da Ran menunggu. Dari wajahnya ia kelihatan akan memberikan jawaban positif untuk Da Ran.

Tiba2 mobil hitam yang ada di belakang Yoon Jae menyalipnya, tapi oleng kedepan dan hampir bertabrakan dengan mobil di depannya. Kedua mobil berhenti.

Naas untuk Kyung Joon, ia menjalankan motor dengan kecepatan tinggi dan ia langsung banting setir.

Yoon Jae juga mengalami hal yang sama, ia mengerem dan membanting stir. Yoon Jae sempat melihat ke arah Kyung Joon. Keduanya saling bertatapan sebentar.

Mobil dan motor mereka menerjang pembatas jalan raya dan terjun bebas ke arah sungai. Mengerikan.

Yoon Jae pingsan sebentar, lalu sadar dan air sudah masuk setinggi dadanya. Ia berusaha keluar tapi pintu mobil susah dibuka. Mobil semakin tenggelam dan sekarang air sudah memenuhi mobil.

Kyung Joon pingsan dan tenggelam ke dasar sungai.

Yoon Jae berhasil keluar dari mobil. Ia ingin berenang ke atas, tapi melihat ke arah Kyung joon di dasar sungai.

Naluri Yoon Jae sebagai dokter bekerja, ia langsung menyelam ke dasar dan mencoba meraih Kyung Joon.

Yoon Jae merentangkan tangan ke arah Kyung Joon. Tiba2 ada sayap malaikat transparant muncul di punggung keduanya, mirip seperti di lukisan malaikat milik keduanya.

Yoon Jae dan Kyung Joon dilarikan ke UGD. Dokter dan paramedis berusaha keras menyelamatkan keduanya. Tapi sayang, Seo Yoon Jae tidak tertolong. Ia dimasukkan ke kamar mayat.

Da Ran menatap kosong petugas administrasi. Ia syok dengan berita yang didengarnya.

Da Ran jalan ke arah kamar mayat bersama perawat yang memintanya mengkonfirmasi identitas korban dan menghubungi keluarganya.
Da Ran mengiyakan dengan wajah linglung. Lalu ia merosot duduk, saya..saya tidak bisa jalan lagi.
Perawat : Anda tidak apa-apa?

Da Ran mengiyakan. Perawat mengerti dan meninggalkan Da Ran untuk menenangkan diri.

Da Ran justru menangis tidak terkendali.

Tiba2 Yoon Jae bangkit dari kematian. Whoa! Ia memegang erat kepalanya seperti menahan sakit.

Yoon Jae menoleh ke kaca dan tampak bingung melihat bayangannya.

Yoon Jae turun dan berdiri di depan kaca. Ia syok melihat bayangannya, ia ingin menyentuh kaca, lalu melihat tangan dan tubuhnya.
Yoon Jae menutup bagian bawah tubuhnya dan jalan keluar.

Da Ran masih duduk sambil menangis. Matanya tidak terlalu jelas karena air mata, ia melihat ada yang jalan mendekat.

Yoon Jae jalan mendekati Da Ran.

Da Ran berdiri dan memanggil Yoon Jae, Yoon Jae-ssi. Yoon Jae-ssi. Da Ran langsung memeluknya.
Da Ran menangis : Yoon Jae-ssi! Yoon Jae-ssi, kukira sesuatu yang buruk terjadi padamu, Yoon Jae-ssi..kau masih hidup.

Yoon Jae melepaskan pelukan Da Ran, ia memegang lengan Da Ran, siapa katamu aku tadi?
Da Ran : Yoon Jae ssi, kukira sesuatu yang buruk terjadi padamu..

Yoon Jae : Gil Da Ran, siapa aku katamu tadi?
Da Ran heran : Yoon Jae-ssi, ada apa?

Yoon Jae : Guru. Aku..Kang Kyung Joon.

Da Ran bingung, Yoon Jae-ssi kenapa kau seperti ini. Sadarlah. Yoon jae berkeras berkata ia bukan Yoon Jae-ssi. Aku Kang Kyung Joon.
Da Ran : Bagaimana kau tahu Kyung Joon. Kau kenal Kyung Joon?

Yoon Jae yang ternyata di dalamnya ada roh Kyung Joon berkata kalau setelah bertemu Da Ran, ia kecelakaan saat pulang. Aku menabrak pembatas jalan dan jatuh ke sungai. Saat aku sadar, aku sudah seperti ini, aku tidak tahu apa yang terjadi.

Da Ran masih tetap mengira Yoon Jae bicara ngawur, kau kecelakaan saat kau akan menemuiku. Kudengar kau kecelakaan. Yoon Jae-ssi kukira kau sudah meninggal. Aku sangat terkejut.
Yoon Jae : Dimana aku? (Maksudnya tubuh Kang Kyung Joon)
Da Ran ; Yoon Jae-ssi

Yoon Jae syok, tidak mungkin! Ia lari masuk ke kamar mayat lagi.

Da Ran mengikutinya dan keduanya berdiri di samping mayat lain yang ditutup kain putih. Yoon Jae menunjuk mayat itu, jjangan bilang..apa ini aku? Apa aku mati?
Da Ran mencoba menenangkannya.

Tapi roh Kyung Joon yang ada di tubuh Yoon Jae sangat ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi pada tubuh Kyung Joon. Ia nekad membuka kain putih itu sambil menutup matanya.
Apa aku sudah mati? Aku baru 18th! Aku mati begitu saja? ini aku!

Itu bukan mayat Kyung Joon, tapi mayat seorang pria tua. Da Ran memukul tangan Yoon Jae, apa yang kau lakukan? Ini adalah kakek seseorang yang meninggal. Apa yang kau lakukan?
YJ-Joon menoleh, dan tampak lega.

YJ-Joon duduk di lantai, ini melegakan. Dia bukan aku. Da Ran masih bicara dengan resmi pada YJ-Joon, Yoon Jae-ssi, apa kau masih merasa tidak enak? Ayo keluar dan periksa lagi.
YJ-Joon : Gil Da Ran, apa kau pikir aku ini Yoon Jae-ssi?
Da Ran : Ada apa denganmu? Kau bingung setelah kecelakaan, coba kendalikan dirimu. coba mengingatnya, kau datang untuk menemuiku. Kau ingin mengatakan sesuatu padaku. Kau tidak ingat?

YJ-Joon : Yang kau katakan padaku.
Da Ran : Kau ingat apa yang kutanyakan padamu untuk menjawabnya? Katakan sekarang.

YJ-Joon : Ppuing ppuing.
Kau mengajarkan itu padaku. YJ-Joon juga membuat gerakan tangan seperti yang diajarkan Da Ran.

Sekarang Da Ran benar-benar bingung. Tapi ia tetap percaya kalau pria di depannya adalah tunangannya. Da Ran berkata kalau ia ingin tahu apa Yoon Jae mencintainya atau tidak.
YJ-Joon : Tidak, Guru Gil, kau memintaku berkata ppuing ppuing.
Da Ran : Bagaimana kau tahu itu, aku minta Kang Kyung Joon melakukan itu.

YJ-Joon : Aku bukan Yoon Jae-ssi. Aku Kang Kyung Joon!

Perawat masuk dan teriak kaget. YJ-Joon dan Da Ran juga teriak

YJ-Joon menjalani tes MRI. Dokter menemui Da Ran dan berkata kalau ini adalah situasi yang langka. Kondisi Seo Yoon Jae secara mengherankan semuanya normal.

Da Ran berkata kalau Yoon Jae-ssi sepertinya berbeda, ia seperti orang lain. Dokter hanya berkata kalau kemungkinan ini karena pengaruh kecelakaan itu, jadi kami harus melakukan beberapa tes lagi.

YJ-Joon melihat bayangan-nya di cermin, ia bicara sendiri. Apa kau tunangan Gil Da Ran, Seo Yoon Jae? Ia menampar pipinya sendiri, kau baik2 saja dan sehat. Lalu bagaimana denganku. Dimana aku?

Paman Kang dan istrinya datang, mereka tampak panik dan tanya perawat dimana pasien Kang Kyung Joon. YJ-Joon mendengarnya dan mengikuti pamannya.

YJ-Joon melihat paman dan bibinya mengelilingi seorang anak. Ia melihat dirinya sendiri terbaring tidak sadar di sana. Paman Kang bingung, kenapa anak ini seperti ini, bagaimana kondisinya.

YJ-Joon sekarang melihat tubuhnya sendiri.

YJ-Joon mengamati tubuhnya, lalu ada pasien lain yang didorong melewatinya. Tangannya bersentuhan dengan tangan pasien itu, sehingga darahnya menempel di tangan YJ-Joon.

Ia tiba2 ingat saat menemukan ibunya yang sekarat dengan tubuh bersimbah darah.

YJ-Joon menangis dan membersihkan darah di tangannya.

Da Ran mencari-cari YJ-Joon tapi tidak menemukan-nya.

Da Ran jalan diantara bangsal RS dan tanpa sengaja melihat tubuh Kang Kyung Joon yang tidak sadar.

Da Ran mendengar dokter tanya pada Paman Kang apa dia wali Kang Kyung Joon. Paman membenarkan, dimana terjadinya? Bagaimana ia bisa terluka?
Dokter berkata ia mendengar kalau Kyung Joon menabrak pembatas jalan dan jatuh ke dalam sungai.

Da Ran ingat kata2 YJ-Joon. Semuanya klop. Da Ran mulai curiga, jangan-jangan..Yoon Jae-ssi mengalami kecelakaan bersama Kang Kyung Joon?

Da Ran harus menemukan Yoon Jae dulu. Ia pergi ke apartemen Yoon Jae dan di kantornya, tapi jelas Yoon Jae tidak disana.

Da ran ingat saat Yoon Jae berkata, aku bukan Seo Yoon Jae. Aku Kang Kyung Joon.
Da Ran telp Guru Na dan minta alamat Kyung Joon.

Da ran tiba di rumah Kyung joon yang besar. Ia melihat pintu luar tidak dikunci, Da Ran masuk saja dan melihat baju di lantai. Da Ran masuk kamar Kyung Joon dan menemukan YJ-Joon tidur di tempat tidur mobilnya.

Da Ran memandangi YJ-Joon, lalu membangunkannya, Kang Kyung Joon?

YJ-Joon membuka mata : Ya, Guru Gil Da Ran
Bersambung...


Sumber:
http://kadorama-recaps.blogspot.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...